Cegah Omicron, BNPB Perketat Pengawasan Kedatangan PMI di Kota Batam


Petugas kesehatan melakukan prosedur pemeriksaan COVID-19 pada pekerja migran yang baru tiba di Pelabuhan Internasional Batam Centre. (ANTARA/ HO-Korem 033/WP)
MerahPutih.com - Arus lalu lintas perbatasan antarnegara melalui Kota Batam, Kepulauan Riau, diperketat seiring dengan adanya dugaan penggunaan surat keterangan hasil tes PCR palsu yang dibawa oleh pekerja migran.
Deputi Penanganan Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Mayen TNI Fajar Setyawan menyatakan, pihaknya memperketat pengawasan di pintu perbatasan melalui transportasi laut serta memastikan karantina berjalan baik.
Baca Juga:
Legislator PDIP Sebut Munculnya Omicron Momentum Sukseskan Vaksinasi Anak dan lansia
"Entry test untuk setiap orang yang datang, sebagian besar PMI, dari Malaysia dan Singapura menjadi keharusan. Selain itu kami juga akan menambah tempat-tempat karantina baru," kata Fajar Setyawan, saat rapat koordinasi bersama Gubernur Kepulauan Riau Anshar Ahmad, di Batam, Kamis (30/12).
Kota Batam merupakan satu dari dua gerbang kedatangan melalui laut yang dibuka pemerintah dalam situasi pandemi COVID-19. Setiap hari, rata-rata 250 orang berasal dari Singapura dan Johor, Malaysia masuk Indonesia melalui Batam.
Ia menyampaikan, dibutukan ketersediaan 2.750 tempat tidur untuk fasilitas karantina terpusat COVID-19 di Batam, baik yang disiapkan pemerintah, juga hotel.
Sedangkan, jumlah tempat tidur yang tersedia saat ini sebanyak 2.712 unit, sehingga kurang 38 tempat tidur. Dengan asumsi pemakaian hotel maksimum, maka masih terdapat kekurangan tempat karantina pelaku perjalanan luar negeri.
"Kenyataan di lapangan, kedatangan PMI lebih banyak dibandingkan non-PMI dan keterpakaian hotel tidak sebanyak fasilitas milik pemerintah. Dengan demikian fasilitas karantina milik pemerintah harus ditambah agar tidak menimbulkan penumpukan," kata Fajar.

Saat ini keterisian tempat tidur karantina terpusat untuk PMI, pelajar dan ASN di Batam mencapai 95 persen. Sedangkan untuk hotel sebesar 32 persen.
Sementara itu, Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menambahkan, selama periode Desember ditemukan 353 orang positif COVID-19.
"Angka ini naik dua kali lipat lebih dari 168 kasus pada November. Sebagian besar positif saat tes PCR kedua. Ini menunjukkan karantina 10 hari efektif untuk melakukan penyaringan, sehingga penularan lebih luas bisa dicegah," kata dia.
Dari kasus penularan COVID-19 pelaku perjalanan internasional melalui Batam, hasil "whole genome squencing (WGF)" belum menemukan satupun varian Omicron. Prioritas mitigasi transmisi jalur laut Batam saat ini adalah memperketat penjagaan perbatasan mengingat banyak PMI dari Malaysia yang ternyata positif COVID-19.
"Selain itu, penambahan tempat tidur karantina juga menjadi prioritas pemerintah saat ini demi mengantisipasi peningkatan kedatangan di periode Natal dan Tahun Baru 2022," katanya.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi mengemukakan DKI Jakarta merupakan kota dengan probabilitas paling tinggi untuk terjadinya transmisi lokal Omicron.
"Transmisi lokal tidak bisa dielakkan dan terutama pada kota-kota urban," kata Siti Nadia Tarmizi.
Data Kemenkes RI melaporkan kasus terkonfirmasi Omicron di DKI naik dari 0 persen ke 13,5 persen dalam dua pekan terakhir. Total kasus Omicron Indonesia saat ini mencapai 68 kasus. (Asp)
Baca Juga:
Pemerintah Sampaikan 21 Kasus Baru COVID-19 Varian Omicron
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Profil Mukhtarudin yang Dilantik Jadi Menteri P2MI, Gantikan Posisi Abdul Kadir Karding

Polisi Bandara Soetta Gagalkan Pengiriman 10 WNI ke Kamboja, Direkrut Melalui Iklan di Facebook

Gubernur Pramono Dorong Warga Jakarta Jadi Pekerja Migran, Siap Berikan Pelatihan Bahasa Asing

Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Anak Pekerja Migran Indonesia di Perbatasan Bakal Dapat Bantuan Pendidikan dari Malaysia

Langgar Izin PKKPRL, Proyek Reklamasi 2 Pulau di Batam Disegel KKP

Kemenlu Pastikan Tidak Ada WNI Meninggal Akibat Pengeroyokan di Malaysia

Benarkah WNI Tidak Bisa Kerja di Jepang di 2026? Ini Tanggapan KBRI Tokyo

Prihatin! Pekerja Migran Indonesia Meninggal Diduga Dikeroyok di Malaysia

Kemenaker Ditagih Siapkan 100 Ribu Tenaga Kerja Buat Ditempatkan di Luar Negeri
