Cegah Kanker Prostat Sejak Dini agar Peluang Sembuh Besar


Kanker prostat mengincar setiap pria. (Foto: pexels/anna shvets)
SETIAP pria berisiko terkena kanker prostat. Terlebih bagi pria berusia di atas 50 tahun, risiko terkena kanker prostat lebih tinggi.
Kanker Prostat berkembang di dalam kelenjar prostat. Biasanya ditandai dengan gangguan buang air kecil. Namun, di Indonesia jumlah orang yang terkena kanker prostat masih berada di data yang rendah apabila dibandingkan dengan negara lain.
Baca Juga:
Namun, tidak ada salahnya kamu tetap waspada terhadap penyakit ini. Salah satu langkah yang bisa kamu lakukan ialah rutin melakukan medical check up. "Deteksi dini menjadi kunci keberhasilan penanganan kanker prostat," ujar Prof Dr. Sigit Sholichin, Sp.U, FICRS, dokter Spesialis Urologi RSU Bunda Jakarta dalam jumpa pers daring beberapa waktu lalu.

Apabila mengetahui kanker prostat lebih dini, harapan hidup yang kamu miliki tentunya lebih tinggi. Pemeriksaan dini bisa dimulai dari usia 50 tahun dan apabila kamu memiliki riwayat keluarga yang memiliki kanker prostat ada baiknya melakukan pemeriksaan pada usia 40 tahun.
Baca Juga:
Ada beberapa langkah yang dilakukan oleh dokter pada saat melakukan pemeriksaan kepada pasien, yaitu:
1. Melakukan tanya jawab mengenai keluhan, melakukan pemeriksaan fisik, dan juga pemeriksaan penunjang.
2. Melakukan pemeriksaan rektal atau colok dubur. Kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan prostate-specific antigen (PSA) dari sampel darah.
3. Selanjutnya, pada pemeriksaan rektal, dokter akan menilai perubahan fisik pada prostat pasien.
4. Melakukan pemeriksaan lainnya, seperti pemeriksaan urin, pemeriksaan fungsi ginjal, dan juga ultrasonography (USG) yang bisa dilakukan sesuai dengan indikasi.
5. Dengan melakukan pemeriksaan dini, diharapkan bisa menemukan pasien risiko tinggi agar dapat dilakukan pemeriksaan lebih lanjut seperti MRI prostat dan juga biopsi. Hal tersebut bertujuan untuk mendeteksi kanker prostat stadium awal agar dapat dilakukan intervensi secepatnya. Apabila stadium sudah lebih dari dua, penanganannya akan lebih sulit.
6. Langkah terakhir yaitu hasil pemeriksaan akan menentukan selanjutnya pasien akan bagaimana. Seperti, akan mendapatkan perawatan apa, melakukan apa, dan sebagainya.

Apabila pasien terdeteksi memiliki kanker prostat, dokter akan menyarankan beberapa metode pengobatan, misalnya:
1. Operasi Prostat, yaitu operasi dengan cara mengangkat kelenjar prostat secara keseluruhan atau kelenjar getah bening di sekitarnya yang terkena sel kanker.
2. Radioterapi atau terapi radiasi, yaitu terapi yang dilakukan sebagai langkah awal atau setelah operasi. Terapi ini juga dilakukan untuk meredakan gejala dan membantu menghambat perkembangan kanker pada penderita kanker prostat stadium lanjut.
3. Terapi Hormon yaitu terapi yang bisa dilakukan sebelum atau setelah radioterapi.
4. Kemoterapi. Pengobatan kanker paling sering dilakukan ini biasanya menggunakan obat-obatan sebagai sarana untuk menghilangkan sel kanker yang bersifat agresif. (yos)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
