Cegah Dampak Polusi Udara Mulai dari Diri Sendiri


Hal sederhana yang bisa kamu lakukan adalah memakai masker saat berkativitas. (Foto: Unsplash/Kobby Mendez)
BELAKANGAN ini, media sosial ramai membahas polusi udara Jakarta yang semakin buruk. Perwakilan Dinas Kesehatan DKI Jakarta Desy Mery Dorsanti, SKM menyarankan pencegahan dampak buruknya dapat dimulai dari diri sendiri lewat hal-hal sederhana, seperti memakai masker saat beraktivitas.
"Polusi udara ini kan sulit kita hindari. Otomatis dari diri kita sendiri untuk mencegah (dampaknya), seperti dengan memakai masker dan menghindari jalanan yang padat," kata Desy, seperti dilansir ANTARA.
Selain memakai masker, upaya lain yang disarankan Desy untuk mencegah dampak buruk polusi udara ialah menggunakan transportasi umum ketika bepergian, alih-alih membawa kendaraan pribadi. Hal tersebut, lanjut Desy, untuk menghindari polusi udara yang disebabkan oleh asap kendaraan bermotor. Mengingat, asap kendaraan bermotor merupakan sumber utama polusi udara di DKI Jakarta.
Baca juga:
Tas Punggung Canggih Pendeteksi Polusi Udara

"Di DKI Jakarta, menurut kajian yang kita dapatkan, (polusi) itu lebih banyak dari emisi kendaraan bermotor. Meskipun tidak menutup kemungkinan bahwa di sekitar Jakarta itu kan banyak pabrik, dan arah angin dari pabrik menuju Jakarta itu (menyebabkan) polusi bisa ke Jakarta," imbuhnya.
Kemudian, Desy mengatakan, mengurangi aktivitas merokok juga bisa menjadi salah satu upaya sederhana untuk mencegah polusi udara setidaknya di lingkungan terdekat seperti keluarga. Menurut Desy, mencegah dampak buruk polusi udara memang tidak bisa hanya mengharapkan orang lain dan pemerintah.
Ia mengatakan, pemerintah memang telah melakukan berbagai upaya untuk mengurangi polusi udara. Nmaun, setiap individu juga diharapkan dapat tetap berkontribusi sebab dibutuhkan upaya kolektif dalam mengatasi permasalahan polusi udara.
Baca Juga:

"Mulai dari pembatasan penggunaan bahan bakar, kunjungan ke pabrik untuk mengevaluasi emisi atau gas buang, banyak hal yang sudah dilakukan oleh Pemerintah DKI Jakarta. Tapi lagi-lagi kita harus bergerak dari diri sendiri, apa yang bisa kita lakukan? Kita akan berkontribusi apa? Itu yang harus kita pikirkan," kata Desy.
Menurut laman IQAir, Indeks Kualitas Udara (Air Quality Index/AQI) di DKI Jakarta pada Rabu pukul 16.26 WIB berada di angka 114, yang mengindikasikan bahwa kualitas udaranya tidak sehat bagi kelompok sensitif. Pada waktu yang sama, DKI Jakarta berada di peringkat ketujuh yang memiliki kualitas udara terburuk di dunia.
Menurut Desy, dampak langsung paparan polusi udara di antaranya iritasi di saluran pernapasan, sedangkan dampak tidak langsungnya adalah menjadi salah satu pemicu permasalahan kesehatan lain yang lebih serius di organ-organ tubuh seperti paru-paru dan jantung. (and)
Baca Juga:
Manfaat Antioksidan Kuersetin pada Kulit Bawang Merah
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke

Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
