CDC Kurangi Masa Karantina COVID-19 Jadi 10 Hari


Diubah dari 14 hari menjadi 10 hari. (Foto PBS)
PUSAT Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), mengurangi masa karantina untuk seseorang yang berkontak langsung dengan COVID-19. Semula 14 hari kini menjadi 10 hari sudah cukup. Jika mereka memiliko kontak langsungn dengan pasien COVID-19, maka masa karantina cukup selama tujuh hari.
Mengutip laman resmi CDC, karantina digunakan untuk menjauhkan seseorang yang mungkin terpapar COVID-19 dari orang lain. Karantina membantu mencegah penyebaran penyakit yang dapat terjadi sebelum seseorang mengetahui bahwa mereka sakit. Orang yang melakukan karantina harus tinggal di rumah, memisahkan diri dari orang lain, dan mengikuti arahan panduan.
Kepala Medis untuk COVID-19 CDC, Dr. John Brooks, mengatakan tes PCR maupun antigen bisa dilakukan dalam hal ini. Lebih lanjut, orang bisa mendapatkan tes diagnostik hingga 48 jam sebelum hari ketujuh atau sedini mungkin pada hari kelima. Jika hasil tes negatif, mereka harus tetap di karantina sampai hari ketujuh.
Baca juga:
Obat ARV Tersendat, ODHA Berhadap Uji Klinis Vaksin COVID-19 Sukses

Tetapi jika hasil tes datang lebih lambat dari hari ketujuh, mereka harus menunggu untuk bisa keluar dari karantina sampai mendapatkan hasilnya.
Panduan karantina awal selama 14 hari didasarkan pada masa inkubasi virus, yaitu lamanya waktu yang dibutuhkan seseorang untuk terinfeksi setelah terpapar. Bahkan dengan periode karantina yang diperpendek, orang harus memantau gejala selama 14 hari penuh setelah terpapar, saran dari CDC.
Menurutnya, karantina yang lebih pendek masih secara signifikan mengurangi infeksi sambil memungkinkan lebih banyak orang untuk mengikuti pedoman kesehatan.
Rekomendasi ini memang masih bisa membawa risiko penyebaran virus, tetapi skalanya sangat kecil yakni satu persen. Sementara seseorang yang kelular dair karantina dengan hasil tes negatif pada hari ketujuh, risikonya menyebabkan virus sekitar lima persen.
Baca juga:
Teknologi AI Bisa Deteksi COVID-19 Hanya dengan Mendengarkan Suara Batuk

Walau begitu, CDC menyarankan mereka yang keluar dari karantina untuk terus melakukan tindakan pencegahan COVID-19. Menurut Brooks, karantina 14 hari dapat menimbulkan beban ekonomi besar bagi mereka yang tidak dapat bekerja waktu ittu. Oleh karenya, rekomendasi karantina yang lebih pendek kemungkinan akan meningkatkan kepatuhan.
Ini bukan kali pertama CDC melakukan perubahan terhadap panduan COVID-19 karena adanya penelitian-penelitian baru. Pada Juli 2020 lalu, CDC mas isolasi seseorang dengan gejala COVID-19 dari 14 menjadi 10 hari selama mereka tidak sakit. (and)
Baca juga:
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke

Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
