Catatan Kecil Jurnalis dari Peristiwa Ledakan di Polrestabes Surabaya

Eddy FloEddy Flo - Selasa, 15 Mei 2018
Catatan Kecil Jurnalis dari Peristiwa Ledakan di Polrestabes Surabaya

Para jurnalis peliput kasus ledakan di Polrestabes Surabaya (MP/Budi Lentera)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.Com - Peristiwa ledakan bom di Polrestabes Surabaya, Senin (14/5) kemarin menyisakan cerita seru tersendiri bagi para jurnalis. Di tengah kesibukan memburu perkembangan terbaru dan informasi terkini dari pihak kepolisian, para wartawan justru mengalami kejadian-kejadian menegangkan meski masih ada bumbu-bumbu kocaknya.

Berikut catatan kecil reporter merahputih.com saat berada di depan Polrestabes Surabaya:

Kopi hitam itu belum diaduk. Pedestrian jalan Veteran Surabaya masih kotor sisa-sisa debu kendaraan yang melintas. Ini terjadi beberapa jam setelah ledakan di Polrestabes Surabaya.

Heru, dari media TV nasional duduk di pedestrian samping pos sebuah bank. Komeng dari media online, tiba-tiba datang sambil menenteng bungkusan kacang. Semenit kemudian, muncul Budi, yang datang dari Gereja Pante kosta.

Para jurnalis di Mapolrestabes Surabaya
Para jurnalis tengah menunggu informasi depan Mapolrestabes Surabaya (MP/Budi Lentera)

Di bawah cerahnya langit, para reporter dari media yang berbeda-beda itu menikmati kopi yang tidak lagi panas. Segelas untuk tiga mulut. Heru terus bercerita. Komeng menimpalinya. Dan Budi hanya menyeruput kopi.

"Saat ambil video di belakang Polres, tiga anggota polisi bersenjata lengkap tiba-tiba muncul dan berteriak minggir. Saya terus roll gambar sambil jongkok. Jujur, setelah itu saya syok. Padahal polisi itu coba mengamankan orang tak dikenal di dekat saya." kata Heru.

"Ha..ha..tenang. ini resiko. Jujur, aku juga sempat takut dan harus sembunyi di tembok. Kuatir ada peluru nyasar." timpal Komeng.

Sementara Budi hanya terus mengunyah kacang, minum kopi, dan sesekali menghisap rokoknya. Keberadaan tiga wartawan ini mengundang para wartawan lain untuk nimbrung dan ngobrol berbagi pengalaman selama liputan teroris. Kini satu gelas kopi untuk banyak mulut. Masih tetap terasa nikmat.

Berjam-jam mereka duduk di pinggir jalan menunggu statmen dari Kapolri Jendral Tito Karnavian yang melakukan peninjauan di Gedung Polrestabes Surabaya. Maklum, paska ledakan, lokasi jalan Veteran benar benar steril. Dan awak media tak bisa mendekat hingga harus menunggu di jalan dengan jarak radius 250 meter dari Polrestabes Surabaya.

Di tengah ancaman bom para jurnalis tetap bekerja
Di tengah ancaman bom, para jurnalis tetap bekerja (MP/Budi Lentera)

Saat mereka asyik bercanda dan saling olok, muncul sebuah mobil Panther warna Silver dengan kaca gelap, dari jalan Gatotan dan masuk ke jalan Veteran. Seorang polisi bersenjata lengkap dari kejauhan berteriak agar pengemudi balik arah.

Mungkin karena tak mendengar, pengemudi mobil itu terus melaju pelan masuk jalan Veteran dan berhenti di depan para wartawan.

Sebagian wartawan nampak waspada. Bahkan di antaranya memilih lari, takut jika sampai-sampai ada bom yang dilempar. Rasa was was makin memuncak, ketika kaca mobil itu dibuka dan terlihat seorang berkerudung hitam mendongakkan kepala dari kaca jendela.

"Mas..mas, ditutup ya jalannya.." ujarya sambil senyum.

Wartawan yang sempat panik akhirnya lega juga.

"Alhamdulillah, bukan teroris." spontan salah seorang wartawan dan diakhiri canda tawa oleh yang lain.

Ya, setelah dua hari dipaksa meliput rangkaian ledakan bom dan informasi informasi hoak yang beredar terkait banyak tempat terjadi ledakan, membuat mereka letih dan mulai sedikit parno. (*)

Artikel ini ditulis berdasarkan laporan Budi Lentera, reporter dan kontributor merahputih.com untuk wilayah Surabaya dan sekitarnya.

Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Doa dan Duka dari Solo untuk Korban Bom Bunuh Diri di Surabaya

#Bom Bunuh Diri #Teror Bom #Polrestabes Surabaya #Teroris
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Teror Bom di Sekolah, DPR: Serangan terhadap Institusi Pendidikan dan Rasa Aman
Wakil Ketua Komisi III DPR RI meminta Polri memperkuat keamanan siber untuk menghadapi berbagai bentuk ancaman.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 10 Oktober 2025
Teror Bom di Sekolah, DPR: Serangan terhadap Institusi Pendidikan dan Rasa Aman
Indonesia
Polisi Lacak Pelaku Teror Bom 3 Sekolah Internasional, Lokasinya di Luar Negeri
Polisi telah melacak pelaku teror bom tiga sekolah internasional. Lokasi pelaku diketahui berada di luar negeri.
Soffi Amira - Jumat, 10 Oktober 2025
Polisi Lacak Pelaku Teror Bom 3 Sekolah Internasional, Lokasinya di Luar Negeri
Indonesia
Menko Yusril Sebut Pengadilan Militer AS Akan Adili Hambali Bulan Depan
Yusril menyebut pemerintah tidak menetapkan target waktu penyelesaian, karena hal ini tidak termasuk prioritas yang harus segera dirampungkan.
Angga Yudha Pratama - Kamis, 09 Oktober 2025
Menko Yusril Sebut Pengadilan Militer AS Akan Adili Hambali Bulan Depan
Indonesia
Tim Siber Polda Dilibatkan Ungkap Teror Bom di Sekolah Internasional Jabodetabek
Polda Metro Jaya membentuk tim gabungan untuk mengungkap pelaku teror bom yang menyasar sejumlah sekolah internasional di kawasan Jabodetabek dalam beberapa hari terakhir.
Wisnu Cipto - Kamis, 09 Oktober 2025
Tim Siber Polda Dilibatkan Ungkap Teror Bom di Sekolah Internasional Jabodetabek
Indonesia
Marak Teror Bom Sekolah Internasional, DPR: Alarm Serius Keamanan Dunia Pendidikan
DPR mendesak Polri dan instansi terkait segera turun tangan mengungkap dan menindak tegas pelaku ancaman teror bom sekolah internasional.
Wisnu Cipto - Kamis, 09 Oktober 2025
Marak Teror Bom Sekolah Internasional, DPR: Alarm Serius Keamanan Dunia Pendidikan
Indonesia
Polisi Cari Pelaku Teror Bom di Sekolah NJIS Kelapa Gading, Akun Kripto tak Terdaftar di Indonesia
Polisi kini mencari pelaku teror bom di sekolah NJIS Kelapa Gading. Akun kripto pelaku tidak terdaftar di Indonesia.
Soffi Amira - Kamis, 09 Oktober 2025
Polisi Cari Pelaku Teror Bom di Sekolah NJIS Kelapa Gading, Akun Kripto tak Terdaftar di Indonesia
Indonesia
Marak Teror Bom, Kapolres Imbau Orangtua Siswa 6 Sekolah Internasional di Jakut Jangan Panik
Meski ancaman bom tidak terbukti, sedikitnya ada 3 sekolah internasional yang menjadi target sejak Selasa (7/10).
Wisnu Cipto - Kamis, 09 Oktober 2025
Marak Teror Bom, Kapolres Imbau Orangtua Siswa 6 Sekolah Internasional di Jakut Jangan Panik
Indonesia
Peneror Bom Sekolah Internasional NJIS Kelapa Gading Minta Tebusan Bitcoin US$ 30 Ribu
Pelaku meminta tebusan 30.000 dolar Amerika Serikat yang dibayarkan ke alamat bitcoin
Wisnu Cipto - Kamis, 09 Oktober 2025
Peneror Bom Sekolah Internasional NJIS Kelapa Gading Minta Tebusan Bitcoin US$ 30 Ribu
Indonesia
Pelaku Teror Bom 2 Sekolah Internasional Tangerang Masih Diburu, Siswa Tetap Belajar Saat Kejadian
Pelaku meminta uang tebusan US$ 30.000 atau sekitar Rp 497 juta rupiah dengan kurs saat ini dalam aksinya ke masing-masing pihak sekolah.
Wisnu Cipto - Rabu, 08 Oktober 2025
Pelaku Teror Bom 2 Sekolah Internasional Tangerang Masih Diburu, Siswa Tetap Belajar Saat Kejadian
Indonesia
Pelaku Teror Bom 2 Sekolah Internasional Tangerang Minta Tebusan US$ 30 Ribu
Sekolah Jakarta Nanyang School dan Mentari Internasional School (MIS) mendapat ancaman bom dari orang tak dikenal.
Wisnu Cipto - Rabu, 08 Oktober 2025
Pelaku Teror Bom 2 Sekolah Internasional Tangerang Minta Tebusan US$ 30 Ribu
Bagikan