Catat Nih! Profil dan Rekam Jejak 9 Jenderal Polri yang Ikut Seleksi Capim KPK


Ilustrasi Gedung KPK. (Antaranews)
Merahputih.com - Mabes Polri menyodorkan sejumlah nama jenderalnya untuk mengikuti seleksi calon pimpinan KPK. Dalam Surat Kapolri dengan nomor B/722/VI/KEP/2019/SSDM tertanggal 19 Juni 2019 yang sudah ditandatangani oleh Asisten Bidang SDM Kapolri, Irjen Pol. Eko Indra Heri, terdapat sembilan nama dari perwira tinggi Polri yang akan mengikuti seleksi capim KPK.
Berikut profil sembilan jenderal Polri yang bakal bakal “bertarung” untuk menjadi pimpinan KPK periode selanjutnya:
1. Wakabareskrim Polri Irjen Antam Novambar.
Antam sendiri merupakan lulusan AKPOL 1985. Karirnya selama 33 tahun di Polri didominasi di bidang reserse.
Ia pernah menjabat sebagai Dirkrimum Polda Maluku tahun 2007. Lama bertugas di Indonesia Timur, ia langsung menjadi penyidik Di Diretktorat Kriminal Khusus Bareskrim.
Karir cemerlangnya mengantar Antam menjadi Dirkrimum Polda Bali. Hingga akhirnya ia bertugas di Badan Nasional Penanggulangan Terorisme.
Berkat prestasinya, ia langsung mendapat pangkat jenderal di Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri hingga ditunjuk sebagai Wakabaraskrim dengan job bintang dua. Total, ia sudah tiga tahun mengemban jabatan itu.
Antam sendiri terkenal dengan sosoknya yang sederhana lantaran kemanapun ia pergi, selalu menggunakan vespa matic hingga orang pun tak mengenalnya.
2. Irjen Dharma Pongrekun (Badan Siber dan Sandi Negara)
Dharma lahir Palu, Sulawesi Tengah, 12 Januari 1966. Ia adalah seorang perwira tinggi Polri yang sejak 25 Mei 2018 mengemban amanat sebagai Deputi bidang Identifikasi dan Deteksi Badan Sandi Syber Nasional.
Karirnya didominasi di bidang reserse. Seperti menjadi Wadirtipidum, Dirtipidnarkoba Bareskrim, Karorenmin Bareskrim hingga mendapat job bintang dua di Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
Dharma pernah menjabat Wakil Direskrimum Polda Metro Jaya sejak 2008 hingga 2011. Saat itu dia sempat dituduh terlibat membantu artis Marcela Zalianty yang berstatus tahanan, keluar dari penjara pada 2009. Kasus ini diduga yang membuat Dharma dimutasi. Namun, Dharma membantah mutasinya disebabkan tuduhan tersebut
Kehidupan pribadinya cukup unik, lantaran di usianya yang menginjak 53 tahun, Dharma sendiri masih betah hidup melajang.

3. Irjen Pol Coki Manurung (Widyaiswara Lemdiklat)
Lulusan AKPOL 1986 ini berpengalaman dalam bidang reserse. Coki Manurung yang pernah menjabat sebagai Kapolda Bengkulu juga memiliki latar belakang dibidang penanganan narkoba.
Adapun jabatan yang dipegangnya dibidang narkoba adalah Direktur Pemberdayaan Alternatif Deputi Bidang Pemberdayaan Masyarakat Badan Narkotika Nasional (BNN) dan sebelumnya menjabat sebagai Direktur Narkoba Polda Jatim.
Semasa menjabat sebagai Kapolda Bengkulu sejak 2017, Coki mencatatkan pencapaian baik dengan berhasil mengungkap 79 kasus korupsi di wilayahnya. Dengan capaian ini, dia membantu menyelematkan uang negara yang nilainya ditaksir mencapai Rp 6,18 miliar.
Coki mungkin cukup tahu banyak karakteristik masyarakat di berbagai wilayah Indonesia, lantaran beberapa kali dipindahtugaskan ke daerah kepolisian. Dia pernah bertugas di Polda Jateng pada 1999, Polda Sumut sejak 2000, hingga jabatan sebelumnya sebagai Kapolda Bengkulu.
Coki Manurung merupakan sosok polisi yang baik. Ia memiliki akun Instagram pribadi yang kerap menginformasikan semua kegiatan pribadinya.
4. Irjen Abdul Gofur (Polair Barhakam)
Abdul Ghofur menyelesaikan pendidikan polisinya di Akpol pada tahun 1986.
Perwira tinggi kelahiran 1961 ini juga telah berulang kali menduduki posisi penting di kepolisian.
Dia pernah menjabat sebagai Kasat Serse Polres Indragiri Hulu, kemudian pindah tugas ke Polrestabes Surabaya sebagai Wakasat Serse.
Selain itu, Abdul Ghofur pernah mengemban tugasnya di Serse Tipikor Polda Sumsel sebagai kepala bagian, kemudian pernah pula dengan jabatan yang sama di Polda Jabar. Dia juga sempat menjadi Wakapolda Riau pada tahun 2013, setelah sebelumnya ditugaskan di Polda Jatim sebagai Kepala biro Ops yang saat itu masih berpangkat Brigjen Pol.
Abdul Ghofur juga cukup lama bekerja di Badan Keamanan Laut (Bakamla) di beberapa bidang. Ia pernah ditugaskan sebagai Direktur pada bidang Penelitian dan Pengembangan Bakamla.
Kemudian pada 2015 ia ditugaskan sebagai deputi pada bidang Informasi, Hukum dan Kerjasam Bakamla. Sekarang Abdul Ghofur menjabat sebagai Analisis Kebijakan Utama bidang Polair Baharkam Polri.
5. Brigjen Muhammad Iswandi (penugasan pada Kemenakertrans)
Iswandi sendiri memang tak setenar calon pimpinan KPK lainnya. Ia hanya menorehkam prestasi saat menjabat sebagai Kepala BNNP Sumatera Selatan. Selama menjabat, prestasinya belum terlalu banyak yang terekspose ke publik.

6. Brigjen Bambang Sri Herwanto (Widyaiswara Lemdiklat)
Bambang yang merupakan lulusan AKPOL 1984 ini karirnya memang tak terlalu menonjol.
Pria yang kini menjabat sebagai Direktur Program Pascasarjana PTIK pernah menjabat di beberapa Polres yakni sebagai Kapolres Sumudang, Purwakarta, dan Wakapolwil Surabaya.
Karirnya didominasi di Bareskrim dan bidang hukum sebelum akhirnya menjadi Kapolda Sumatera Barat.
7. Brigjen Juansih (Lemdiklat Polri)
Ibu dari tiga anak ini menjalani karir sebagai polisi wanita sejak 1989. Mulai jabatan Inspektur Muda pada Sepolwan dengan pangkat Letnan Satu (Lettu), karirnya terus menanjak.
Hanya selang 14 tahun, Juansih menjadi Kapolres Surabaya Timur, wilayah masuk kategori tipe A, dan baru berpangkat Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) pada 2004.
Setelah menjabat sebagai Kapolres Surabaya Timur, Juansih juga sempat memimpin Polres Batu, Malang, Wakapolwil Bojonegoro, dan Karo Pers Polda Banten. Dari Banten, Juansih kembali ke Jawa Timur dengan jabatan Karo Log Polda Jatim.
Di posisi terakhir inilah pangkatnya naik dari Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) menjadi Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol). Jabatan terakhirnya di Polda Jawa Timur sebagai Karo Sarpras Polda Jatim pada 2011.
Pada 2013, Juansih mengikuti Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi (Sespimti) Polri dan setelah selesai, ia ditarik ke Jakarta dengan jabatan Kabag Sarpras Polri. Kemudian menjadi Kabidjemen Sespim Polri.
Sejak Februari 2017, perempuan kelahiran Majalengka 2 Agustus 1964 ini mulai menjabat sebagai Direktur Pemberdayaan Alternatif Deputi Bidang Pemberdayaan Masyarakat BNN.
8. Brigjen Agung Makbul (Karosunluhkum Divkum Polri)
Selain menjadi anggota Polri, Agung mengisi hari-harinya sebagai Dosen Pasca Sarjana di Universitas Jayabaya pada program Magister Hukum.
Deretan tugas yang pernah diembannya membuktikan dedikasi dan pengabdiannya terhadap NKRI, dan sudah tidak perlu diragukan lagi dalam menjaga keutuhan NKRI.
Diantaranya, dalam penugasan Misi Perdamaian dalam misi Tim Bantuan Hukum Indonesia (TBHI) terhadap139 anggota Polri yang tergabung dalam Satgas Formed Police Unit (FPU) Di Darful Sudan-Afrika.
Ia telah melaksanakan tugas Kepolisian Internasional di luar negeri dengan menunjukan disiplin dan tanggung jawab selama kurun waktu tertentu
9 Brigjen Sri Handayani (Wakapolda Kalbar)
Sri merupakan satu-satunya Polwan yang mendapat jabatan strategis di kewilayahan. Lulusan Sepamilsuk Polri 1986 ini pernah beberapa kali menjabat sebagai Kapolres. Antara lain Sragen, Karangayar hingga Wakapolres Jakarta Selatan.
Sri sendiri sebelum menjadi Polisi merupakan atlet lari cepat yang pernah menorehkan beberapa prestasi. Antara lain di tingkat daerah Jawa Tengah. (knu)
Bagikan
Thomas Kukuh
Berita Terkait
Lisa Mariana di Mabes Polri Bilang Terima Duit Banyak dari RK, KPK Janji Dalami Libatkan PPATK

PN Jaksel Gelar Sidang Praperadilan Tersangka Rudy Tanoe 15 September, KPK Pastikan Hadir

Jadi Tersangka Korupsi Bansos, Rudy Tanoe Ajukan Praperadilan Lawan KPK

KPK Telusuri Aliran Dana Kasus Korupsi Kuota Haji, Termasuk ke PBNU

KPK Duga Putri Mendiang Eks Gubernur Kaltim Awang Faroek Kerap Minta Suap

KPK Tahan Putri Eks Gubernur Kaltim Awang Faroek Terkait Suap Tambang Rp 3,5 M

KPK Menduga Ridwan Kamil Terima Uang Dugaan Korupsi Bank BJB saat Jabat Gubernur Jawa Barat

Ungkap Modus Jual Beli Kuota Haji, KPK: Tidak Secara Langsung

KPK Tahan 3 Orang dari 4 Tersangka Korupsi Proyek Katalis Pertamina Rp 176,4 M

Mercy dan BAIC Eks Wamenaker Noel yang Disembunyikan Anaknya Akhirnya Diserahkan ke KPK
