Cacar Monyet dan Hepatitis Akut Diprediksi Tak Berpotensi Jadi Pandemi


Tangkapan layar Juru Bicara Presidensi G20 Indonesia Bidang Kesehatan sekaligus Sesditjen Masyarakat Kemenkes Siti Nadia Tarmizi. (ANTARA/Prisca Triferna)
MerahPutih.com - Dunia kini tengah digegerkan dengan kemunculan penyakit hepatitis akut dan cacar monyet.
Juru Bicara G-20 Bidang Kesehatan Siti Nadia Tarmizi meyakini, penyakit cacar monyet dan hepatitis akut tidak berpotensi sebagai pandemi berikutnya layaknya COVID-19.
"Bicara soal potensi cacar monyet dan hepatitis akut sebagai pandemi berikutnya, berdasar pernyataan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dua penyakit itu sebatas jadi kewaspadaan kita sebagai masyarakat global," katanya dalam konferensi pers virtual Road to Health Working Group, Jumat (3/6).
Baca Juga:
Jaga Kebersihan Jauhkan Diri dari Infeksi COVID-19, Hepatitis, dan Cacar Monyet
Ini artinya, dari adanya dua penyakit itu, masyarakat diminta hanya lebih meningkatkan kewaspadaan.
Tak hanya itu, higienitas diri dan perilaku hidup yang sehat harus semakin digalakkan semua orang.
Mantan Jubir Kemenkes tersebut menjelaskan bahwa potensi kemunculan virus baru tetap ada.
"Itu bagian dari pertahanan hidup virus, karena itu mereka akan bermutasi dan beradaptasi dengan lingkungan baru," bebernya.
Baca Juga:
Pentingnya Mengedukasi Para Ibu Tentang Ancaman Hepatitis Misterius dan Cacar Monyet
Ia menegaskan bahwa tidak ada pandemi baru dalam waktu dekat, meskipun ada potensi lahirnya virus baru tetap terbuka lebar.
"Ketika satu pandemi muncul, hadirnya pandemi baru itu puluhan tahun berikutnya," kata Siti Nadia.
Oleh sebab itu, lanjut Siti Nadia, platform GISAID akan dimaksimalkan dan dipergunakan untuk pertukaran informasi mengenai virus yang ditemukan.
GISAID merupakan institusi yang dibuat oleh pemerintah Jerman dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Internasional untuk mempelajari data genetika virus.
Platform GISAID jadi platform berbagi informasi dan bagian dari surveilans untuk memantau virus.
"Bukan hanya terbatas pada virus influenza yang memang banyak sebabkan pandemi, tapi juga jenis virus lain yang juga berbahaya bagi manusia," ungkap Nadia. (Knu)
Baca Juga:
Kemenkes Uraikan 6 Dugaan Penyebab Hepatitis Akut
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Batasi Penyebaran Mpox, Republik Demokratik Kongo Lanjut Vaksinasi Tahap 2

CDC Afrika Sebut Korban Jiwa Mpox Lampaui 1.100

WHO Setujui Alinity m MPXV sebagai Uji Diagnostik Pertama Mpox

Kasus Mpox di Australia Melonjak 5 Kali Lipat dalam 3 Bulan

Mpox belum Terkendali, Presiden Afrika Selatan Serukan Penyebaran Vaksin

India Laporkan Kasus Pertama Mpox Strain Clade 1B

CDC Afrika Nyatakan Mpox tak Terkendali

Cegah Mpox Meluas, Edukasi Amat Penting

Lawan Mpox, WHO Umumkan Vaksin MVA-BN Masuk Prakualifikasi

Butuh Rp 9,2 T untuk Eradikasi Mpox, Afrika Minta Bantuan Barat
