Bunda Jangan Khawatir, Begini Mengobati Anak tanpa Rasa Cemas

P Suryo RP Suryo R - Senin, 12 Desember 2022
Bunda Jangan Khawatir, Begini Mengobati Anak tanpa Rasa Cemas

Masyarakat perlu berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter atau apoteker sebelum membeli obat. (Pexels/Anna Shvets)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BANYAK orang tua yang khawatir dengan kesehatan anaknya. Apalagi jika si kecil sedang di serang sakit. Sementara menggunakan obat-obatan sirup untuk anak jadi memancing kekhawatiran para orang tua.

Maka dari itu, Pokja Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) memfasilitasi para orang tua di Kota Bandung untuk mengobati anak melalui webinar Sehat Tanpa Cemas (09/12).

Salah satu pemateri pada webinar ini, Apoteker Rahmat Hidayat mengatakan, kebanyakan orang tua belum konsisten memberikan obat di waktu dan dosis yang tepat. Sehingga, obat yang seharusnya bisa menyembuhkan dan membunuh bakteri virus, justru berbalik menyerang imun anak.

Baca Juga:

BPOM Rilis 23 Obat Sirop yang Aman untuk Dikonsumsi

obat
Minum obat sesuai dengan waktu dan dosisnya. (Pexels/Miguel A. Padrinan)

"Minum obat sesuai dengan waktu dan dosisnya. Terlebih obat-obatan antibiotik. Kalau terlewat waktu atau dosisnya kurang, kuman dan bakteri bisa semakin kebal terhadap obat tersebut. Sehingga anak-anak semakin sulit untuk sembuh," ungkap Rahmat.

Ia juga menambahkan, banyak orang tua yang belum mengetahui obat mana yang kini dilarang di pasaran. Ia mengimbau agar masyarakat perlu berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter atau apoteker sebelum membeli obat.

"Misalnya anak demam. Tidak semua obat demam bisa diminum. Harus disesuaikan dengan diagnosa demamnya. Jangan beli obat di toko kelontong. Harus dikonsultasikan dengan dokter dan apoteker," imbaunya.

Ia juga memberikan sejumlah tip untuk para orang tua yang anaknya sulit minum obat racikan. Terlebih dalam kondisi obat sirup yang kini banyak ditahan penjualannya.

Cara menangani anak-anak yang tidak suka obat racik adalah dengan menyajikan minuman pendampingnya. Jika obat itu tidak terpengaruh dengan susu, teh, air gula, atau air madu, maka obat racik bisa dicampurkan dengan minuman tersebut.

"Sirup memang dibuat untuk mempercepat larut, dan bisa dikonsumsi dengan nyaman tanpa rasa pahit. Namun, untuk sekarang, baiknya obat racik bisa diminum dengan air gula atau air madu relatif lebih aman," tuturnya.

Oleh karena itu, ia menambahkan, pentingnya para orang tua berkonsultasi dengan dokter atau apoteker sebelum membeli obat.

"Maka dari itu penting untuk bertanya dulu ke apoteker atau dokter apakah obat tersebut akan ada interaksi dengan minuman-minuman tadi atau tidak. Agar lebih aman dikonsumsi anak," imbuhnya.

Baca Juga:

Atasi Mabuk Perjalanan Tak Melulu Perlu Obat

obat
Orang tua bisa menyikapi dengan bijak dan harus memiliki informasi yang cukup. (Pexels/Waskyria Miranda)

Sementara itu, Bunda PAUD Kota Bandung, Yunimar Mulyana menyampaikan, Pokja Bunda PAUD Kota Bandung memiliki kepedulian mengadakan webinar ini, berangkat dari kecemasan para orang tua akan obat yang tidak bisa dikonsumsi anak-anak.

"Kegiatan ini berdampak luas. Kebijakan pemerintah yang melarang sejumlah obat sirup, harus kita sikapi dengan bijaksana," ujar Yunimar.

Akibat dari kejadian itu, para orang tua merasa cemas apakah obat anak yang ada di pasaran ini layak atau tidak. Sehingga, ia mengimbau agar para orang tua bisa menyikapi dengan bijak dan harus memiliki informasi yang cukup mengenai pemberian obat kepada anak.

"Kita harus bisa menyaring informasi yang layak untuk kita cermati agar kita bisa tenang memberikan obat kepada anak-anak," ucapnya.

Sedangkan Ketua Pokja Bunda PAUD Kota Bandung, Sri Wahyuni Solihah menuturkan, indikator keberhasilan Bunda PAUD adalah meningkatnya pemahaman masyarakat mengenai kesehatan untuk keluarga dan pola asuh.

"Itu menjadi hal mendasar yang harus dipenuhi oleh orang tua. Maka dari itu kita hadirkan webinar Sehat Tanpa Cemas agar masyarakat semakin peduli terhadap kesehatan keluarganya," ungkap Sri.

Di sisi lain, Kepala Bidang PAUD Dikmas Dinas Pendidikan Kota Bandung, Abdul Gaos mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mendukung penuh program-program bunda PAUD untuk meningkatkan layanan kualitas pendidikan anak usia dini Kota Bandung.

"Kita akan terus dorong terciptanya tunas tunas bangsa yang selain cerdas, fisiknya pun sehat. Terlebih penyelenggaraan PAUD ditangani secara holistik integratif mulai dari aspek pendidikan, kesehatan, layanan gizi, perlindungan. Semuanya ditangani oleh seluruh stakeholder," kata Abdul. (Imanha/Jawa Barat)

Baca Juga:

Pentingnya Menyimpan Obat di Rumah Sesuai Karakteristiknya

#Kesehatan #Obat #Anak
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Tekor! Indonesia Impor Obat Rp 176 Triliun Tapi Ekspor Cuma Rp 6,7 Triliun
Saat ini, jumlah industri obat Indonesia mencapai 272 yang memiliki pabrik. Sedangkan perusahaan besar farmasi jumlahnya 3.009.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 28 Agustus 2025
Tekor! Indonesia Impor Obat Rp 176 Triliun Tapi Ekspor Cuma Rp 6,7 Triliun
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Bagikan