Buka Trade Expo Virtual, Jokowi Perintahkan Jangan Biasa Saja


Presiden Joko Widodo membuka Trade Expo Virtual Exhibition. (Foto: Tangkapan Layar),
MerahPutih.com - Pameran dagang terbesar se-Asia Tenggara Trade Expo Indonesia resmi dibuka di tengah pandemi COVID-19. Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) membuka langsung Trade Expo Indonesia Virtual Exhibition ke 35 di tahun 2020. Trade Expo akan digelar dari 10 hingga 16 November 2020 mendatang.
Trade Expo Virtual Exhibition ini terdiri dari banyak kategori. Pertama adalah sektor jasa, produk, manufacturing, furniture, produk kerajinan, makanan dan minuman serta fashion dan aksesoris.
Presiden Joko Widodo memerintahkan, perhelatan Trade Expo tahun ini harus berbeda dari sebelumnya meski di tengah pandemi corona. Promosi, pameran dagang Trade Expo harus dirancang sebaik-baiknya jangan yang biasa-biasa saja. Hal ini agar bisa menarik buyer atau pembeli dari luar negeri.
Baca Juga:
Percepat Sertifikasi N219, PT DI Gunakan 2 Prototype
"Kedepankan kreativitas untuk mendukung keunggulan produk-produk kita, meluaskan pasar serta menjangkau konsumen yang lebih banyak. Lakukan dengan kekuatan inovasi, manfaatkan teknologi digital begerak ke virtual," ucap Jokowi saat memberi sambutan melalui virtual, Selasa (10/11).
Trade Expo virtual ini merupakan pengalaman baru untuk meningkatkan nilai tambah produk unggulan Indonesia. Pameran harus ada perubahan tidak hanya seremonial semata tetapi mampu menghasilkan transaksi ekspor yang tinggi berdampak signifikan untuk roda perekonomian
Jokowi juga mengingatkan, dalam menghadapi masa silit ini Indonesia tidak boleh pesimis di saat perdagangan gloval mengalami hambatan. Menurutnya, dalam kondisi ini Indonesia justru harus bergerak lebih cepat, lebih gesit dan lebih responsif lagi.
"Di tengah tantangan yang berat, kita harus jeli menangkap peluang. Peluang-peluang yang ada harus kita cermati siapkan diri agar ketika situasi sudah pulih kita mampu bersaing," ungkapnya.
Untuk di dunia perdagangan, kata Jokowi, perlu lakukan perubahan secra besar-besaran pada kualitas design, packaging, branding, pelayanan dan harga yang kompetitif.
"Semuanya harus betul-betul kompotitif harus sesuai dan mampu memenuhi standar pasar ekspor di tingkat global."

Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menyampaikan pameran ekspor terbesar di Indonesia tersebut untuk pertama kali diselenggarakan secara virtual dengan menggunakan teknologi terkini.
Hal itu merupakan upaya Kemendag dalam mentransformasikan sistem pelaksanaan pameran dagang yang semula dilakukan secara tatap muka ke sistem online, sesuai dengan implementasi kebijakan protokol kesehatan yang diterapkan pemerintah di masa tatanan normal baru.
Tema yang diangkat pada TEI-VE 2020 berupa “Sustainable Trade in Digital Era” bertujuan untuk meningkatkan promosi produk buatan dalam negeri ke pasar global serta mengembangkan jejaring bisnis.
“Kami optimis dengan penyelenggaraan virtual ini, TEI-VE akan memberikan kontribusi pada peningkatan ekspor walaupun dengan capaian yang akan sulit menyamai hasil penyelenggaraan TEI Tahun 2019 yang berhasil mencatatkan transaksi sebesar 10,96 miliar dolar AS,” ujar Mendag.
TEI-VE mendapat antusiasme yang sangat tinggi dari para eksportir, yang dibuktikan dari jumlah pejuang ekspor yang mendaftar mencapai 690 pelaku usaha, dari target semula sebanyak 300.
Selain itu, hingga 10 November 2020 pukul 10.30 WIB kami mencatat 3.870 buyer terdaftar dari 109 negara melalui pendaftaran online maupun melalui perwakilan RI di luar negeri.
Mendag juga menyampaikan bahwa pada 15 November 2020, RI akan menandatangani mega Free Trade Agreement (FTA) yakni Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) yang dinilai penting bagi perdagangan RI dengan negara-negara ASEAN serta China, Jepang, Korea Selatan, Australia, dan Selandia Baru. (Asp)
Baca Juga:
Perkembangan Vaksin Pfizer Bawa Sentimen Positif Pada Ekonomi Dunia
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Legislator Ingatkan Penguatan Proteksi Pertanian Nasional di Tengah Gempuran Impor AS

DPR Desak Kebijakan Impor Selektif dan Peningkatan Pajak di Tengah Gejolak Global

Impor Tekstil dan Produk Tekstil Dari Tiongkok Mulai Menurun

Impor Minyak Mentah dan Hasil Minyak Turun, Tapi Non Migas Melonjak

Harga Minyak Sawit dan Hasil Tembaku Selamatkan Pendapatan Negara Dari Bea Cukai

Cara Kemenperin Bendung Barang Impor Ilegal

Pengusaha China Komitmen Beli Produk Indonesia Rp 212 Triliun

13 Negara Lakukan Penandatangan Kontrak USD 863 Juta di TEI 2024

Trade Expo Indonesia Diharapkan Dorong Pertumbuhan Ekspor

Aturan Larangan 7 Komoditas Impor Masuk Pelabuhan di Jawa Masih Dipersiapkan
