BPIP Sebut Nilai Pancasila Belum Terasa di Pemilu 2024


Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Antonius Benny Susetyo. (Foto: Ist)
Merahputih.com - Nilai-nilai Pancasila diharapkan selalu menjadi bagian dalam kontestasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Rohaniwan katolik yang juga sekaligus Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Antonius Benny Susetyo berpendapat, demokrasi Pancasila yang harusnya diikuti oleh seluruh elemen dalam Pemilu 2024 belum dirasakan.
"Demokrasi Pancasila, saya tanyakan, apakah masih kita rasakan? Keputusan MK (mahkamah konstitusi), contohnya, itu menghancurkan cita-cita reformasi dan demokrasi kita, dan itu dipertontonkan dengan gamblang kepada masyarakat, seakan-akan hal itu hal yang tidak merusak tatanan dan nilai-nilai Pancasila," katanya saat acara diskusi Perkumpulan Perguruan Tinggi Agama Katolik Indonesia (PERPETAKI) di Semarang, Senin (4/2).
Baca Juga:
Ketua DPRD DKI Minta Heru Budi Bersikap Netral dalam Pemilu 2024
Ia menyebut, demokrasi ditabrak, sehingga konstitusi diingkari dan instrumen hukum digunakan untuk melegalkan kepentingan pribadi dan keluarga.
“Itu jelas-jelas merusak nilai-nilai demokrasi dan nilai keadilan di dalam Pancasila," katanya.
Pengamat dan pakar komunikasi politik ini pun menyatakan bahwa Pemilu 2024 mendatang akan cenderung tidak menonjolkan kualitas para calon.
"(Pemilu) hanya menjadi instrumen melestarikan politik dinasti dan menggunakan kedekatan kepada kekuasaan tanpa proses,” jelas Benny.
Baca Juga:
Prangko Seri Pemilu Serentak 2024 Diluncurkan dengan 3 Desain Menarik
Benny menyatakan agar masyarakat harus menjadi cerdas dan kritis.
Lalu, tidak mudah termakan isu serta gimik yang tidak berdasar, tanpa ditelusuri dan diuji terlebih dahulu.
“Edukasi politik dan sejarah perjalanan bangsa ini, perbanyak informasi yang update dan relevan serta berdasar pada sumber yang terpercaya, serta uji rekam jejak, visi dan misi, serta program-program yang ditawarkan, baik partai politik, ataupun para calonnya," jelasnya.
Benny mengajak agar semua elemen masyarakat tidak tinggal diam saat demokrasi dan nilai-nilai Pancasila ini dihancurkan di depan mata.
"Buat autokritik, dan strategi perlawanan; tidak dengan kekerasan, perlawanan dengan budaya, informasi, dan kesadaran dengan nyata dan kritis bahwa ini jika dibiarkan, kita masuk perangkap perusak Pancasila, dan Pancasila tidak lagi menjadi ideologi bangsa kita. Ini masalah besarnya, yang harus menjadi perhatian semua orang," tutupnya. (Knu)
Baca Juga:
KSAD Maruli Bakal Tindak Cepat Prajuritnya yang Tak Netral di Pemilu
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Penetapan Hari Kebudayaan Nasional 17 Oktober Diklaim Tidak Terkait Dengan Hari Ulang Tahun Presiden Prabowo

Lagu Indonesia Raya dan Pembacaan Naskah Pancasila Diputar Setiap Hari di Kabupaten Bogor

DPR Mulai Cari Masukan dan Pandangan Buat Bahas RUU BPIP

Pembubaran Retret Pelajar Kristen di Sukabumi Cederai Pancasila, DPR Desak Semua Pelaku Ditangkap

Prabowo-Mega Mesra Saat Upacara Hari Pancasila, Jokowi Absen karena Alergi

Ingatkan Pancasila Bukan Slogan, Prabowo Imbau Pejabat: Jangan Anggap NKRI Bisa Ditipu

Prabowo: Tidak Boleh Ada Kemiskinan di Indonesia

Momen Akrab Prabowo-Megawati di Hari Pancasila, Presiden Sampai Pindah Kursi

Prabowo Tuding Asing tidak Mau Indonesia Maju, Biayai LSM Adu Domba Bangsa

Upacara Hari Pancasila, Lalu Lintas di Sekitar Gedung Pancasila Dialihkan
