Bowo Sidik Minta Nusron Wahid Jujur Soal Ratusan Ribu Amplop Serangan Fajar


Tersangka kasus suap PT Pupuk Indonesia yang juga eks politisi Golkar Bowo Sidik Pangarso (Foto: MP/Ponco Sulaksono)
MerahPutih.Com - Mantan anggota Komisi VI DPR dari Fraksi Golkar, Bowo Sidik Pangarso meminta Ketua Pemenangan Pemilu Jawa dan Kalimantan DPP Golkar Nusron Wahid jujur soal 400 ribu amplop untuk serangan fajar Pemilu 2019.
Bowo sebelumnya mengaku 400 ribu amplop tersebut dipersiapkannya atas perintah Nusron. Kata Bowo, sebagai muslim yang baik, Nusron seharusnya berterus terang mengenai perintahnya menyiapkan amplop serangan fajar.
"Ya Nusron kan seorang Muslim ya. Seorang muslim yang beriman ya. Yaa gitu (seharusnya jujur)," kata Bowo usai menjalani pemeriksaan penyidik di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Rabu (10/4).

Bowo mengaku sudah membeberkan mengenai ratusan ribu amplop serangan fajar tersebut kepada tim penyidik KPK.
Tak hanya itu, kepada penyidik KPK, Bowo juga diduga menyampaikan mengenai sumber uang Rp 8 miliar yang kemudian diubah menjadi pecahan Rp 20.000 dan Rp 50.000 serta dimasukkan dalam 400 ribu amplop tersebut.
"(Informasi) sudah di penyidik ya," imbuhnya.
BACA JUGA: Nusron Wahid Bantah Perintahkan Bowo Siapkan 400 Ribu Amplop untuk Serangan Fajar
Amien Rais Klaim Prabowo Punya DNA Bung Karno, Bung Hatta dan Bung Tomo
Kampanye Akbar di Palembang: Wong Kito Galo Cucuk Nomor Duo
Kemarin, Bowo mengungkapkan bahwa dirinya diminta Nusron Wahid untuk menyiapkan sekitar 400 ribu amplop untuk serangan fajar Pemilu 2019.

"Saya diminta oleh partai menyiapkan 400 ribu (amplop), Nusron Wahid meminta saya untuk menyiapkan 400 ribu (amplop)," kata Bowo usai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Selasa (9/4).
Saat ditanya ratusan ribu amplop tersebut untuk kepentingan Pileg atau Pilpres, Bowo justru kembali menegaskan nama Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) tersebut.
"Diminta Nusron Wahid untuk menyiapkan itu," ujar Bowo.
Ketika kembali dikonfirmasi awak media apakah ratusan ribu amplop tersebut untuk Pileg atau Pilpres, Bowo lalu menjawab posisi partainya di Pemilu 2019.
"Yang jelas partai kami dukung 01," imbuh Bowo bergegas masuk mobil tahanan.
Dalam perkara ini, KPK menetapkan Bowo dan anak buahnya, staf PT Inersia bernama Indung sebagai tersangka kasus dugaan suap terkait distribusi pupuk. Selain Bowo dan Indung, KPK juga menjerat Marketing Manager PT Humpuss Transportasi Kimia, Asty Winasti sebagai tersangka.(Pon)
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Nusron Wahid Ungkap Dua Masalah Utama di Kementerian ATR/BPN

Ketum Bahlil Lahadiala Bagikan 610 Ribu Paket Sembako Peringati HUT Ke-61 Partai Golkar

Golkar Nilai Wacana Soeharto Jadi Pahlawan Nasional Sebagai Hal Wajar, Era Orde Baru Resmi Dihormati Negara?

Bahlil Tolak Tunduk Narasi Negatif, Golkar Klaim Publik Lebih Cerdas Menilai

Klarifikasi Pernyataan Atalia Praratya soal Dana Pesantren, Golkar Tegaskan Tak Ada Larangan APBN untuk Ponpes

Demi Rakyat, Nusron Diperintah Prabowo Percepat Waktu Rebut Tanah Warga Jadi 90 Hari

Perpres 79 Tahun 2025 Dinilai Jadi Bukti Komitmen Prabowo untuk Lanjutkan Pembangunan IKN

Bahlil Minta Kader Golkar Jaga Ucapan dan Tindakan, Penampilan Harus Menyesuaikan

Golkar Usulkan Perubahan Sistem Pemilu, Ingin Lahirkan Budaya Politik Baru

Golkar Bantah Adanya 'Barter' Posisi Menteri di Reshuffle Kabinet Hari Ini
