Bos Allianz Akan Datang dalam Pemeriksaan sebagai Tersangka


Allianz Indonesia. (Facebook/Allianz)
MerahPutih.com - Mantan Direktur Utama PT Asuransi Allianz Life Indonesia Joachim Wessling bakal menghadiri panggilan penyidik Subdit Indag Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, Kamis (26/10). Rencananya, Joachim diperiksa sebagai tersangka atas kasus dugaan tindak pidana perlindungan konsumen.
"Besok ya. Lawyer-nya menyampaikan Joachim akan datang," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya (Pol) Kombes Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (25/10).
Argo enggan merinci hal-hal apa yang akan ditanyakan oleh penyidik kepada Joachim. Panggilan terhadap Joachim merupakan panggilan perdana Joachim setelah ditetapkan sebagai tersangka oleh Subdit Indag Ditreskrimsus Polda Metro Jaya. Selain Joachim, penyidik juga telah menetapkan Manager Claim PT Asuransi Allianz Life Indonesia Yuliana Firmansyah sebagai tersangka.
Polisi sudah dua kali memanggil Yuliana, namun Yuliana selalu mangkir panggilan penyidik. Panggilan pertama kepada Yuliyana dilayangkan pada 4 Oktober lalu. Sementara, panggilan kedua pada 11 Oktober lalu. Namun, dari dua panggilan Yuliana tak hadir dengan alasan sibuk.
Sebelumnya, dua mantan nasabah melaporkan PT Allianz ke pihak kepolisian. Keduanya yaitu Irfanius Al Gadri dan Indah Goena Nanda.
Mereka merasa dipersulit saat meminta klaim biaya perawatan rumah sakit ke pihak Allianz. Dalam kasus itu, pihak Allianz selalu meminta catatan medis lengkap rumah sakit sebagai syarat untuk klaim biaya rumah sakit.
Sedangkan, menurut Alvin, rumah sakit tidak pernah memperkenankan memberi catatan medis lengkap karena melanggar Permenkes No 269/Menkes/PER/III/2008 tentang Rekam Medis.
"Biasanya penolakan klaim itu perdata. Tapi kenapa ini pidana, karena yang kami permasalahkan bukanlah dibayar atau tidak dibayarnya sebuah klaim. Tetapi bagaimana dia memproses klaim tersebut, ada unsur tipu daya," kata Alvin.
Alvin menjelaskan, pihak Allianz diduga menipu sejumlah nasabah karena tidak memenuhi proses klaim oleh nasabah. Bahkan, klaim nasabah akan hangus dalam waktu dua minggu kerja.
"Kasus ini intinya perusahaan Allianz menggunakan modus tipu daya untuk menolak klaim nasabah secara halus tapi melanggar hukum. Dalam waktu dua minggu tanpa adanya surat lengkap rekam medis, klaim ditolak," pungkas Alvin.
Laporan terhadap Joachim Wessling dan Yuliana Firmansyah tertera dalam Laporan Polisi Nomor: LP/1645/IV/2017/Dit Reskrimsus tanggal 3 April 2017 tentang diduga tindak pidana di bidang perlindungan konsumen dan Laporan Polisi Nomor: LP/1932/IV/2017/PMJ/Dit. Reskrimsus tanggal 18 April 2017. (Ayp)
Baca juga berita lainnya terkait kasus bos Allianz dalam artikel: Meski Mangkir dari Panggilan, Polisi Yakin Petinggi Allianz Tidak Akan Kabur
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Sempat Dilaporkan Hilang setelah Demo di Jakarta, 2 Pemuda Akhirnya Ditemukan dan Minta Maaf

2 Orang Yang Ditemukan Setelah Dinyatakan Hilang Saat Aksi Demo, Ada di Malang dan Sukamara Kalteng

Polisi Temukan Bima Permana Putra, Pria yang Sempat Dilaporkan Hilang Pasca Demo Rusuh di Jakarta

Peran Anggota Kopassus Tersangka Penculikan Kacab BRI, Serka N Perantara Lainnya Eksekutor

Pelaku Penculikan dan Pembunuhan Kepala Cabang BRI Terancam Hukuman 12 Tahun Penjara

Ditreskrimum Polda Metro Jaya Ungkap Motif Kasus Pembunuhan Kepala Cabang Bank BRI

Disuruh Culik dan Bunuh Kepala Cabang BRI, 2 Anggota TNI Minta Uang Jutaan Rupiah

Ditreskrimum Ungkap 15 Tersangka Kasus Pembunuhan Kacab Bank BRI di Jakarta

Fakta Baru Kasus Penculikan dan Pembunuhan Kepala Cabang BRI, Pelaku Pilih Korban secara Acak

Polisi Angkat Bicara soal Dugaan Pegawai Bank BUMN Terlibat Kasus Penculikan dan Pembunuhan Kepala Cabang BRI
