Headline

Boikot PB Djarum, KPAI Bantah Terima Dana dari Bloomberg

Eddy FloEddy Flo - Rabu, 11 September 2019
 Boikot PB Djarum, KPAI Bantah Terima Dana dari Bloomberg

Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Susanto. (MP/Asropih)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.Com - Pemboikotan PB Djarum dalam beasiswa bulu tangkis usia dini yang dipelopori Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan LSM Lentera Anak menjadi bumerang bagi kedua lembaga tersebut.

KPAI dituding terima dana dari Bloomberg untuk menyingkirkan PB Djarum dari pembinaan bibit unggul usia dini atlet bulu tangkis dengan dalih mempromosikan produk rokok.

Baca Juga:

PB Djarum Hentikan Audisi, Begini Reaksi Peraih Medali Emas Olimpiade 2016

Atas tudingan tersebut Ketua KPAI Susanto membantah keras bahwa tak sepeser pun pihaknya menerima dana dari lembaga asing maupun perusahaan multi nasional.

Ketua KPAI bantah pihaknya terima dana dari Bloomberg
Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Susanto. (MP/Fadhli Harahap)

"Satu rupiah pun kami tidak menerima. Tidak benar kami menerima dana dari Bloomberg," kata Susanto di Jakarta, Selasa (10/9).

Lebih lanjut Susanto mengatakan pihaknya murni mengawal aturan-aturan pelindungan anak yang dibuat pemerintah agar dipatuhi. Di sisi lain, prestasi olahraga juga tetap harus ditumbuhkan.

Saat ditanya bahwa pelarangan promosi citra merek rokok dalam audisi bulu tangkis merupakan bagian dari skema persaingan antarindustri rokok, Susanto juga membantahnya.

"Soal persaingan industri rokok bukan fokus kami. Fokus kami pada pelindungan anak," tuturnya.

KPAI dituding menerima dana dari Bloomberg yang selama ini memang banyak mendanai kampanye pengendalian tembakau di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Yoppy Rosimin dari PB Djarum sesalkan tudingan eksploitasi anak dalam audisi beasiswa bulu tangkis oleh KPAI
Yoppy Rosimin sayangkan tudingan eksploitasi anak dari KPAI dan Lentera Anak (Foto: antaranews)

Ketika dicek di laman Bloomberg, lembaga donor itu memang pernah memberikan bantuan dana kepada lembaga swadaya masyarakat di bidang pelindungan anak yang namanya ada kemiripan dengan KPAI.

"Itu bukan KPAI," ujar Susanto.

Baca Juga:

PB Djarum Pamit, PBSI Terancam Kehilangan Regenerasi Atlet Bulutangkis

Susanto sebagaimana dilansir Antara mengajak semua pihak berpikir jernih terhadap permasalahan audisi bulu tangkis yang diduga menggunakan anak untuk mempromosikan produk rokok.

"Ada Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Pelindungan Anak dan ada Peraturan Pemerintah 109 Tahun 2002 tentang Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau bagi Kesehatan yang harus dihormati sebagai aturan yang berlaku di Indonesia," tuturnya.

Susanto menegaskan KPAI tidak akan mempermasalahkan audisi bulu tangkis Djarum selama mematuhi peraturan yang ada.(*)

Baca Juga:

PB Djarum Sesalkan Usaha Cari Bibit Unggul Bulu Tangkis Dituding Eksploitasi Anak

#Komisioner KPAI Bidang Pendidikan Susanto #KPAI #PB Djarum Kudus #Djarum Foundation
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Puluhan Anak Masih Ditahan Imbas Demo Agustus 2025, KPAI Sebut Ada Indikasi Mobilisasi Anak Secara Masif
KPAI menerima 203 laporan pengaduan melalui Sistem Informasi Sahabat Anak (SIGA) yang memperkuat temuan awal.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 30 September 2025
Puluhan Anak Masih Ditahan Imbas Demo Agustus 2025, KPAI Sebut Ada Indikasi Mobilisasi Anak Secara Masif
Indonesia
KPAI Sesalkan Polisi Tetapkan Ratusan Anak Tersangka Demo Rusuh Agustus 2025
Sebelumnya, ada 959 orang yang ditetapkan sebagai tersangka kerusuhan di sejumlah daerah pada akhir Agustus 2025. Dari jumlah tersebut, 295 di antaranya anak-anak.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 26 September 2025
KPAI Sesalkan Polisi Tetapkan Ratusan Anak Tersangka Demo Rusuh Agustus 2025
Indonesia
KPAI Minta Polri Bebaskan Anak-anak yang Terlibat Demo Rusuh dan Temukan Dalang Utama
Anggota KPAI Sylvana Apituley menyebut anak-anak merupakan korban mobilisasi dan eksploitasi.
Frengky Aruan - Jumat, 26 September 2025
KPAI Minta Polri Bebaskan Anak-anak yang Terlibat Demo Rusuh dan Temukan Dalang Utama
Indonesia
Keterlibatan Anak dalam Demonstrasi Berisiko dan Mengancam Keselamatan, KPAI Ingatkan Orang Tua
KPAI juga meminta guru dan pihak sekolah memberi edukasi mengenai demokrasi dan sosial politik yang tepat pada anak.
Frengky Aruan - Rabu, 03 September 2025
Keterlibatan Anak dalam Demonstrasi Berisiko dan Mengancam Keselamatan, KPAI Ingatkan Orang Tua
Indonesia
Dugaan Adanya Penggerakan Pelajar dalam Demonstrasi Berujung Ricuh, KPAI Melakukan Pendalaman
Penggerakan pelajar diduga melalui pesan broadcast melalui WhatsApp (WA) oleh para alumni, berdasarkan analisis KPAI.
Frengky Aruan - Selasa, 02 September 2025
Dugaan Adanya Penggerakan Pelajar dalam Demonstrasi Berujung Ricuh, KPAI Melakukan Pendalaman
Indonesia
Datangi Polda Metro, KPAI Kawal Ratusan Anak yang Ditangkap Saat Demo 25 Agustus
KPAI sudah tiba di Polda Metro Jaya sejak pagi tadi untuk mengawasi proses pemeriksaan terhadap ratusan anak yang diamankan karena terlibat unjuk rasa depan Gedung.
Wisnu Cipto - Selasa, 26 Agustus 2025
Datangi Polda Metro, KPAI Kawal Ratusan Anak yang Ditangkap Saat Demo 25 Agustus
Indonesia
Pemerintah Didesak Blokir Roblox, KPAI: Jika Mereka Terbukti Melanggar UU ITE
KPAI meminta pemerintah untuk memblokir game Roblox. Namun, hal itu berlaku jika mereka terbukti melanggar UU ITE.
Soffi Amira - Senin, 11 Agustus 2025
Pemerintah Didesak Blokir Roblox, KPAI: Jika Mereka Terbukti Melanggar UU ITE
Indonesia
Putusan MA Gratiskan SD-SMP, KPAI Optimistis Turunkan Angka Putus Sekolah
Putusan MK bersifat final dan mengikat, serta harus segera diimplementasikan
Wisnu Cipto - Rabu, 28 Mei 2025
Putusan MA Gratiskan SD-SMP, KPAI Optimistis Turunkan Angka Putus Sekolah
Indonesia
KPAI Minta Kepolisian Tindak Tegas Produsen Jajanan Anak yang Mengandung Unsur Babi
KPAI menilai sebagai penipuan ketika produk dengan label halal mengandung unsur babi, terlebih menyasar segmen anak-anak.
Frengky Aruan - Jumat, 25 April 2025
KPAI Minta Kepolisian Tindak Tegas Produsen Jajanan Anak yang Mengandung Unsur Babi
Indonesia
Aksi Bejat Kapolres Non-Aktif Ngada Bisa Masuk Kategori Baru Kejahatan TPPO
Tak hanya mencabuli ketiga korban anak, Kapolres Ngada non-aktif itu juga merekam semua perbuatan seksualnya lalu videonya dikirim ke situs porno Australia.
Wisnu Cipto - Selasa, 11 Maret 2025
Aksi Bejat Kapolres Non-Aktif Ngada Bisa Masuk Kategori Baru Kejahatan TPPO
Bagikan