BMKG dan Pemprov NTB Ajak Masyarakat Amati Supermoon


Proses terjadinya gerhana bulan total yang disebut dengan super blood moon (Foto: Screenshot express.co.uk)
MerahPutih.Com - Fenomena langit langka Supermoon atau Gerhana Bulan Total (GBT) yang akan terjadi pada tanggal 31 Januari nanti sangat disayangkan jika terlewatkan begitu saja. Gerhana Bulan Total atau Supermoon disebutkan hanya terjadi sekitar 150 tahun sekali.
Untuk menyaksikan fenomena alam yang luar biasa menarik ini, pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) bersama Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Mataram mengajak masyarakat untuk mengamati Supermoon di Islamic Center.
Kepala Stasiun Geofisika Mataram Agus Riyanto di Mataram, Senin (29/1) mengatakan Masjid Hubbul Wathan Islamic Center Mataram dijadikan sebagai lokasi pengamatan gerhana bulan menggunakan teropong canggih karena bertepatan dengan akan diadakannya shalat sunah gerhana bulan.
"Shalat sunah gerhana bulan rencananya dipimpin oleh Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi," katanya.
BMKG Stasiun Geofisika Mataram, kata Agus Riyanto sebagaimana dilansir Antara, akan melakukan pengamatan gerhana bulan total bekerja sama dengan Kantor Wilayah Kementerian Agama NTB, dan Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram.
Pengamatan menggunakan teropong akan dilakukan di halaman Islamic Center mulai pukul 18.00 WITA. Jika gerhana bulan total sudah terlihat, maka shalat sunah gerhana bulan bisa dimulai.
"Pengamatan gerhana bulan total diadakan di Islamic Center, agar masyarakat bisa beribadah sambil berwisata rohani," ujar Agus.
Agus Riyanto menjelaskan gerhana bulan adalah peristiwa ketika terhalanginya cahaya matahari oleh bumi sehingga tidak semuanya sampai ke bulan.
"Peristiwa yang merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan posisi matahari, bumi dan bulan hanya terjadi saat fase purnama dan dapat diprediksi sebelumnya," katanya.
Lebih lanjut, ia menambahkan gerhana bulan total yang akan terjadi pada 31 Januari 2018 dapat diamati dari Indonesia, salah satunya Kota Mataram, NTB.
Gerhana bulan total 31 Januari 2018 merupakan anggota ke-49 dari 73 anggota pada seri Saros 124. Gerhana bulan sebelumnya yang beraosiasi dengan gerhana ini adalah gerhana bulan total 21 Januari 2000.
Adapun gerhana bulan yang akan datang yang berasosiasi dengan gerhana bulan ini adalah gerhana bulan total 11 Februari 2036. Semua gerhana bulan dalam seri Saros 124 terjadi saat bulan bergerak ke arah utara ekliptika bumi.
"Untuk bisa kembali mengamati gerhana bulan total mungkin butuh 150 tahun lagi. Makanya, datang ke Islamic Center, biar bisa melihat dengan jelas menggunakan teropong canggih," pungkas Agus Riyanto.(*)
Bagikan
Berita Terkait
Gerhana Bulan Total Minggu (7/9) Malam, Umat Islam Diimbau Salat Khusuf

Fenomena Gerhana Bulan Total Terlihat Langit Indonesia 7-8 September 2025, Bisa Nonton Live Stream Loh di Link Ini

Gerhana Bulan Total Minggu (7/9) Malam, ini Jadwal dan Lokasi Pengamatannya

Serba-serbi Gunung Tambora, Pesona Jantung Konservasi Alam Khas Indonesia Timur

Banyak Turis Asing Terjatuh, Gunung Rinjani Ditutup Sementara

Waspada Bencana! "Supermoon" Bikin Jakarta Utara Terancam Banjir Rob Parah Pekan Ini!

Negara Rugi Rp 36,4 Miliar, MA Pangkas 3 Tahun Vonis Penjara Eks Kepala Pelabuhan Kayangan

Worm Blood Moon, Gerhana Bulan Total yang Memesona, Bisakah Disaksikan dari Indonesia?

Gempa Bumi Guncang Sumbawa NTB, BMKG: Tak Berpotensi Tsunami

Bertarung Unjuk Kejantanan dan Uji Keberanian Lewat Seni Bela Diri Karaci Khas NTB
