Blunder Soal TKA Asal Tiongkok, Kapolri Diminta Tegur Kapolda Sultra


Ilustrasi: Potongan gambar video viral TKA China yang datang di Bandara Haluoleo pada Minggu (15/3/20) malam. (ANTARA/Harianto)
MerahPutih.com - Gerakan Aktivis Indonesia mengkritik langkah Kapolda Sulawesi Tenggara Brigjen Merdisyam yang dianggap telah blunder dalam penanganan 49 tenaga kerja asing asal Tiongkok.
Menurut Ketua Gerakan Aktivis Indonesia Yasser Hatim, ada kejanggalan dalam peristiwa tersebut dan polisi bertindak di luar koordinasi dengan Imigrasi dan Kementerian Tenaga Kerja.
Baca Juga:
Pasien Positif Corona Nekat Keluyuran, ODP di Solo Membengkak Ratusan Orang
"Ini sudah menyalahi aturan dan adanya kurang koordinasi antar instansi terkait," kata Yasser dalam keterangannya, Sabtu (21/3).
Yasser meminta kepada Kapolri Jenderal Idham Azis untuk segera melakukan langkah tegas dan memberi sanksi terharap aparat tersebut.
"Yakni melakukan pergantian kepala polisi daerah, Khususnya Sulawesi Tenggara," jelas Yasser.

Yasser juga meminta kepada pihak Kemnaker RI untuk segera melakukan pemulangan terhadap WNA asal Tiongkok itu.
"Karena diduga ilegal dan meresahkan masyarakat," jelas Yasser.
Yasser menyarankan Jokowi fokus pada pemberantasan COVID -19 dan meminta jajarannya tak melakukan blunder yang bisa mengganggu kerja pemerintah.
"Dalam situasi pendemi COVID-19 masuknya 49 tenaga kerja asing ilegal adalah penghinaan bagi rakyat Indonesia," imbuh Yasser yang berencana menggelar aksi mengkritik kebijakan tersebut.
Baca Juga:
Sebelumnya, Kapolda Sultra Brigjen Merdisyam menyebut para TKA asal Tiongkok itu baru tiba dari Jakarta untuk memperpanjang visa di kedutaan di Jakarta.
Tapi, setelah mencuat fakta yang berbeda, Kapolda Sultra kemudian mengklarifikasi pernyataanya.
"Kalau kemudian dalam pendalaman ternyata ditemukan jejak perjalanan mereka adalah dari China, dan bukan dari Jakarta. Nah itulah yang menjelaskan keadaan sebenarnya. Jadi tidak ada maksud atau unsur kebohongan di sini, kami menyampaikan berdasarkan informasi awal (pihak Bandara). Kemudian tujuan kami adalah meredam keresahan masyarakat dengan beredarnya video tersebut," kata Merdisyam di Kendari, Selasa (17/3). (Knu)
Baca Juga:
Alasan Pemerintah Cabut Status Hoaks Obat COVID-19 Pesanan Jokowi
Bagikan
Berita Terkait
Ditanya Andil Riza Chalid di Balik Demo Ricuh, Kapolri: Akan Kita Cari Tahu

Kapolri Beri Sinyal, Otak Pelaku yang Menggerakkan dan Membiayai Demo Rusuh Segera Terungkap

Kapolri Pastikan 7 Anggota Brimob Tewaskan Affan Kurniawan Bakal Hadapi Sidang Pidana

Panglima TNI Ingatkan Warga Tidak Terprovokasi, Kedepankan Musyawarah dan Jalur Hukum

Didesak Mundur, Kapolri Serahkan Keputusan ke Presiden Prabowo

Presiden Prabowo Perintahkan Polisi dan TNI Tindak Tegas Perusuh Saat Demo Berlangsung

Tak Hanya Tindak Pelaku, Polisi Harus Jelaskan Secara Utuh Rantis Brimob Tabrak Pengemudi Ojol Hingga Tewas

Mengejutkan, Ada 'Oknum Aparat' di Balik Kasus Penculikan dan Pembunuhan Kepala Cabang BRI

Polri Turun Tangan Urus Ketahanan Pangan, Aparat Hadir di Lapangan untuk Beri Jaminan Keamanan untuk Petani dan Pengusaha.

Daftar Pejabat Utama dan Kapolda Yang Dilantik Kapolri Hari Ini, Bertabur Bintang 3 dan 2
