HUT Jakarta

Blok M, dari Kota Satelit Ibu Kota ke Creative Hub Keren Masa Kini

Dwi AstariniDwi Astarini - Selasa, 22 Juni 2021
Blok M, dari Kota Satelit Ibu Kota ke Creative Hub Keren Masa Kini

Kawasan Blok M menjadi tempat nongkrong hype anak muda. (foto: Instagram @darisarch)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BEBERAPA waktu setelah kemerdekaan Republik Indonesia, Kota Batavia menampung jumlah populasi yang besar. Pada 1948, 1.174.252 jiwa berdiam di kota itu. Jumlah itu terlalu besar untuk ditampung. Penulis sejarah Jakarta Alwi Shahab menyebut pada periode 1945-1949, penguasa militer Belanda di Indonesia, NICA, berencana melakukan pembangunan wilayah Jakarta. “Mereka berpikir akan berdiam lama di tanah ini,” kata Alwi.

Oleh karena itu, pada 1 Juni 1948, pemerintah Kotapraja mencanangkan sebuah pengembangan kota baru. Tugas pengembangan kota baru diinisiasi dengan pembentukan sebuah yayasan yang diberi nama Centrale Stichting Wederopbouw (CSW). Yayasan itu bertugas sebagai pelaksana pembangunan kota baru di Onderdistrict Kebajoran Ilir.

BACA JUGA:

2021 Menandakan Dua Tahun HUT DKI Jakarta Tanpa Kehadiran Jakarta Fair

"Kurang dari 5 kilometer dari pinggiran kota di barat daya Batavia, di atas tanah merah di Kebajoran yang berbukit dan ditumbuhi pepohonan, sebuah kota baru untuk 100 ribu orang sedang tumbuh. Sepanjang hari, truk, traktor, dan buldoser bersenandung di jalan beraspal sementara. Di sana, mobil-mobil mengilap akan segera berpacu di atas aspal yang mulus. Gubuk-gubuk masih berdiri di antara pohon-pohon yang tersisa di beberapa tempat. Di atas tanahnya, suatu hari nanti akan dibangun gedung bank, kantor, toko, gereja, masjid, dan bioskop. Dalam waktu singkat."

Demikian gambaran optimistis yang diungkapkan Pemimpin Umum Centrale Stichting Wederopbouw (CSW) ir EWH Clason dalam artikel berjudul Aan de rand van Batavia verrijst een nieuwe stad - Te Kebajoran zullen 100.000 mensen in landelijke omgeving wonen di koran Het Parool terbitan 24 September 1949.
Puluhan tahun kemudian, istilah CSW begitu melekat di telinga warga Ibu Kota. Terutama bagi para penumpang bus kota dan angkutan umum rute Blok M.

BLOK M
Dulunya kawasan Blok M merupakan surga belanja. (foto: Instagram @ade_mulyana)

Nama CSW merujuk pada perempatan jalan di antara Gedung Kejaksaan Agung, Kantor ASEAN, Kantor PLN Kebayoran, dan Peruri. Di masa kini, perempatan itu menghubungkan Jalan Kiai Maja, Jalan Sisingamangaraja, Jalan Trunojoyo, dan Jalan Panglima Polim.

Di perempatan itulah dahulu kantor CSW di bawah kendali Clason berdiri. Di sanalah dulu pusat kesibukan pembangunan kota satelit Batavia, Kebajoran, berputar. Saat Belanda hengkang dari Indonesia pada Desember 1949, megaproyek itu dilanjutkan pemerintah Republik Indonesia dengan menunjuk pengembang baru. Pada 1949, setelah pengakuan kedaulatan Indonesia, CSW dialihkan ke pengembang baru, yakni Pembangunan Chusus Kebajoran (PCK).

Salah satu wilayah selatan yang diincar pemerintah Kotapraja untuk pengembangan ialah Onderdistrict Kebajoran Ilir. Jarak tempuh wilayah itu dari pusat kota hanya 4,5 kilometer. Di kawasan seluas sekitar 730 hektare itu direncanakan dibangun 80.000 unit rumah berikut fasilitas sosial dan jalan raya. Perencanaan itu juga mencakup gedung perkantoran, pasar dan pertokoan, kawasan industri serta sarana ibadah dan sekolah.

Dengan pertimbangan kebutuhan permukiman yang mendesak karena Jakarta memerlukan banyak fasilitas publik sebagai pusat pemerintahan Indonesia, pembangunan wilayah baru dilaksanakan pada tahun itu. H Moh Soesilo merancang pembangunan kawasan baru tersebut. Ia menggunakan konsep kota taman dengan ruang terbuka hijau sebagai ruang milik publik mendapat perhatian khusus. Lokasi yang dipilih ialah daerah dekat Setasiun Kebayoran di sisi timur Kali Grogol.

Pada awalnya, Kebayoran Baru dibagi menurut blok (Blok A sampai Blok S), sesuai dengan tipe peruntukan dan ukuran perumahan yang dibuat. Meski telah berganti nama menjadi kelurahan, blok-blok itu lebih dikenal daripada nama kelurahan di daerah tersebut.

Menurut sejarawan Alwi Shahab, pembangunan di wilayah yang kini dikenal dengan nama Kebayoran Baru dan Blok M merupakan awal mula Jakarta menyediakan fasilitas perkotaan yang terencana dan terpadu. Kebayoran kemudian menjadi wilayah yang tumbuh dan berkembang dengan sangat pesat.

Blok M
Lokasi favorit nongkrong anak muda era 80-an. (foto: Instagram @denyagsana)

Di era 80-an, 90-an bahkan hingga 2000- an, kawasan Blok M menjadi tempat nongkrong yang hype bagi anak muda. Daerah ini merupakan sebuah kompleks pertokoan yang dibuat bersama-sama dengan kawasan perumahan menengah ke atas.
Dalam perjalanannya, Blok M dan kawasan sekitarnya yang sempat menjadi primadona surga belanja dan tempat nongkrong anak muda era 80-an. Di masa itu, rasanya belum gaul, kalau belum pernah nongkrong di Blok M, khususnya di Aldiron, Melawai atau Mahakam.

Di era jayanya, Blok M jadi tempat kongko anak muda metropolitan. Tak sekadar berkumpul, mereka berkegiatan seru di kawasan pertokoan nan serbalengkap di masa itu. Komunitas Break dance, sepatu roda, bermain musik, hingga penggila trash metal, grind core, dan punk semua menumpuk jadi satu di kawasan ini. Sebagai sebuah kawasan yang mewakili anak muda pada masa itu, Blok M kerap dijadikan latar berbagai film populer, seperti Olga Sepatu Roda, Lupus, Catatan Si Boy hingga yang terbaru ialah Filosofi Kopi karya Angga Sasongko yang diadaptasi dari novel Dewi Lestari.

M Bloc space
Kehadiran creative hub mengubah wajah Blok M, membuatnya hype kembali. (foto: Instagram @mblocspace)

Namun, di era 2000-an tren itu perlahan meredup. Kawasan gaul itu tidak lagi seksi. Blok M dan kawasan sekitarnya sepi dari pengunjung. Titik terendah Blok M ditandai dengan penutupan sejumlah toko besar pada 2017.

Barulah pada 2019 sebuah ruang baru muncul dan sukses menghidupkan kembali atmosfer anak muda di kawasan Blok M. Dengan mengubah eks-perumahan Peruri menjadi ruang kreatif dan tempat kongko kekinian, M Bloc Space sukses mengembalikan gairah tongkrongan di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Kawasan Blok M kini menjadi area teduh yang diramaikan jejeran kafe. Seiring perkembangan creative hub di kawasan itu, Blok M kembali menjadi pusat kumpul bagi anak muda Ibu Kota.

Creative hub menjadi mangkuk lebur bagi pegiat muda di industri kreatif. Ruang yang dibuat di bekas rumah dinas Perum Peruri itu menjadi rumah bagi pekerja kreatif di bidang musik, seni, dan pembuat konten. Di Blok M, mereka bisa bekreasi dan bekerja bersama dalam semangat kolaborasi.(dwi)

#Wisata #Ultah Jakarta 2021
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Indonesia
Setelah Kemalingan, Museum Louvre Alami Kebocoran yang Merusak Koleksi Buku
Kebocoran tersebut merupakan masalah besar ketiga yang dihadapi museum yang paling banyak dikunjungi di dunia tersebut dalam beberapa bulan terakhir.
Dwi Astarini - Selasa, 09 Desember 2025
  Setelah Kemalingan, Museum Louvre Alami Kebocoran yang Merusak Koleksi Buku
Indonesia
Ketok Harga Bikin Orang Kapok Liburan di Banten, DPRD Desak Regulasi Tarif Wisata
Ketiadaan standar harga yang jelas sering kali dimanfaatkan untuk mematok tarif semaunya sehingga wisatawan kapok liburan di Banten
Wisnu Cipto - Selasa, 25 November 2025
Ketok Harga Bikin Orang Kapok Liburan di Banten, DPRD Desak Regulasi Tarif Wisata
Fun
Wisatawan Indonesia Andalkan Fitur AI untuk Rekomendasi dan Layanan Hotel
Survei SiteMinder 2026 mencatat 59% wisatawan RI menginginkan layanan hotel berbasis AI untuk pengalaman menginap lebih efisien.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 24 November 2025
Wisatawan Indonesia Andalkan Fitur AI untuk Rekomendasi dan Layanan Hotel
Lifestyle
10 Rekomendasi Tempat Wisata Purwokerto Terbaik 2025, Harga Terjangkau!
Temukan 10 tempat wisata terbaik di Purwokerto 2025 dengan detail lengkap, alamat, harga tiket, dan keunggulannya. Liburan seru dan hemat di Purwokerto!
ImanK - Sabtu, 08 November 2025
10 Rekomendasi Tempat Wisata Purwokerto Terbaik 2025, Harga Terjangkau!
Indonesia
Berwisata Murah Dengan Naik KA Batara Kresna, Nikmati Alam danKuliner Dari Purwosari Sampai Wonogiri
Rangkaian berwarna cerah ini menjadi daya tarik bagi wisatawan yang ingin merasakan sensasi naik kereta api di tengah kota hingga ke wilayah pedesaan Wonogiri.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 18 Oktober 2025
Berwisata Murah Dengan Naik KA Batara Kresna, Nikmati  Alam danKuliner Dari Purwosari Sampai Wonogiri
Indonesia
DPRD DKI Protes Tarif Buggy Wisata Malam Ragunan Rp 250 Ribu, Minta Dikaji Ulang
Pengelola TMR wajib memantau satwa secara rutin
Angga Yudha Pratama - Kamis, 16 Oktober 2025
DPRD DKI Protes Tarif Buggy Wisata Malam Ragunan Rp 250 Ribu, Minta Dikaji Ulang
Indonesia
Wisata Malam Ragunan, DPRD Minta Pemprov DKI Sediakan Alternatif Angkutan Murah untuk Warga
Harus dicari alternatif lain kendaraan yang lebih murah dan dapat memuat lebih banyak orang sekali jalan.
Dwi Astarini - Kamis, 16 Oktober 2025
Wisata Malam Ragunan, DPRD Minta Pemprov DKI Sediakan Alternatif Angkutan Murah untuk Warga
Travel
7 Alasan Hijrah Trail Harus Masuk Bucket List Petualangan di Arab Saudi
Ala Khotah (Jejak Nabi) menghadirkan sebuah perjalanan imersif selama enam bulan yang akan dimulai pada November ini.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
7 Alasan Hijrah Trail Harus Masuk Bucket List Petualangan di Arab Saudi
Indonesia
Polisi Sediakan WA dan QR Code untuk Laporan Cepat Gangguan Keamanan Hingga Kerusakan Fasilitas Umum
Partisipasi publik menjadi kunci agar Kota Tua benar-benar menjadi ruang bersama yang aman dan nyaman
Angga Yudha Pratama - Minggu, 12 Oktober 2025
Polisi Sediakan WA dan QR Code untuk Laporan Cepat Gangguan Keamanan Hingga Kerusakan Fasilitas Umum
Indonesia
Night at the Ragunan Zoo Dibuka Hari ini, Harga Tiket Masuknya Mulai Rp 3.000
Wisata malam Ragunan akan dibuka hari ini, Sabtu (11/10). Taman Ragunan buka pukul 18.00-22.00 WIB. Berikut harga tiketnya.
Soffi Amira - Sabtu, 11 Oktober 2025
Night at the Ragunan Zoo Dibuka Hari ini, Harga Tiket Masuknya Mulai Rp 3.000
Bagikan