Bisakah COVID-19 Menyebabkan Diabetes? Inilah yang Perlu Diketahui


COVID-19 dapat menargetkan sel penghasil insulin.( Foto: pexels/edward jenner)
COVID-19 menunjukkan kepada semua orang bahwa virus yang satu ini merupakan virus yang tidak biasa. Virus corona diketahui menyebabkan peradangan parah di seluruh tubuh dan menimbulkan malapetaka. Tidak hanya pada sistem pernapasan, tetapi juga jantung, otak, dan ginjal serta juga organ penting lainnya. Penelitian terbaru menunjukkan efek mengganggu lainnya dari COVID-19, yaitu kasus baru diabetes.
National Institutes of Health (NIH) membahas temuan baru dalam unggahan bolg yang diterbitkan Selasa (22/6). Studi prabukti yang didukung NIH yang tersedia di jurnal Cell Metabolism mengonfirmasi SARS-CoV-2 dapat menargetkan dan merusak sel-sel penghasil insulin tubuh. Akibatnya, virus ini dapat menyebabkan diabetes.
BACA JUGA:
Temuan baru ini muncul beberapa bulan setelah data yang diterbitkan dalam Letter to the Editor in Diabetes, Obesity, and Metabolism: A Journal of Pharmacology and Therapeutics. Data itu menemukan hubungan antara infeksi COVID-19 dan kasus baru diabetes.
National Institute for Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK) menyebut diabetes adalah penyakit yang terjadi ketika glukosa darah/ gula darah terlalu tinggi. Glukosa darah merupakan sumber energi utama tubuh dan berasal dari makanan yang dikonsumsi. Biasanya, glukosa itu dikawal ke sel oleh insulin, hormon yang dibuat pankreas. Glukosa akan digunakan sebagai energi.\

Namun, dengan adanya diabetes, tubuh seseorang tidak membuat insulin atau tidak menggunakannya dengan baik. Itu berarti glukosa yang seharusnya diangkut ke sel-sel tetap berada dalam darah orang tersebut. Hal itu dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang serius, seperti penyakit jantung, kerusakan saraf, masalah mata, dan penyakit ginjal.
Penelitian baru yang dimuat bolg NIH juga menemukan infeksi virus corona dapat mengubah kelompok sel yang dikenal sebagai pulau di pankreas. Secara khusus, kedua tim peneliti menemukan bahwa jaringan pulau pankreas menunjukkan pengurangan produksi dan pelepasan insulin setelah infeksi virus corona. Terkadang, infeksi juga menyebabkan kematian beberapa sel beta yang ada dalam pulau pankreas.

Beberapa sel beta yang tersisa bahkan ditemukan melalui 'transdiferensiasi' atau 'pemrograman ulang. Mereka mulai memproduksi lebih sedikit insulin dan lebih banyak glukagon. Meskipun demikian, kondisi itu belum dikonfirmasi, apakah dapat memperburuk defisiensi insulin ataukah akan terus meningkatkan kadar glukosa darah.
Masih banyak penelitian diperlukan untuk memahami bagaimana SARS-CoV-2 mencapai pankreas dan pengaruh apa yang mungkin berdampak pada sistem kekebalan dalam kerusakan yang diakibatkannya.(jhn)
Bagikan
Berita Terkait
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas

Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet

The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati

DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera

[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
![[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat](https://img.merahputih.com/media/dd/9e/b5/dd9eb5a1bf5cdc532052d7f541d290b4_182x135.png)
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan

Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga

Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak

Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas

Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
