Bisa Telan Banyak Korban Jika Pilkada Serentak Tetap Diadakan 2020

Eddy FloEddy Flo - Kamis, 28 Mei 2020
 Bisa Telan Banyak Korban Jika Pilkada Serentak Tetap Diadakan 2020

Ilustrasi Pilkada serentak 2020 (Foto: antaranews)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.Com - Koordinator Nasional (Koornas) Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR), Alwan R. Robby menyebut, jika Pilkada Serentak tetap dilakukan pada Desember 2020 bisa menelan banyak korban.

Hal ini seperti Pemilu 2019 lalu dimana korban cukup banyak dimana meninggal mencapai 894 petugas. Sebanyak 5.175 petugas mengalami sakit.

Baca Juga:

Muncul Petisi Tunda Pilkada Demi Kesehatan dan Keselamatan Publik

"Jangan kita melupakan itu dan mengulangi genosida kemanusiaan di Pilkada 2020 juga," ujar Alwan kepada wartawan dalam diskusi secara virtual, Kamis (28/5).

Menurut Alwan, masyarakat yang akan menjadi korban dari adanya Pilkada pada 2020 nanti. Karena kerumunan orang tidak bisa dipisahkan pada saat pemilihan di TPS.

Pilkada Serentak 2020 sebaiknya ditunda
Pilkada Serentak 2020 (Foto: antaranews)

"Disitu akan ada genosida besar-besaran ditingkat TPS karena kita semua datang ngumpul dan lain-lain sebagainya. Prinsip demokrasi kita adalag langsung umum sedangkan covid-19 ini standar protapnya adalah gaboleh kumpul-kumpul dirumah gaboleh ke TPS," tambahnya.

Maka dari itu, JPRR meminta kepada Pemerintah untuk memundurkan Pilkada serentak untuk tidak dilaksanakan pada Desember 2020 nanti.

"Sejak munculnya pandemi ini JPRR sudah mendorong pilkada kita harus diundur atau ditunda sampai 2021," tuturnya.

Pengamat politik dari Al-Azhar Indonesia, Ujang Komaruddin mengatakan, penetapan Pilkada pada 9 Desember merupakan waktu yang sangat dipaksakan, karena masih di tengah pandemi Covid-19.

"Itu jelas membahayakan rakyat. Rakyat selalu jadi objek penderita, jadi sasaran empuk untuk dikorbankan oleh pihak manapun," papar Ujang kepada awak media.

Menurut Ujang, dipaksakannya Pilkada disaat jumlah kasus Covid-19 di Indonesia masih tinggi, menjadi pilihan pahit bagi rakyat karena virus dapat saja menyerangnya saat pencoblosan nanti.

"Pilkada di tengah pandemi akan berdampak banyaknya rakyat yang terinfeksi Covid-19. Kasihan rakyat, menderita di tengah-tengah kepungan Covid-19," ucap Ujang.

Diketahui, Komisi II DPR RI bersama pemerintah dan KPU menyepakati penyelenggaraan Pilkada Serentak tetap digelar pada 9 Desember 2020.

Baca Juga:

Soal 'New Normal', Muhammadiyah: Jangan Sampai Mall Dibuka Tapi Masjid Ditutup!

Kesepakatan tersebut diambil dalam rapat kerja virtual antara Komisi II DPR bersama Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian dan Ketua KPU Arief Budiman, Rabu (27/5).

Dalam rapat tersebut, Ketua Komisi II DPR RI Ahmad Doli Kurnia Tandjung mengatakan pemilihan Desember 2020 merupakan opsi pertama dari tiga opsi yang ada, yakni Desember 2020, Maret 2021, dan September 2021. Komisi II DPR RI juga menyetujui tahapan Pilkada Serentak 2020 dimulai pada 15 Juni mendatang.(Knu)

Baca Juga:

Hasil Rapid Test Massal di Balai Kota Solo, Sopir Dinas Purnomo Reaktif

#Pilkada Serentak #COVID-19 #JPPR #Jaringan Pendidikan Pemilih Untuk Rakyat (JPPR)
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Lifestyle
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Gejala long COVID tidak selalu sama pada setiap orang. Sebagian mengalami hanya satu keluhan, seperti sesak napas atau kelelahan (fatigue), sementara yang lain menghadapi kombinasi beberapa gangguan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Indonesia
Pisahkan Pemilu Nasional dan Lokal Mulai 2029, MK: Agar Fokus dan Tak Tambah Beban Kerja
Putusan ini diucapkan dalam Sidang Pengucapan Putusan yang digelar pada Kamis (26/6) di Ruang Sidang Pleno MK.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 26 Juni 2025
Pisahkan Pemilu Nasional dan Lokal Mulai 2029, MK: Agar Fokus dan Tak Tambah Beban Kerja
Indonesia
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Kemenkes menjabarkan saat ini ada 179 kasus COVID-19, dengan 1 kasus positif dari 32 pemeriksaan yang ditemukan
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Indonesia
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Batuk-pilek disertai sesak napas dalam waktu kurang dari 14 hari setelah kembali dari Tanah Suci.
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Indonesia
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menegaskan bahwa situasi COVID-19 di Ibu Kota tetap terkendali
Angga Yudha Pratama - Jumat, 13 Juni 2025
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Indonesia
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Ani mengimbau masyarakat untuk terus menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan
Angga Yudha Pratama - Rabu, 11 Juni 2025
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Indonesia
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
KPK meminta bantuan BRI untuk memberikan informasi mengenai fasilitas kredit
Wisnu Cipto - Jumat, 06 Juni 2025
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
Indonesia
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
Pemeriksaan dilakukan di Gedung Merah Putih KPK.
Wisnu Cipto - Kamis, 05 Juni 2025
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
Indonesia
COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin usai menemui Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (3/6), mengakui ada kenaikan jumlah kasus COVID-19 di Indonesia yang terkonfirmasi.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 04 Juni 2025
COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin
Indonesia
COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) meminta masyarakat meningkatkan protokol kesehatan yang pernah dilakukan pada musim pandemi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 03 Juni 2025
COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
Bagikan