Bio Farma Siapkan 3 Juta Dosis Vaksin COVID-19 untuk Tenaga Medis

Zulfikar SyZulfikar Sy - Selasa, 08 Desember 2020
Bio Farma Siapkan 3 Juta Dosis Vaksin COVID-19 untuk Tenaga Medis

Kedatangan vaksin COVID-19 Sinovac ke Bio Farma, Bandung. (Foto: MP/Dok Bio Farma)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Induk holding BUMN farmasi yang berpusat di Bandung, Bio Farma tengah persiapan pengiriman 3 juta dosis COVID-19 dari Sinovac, Tiongkok. Pengiriman terbagi dalam beberapa tahap.

Total 3 juta dosis vaksin ini diperuntukkan bagi tenaga kesehatan sebagai garda terdepan dalam penanganan COVID-19, sesuai rekomendasi dan kajian Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI).

Vaksinasi untuk tahapan pertama akan diberikan kepada tenaga kesehatan di tujuh provinsi di Pulau Jawa dan Bali. Kemudian akan diperluas ke tenaga kesehatan di provinsi lain.

Baca Juga:

Bio Farma dan Badan POM Cek Mutu Vaksin COVID-19 Sinovac

Pemberian vaksin untuk tenaga kesehatan setelah izin penggunaan dalam keadaan darurat atau emergency use authorization (EUA) dikeluarkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM).

Tahap awal, Indonesia mendapat kiriman vaksin sebanyak 1,2 juta dosis dalam bentuk kemasan dosis tunggal pada tanggal 6 Desember 2020. Pengiriman dilakukan langsung dari Beijing ke Jakarta dengan menggunakan kargo Garuda Indonesia.

Vaksin tersebut dibawa ke Bio Farma pada 7 Desember 2020 dengan menggunakan alat pengangkut khusus berupa envirotrainer (peti kemas berpendingin) sebanyak tujuh unit.

Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengatakan, kedatangan vaksin COVID-19 menunjukkan bahwa Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki langkah konkret dalam menghadapi pandemi.

Petugas memindahkan kontainer berisi vaksin COVID-19 setibanya di Kantor Pusat Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Senin (7/12/2020). Vaksin COVID-19 produksi perusahaan farmasi Sinovac, China tersebut disimpan dalam ruangan pendingin dengan suhu 2-8 derajat celcius, selanjutnya akan dilakukan pengambilan sampel untuk pengujian mutu oleh tim dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Bio Farma. ANTARA FOTO/HO/Setpres-Muchlis Jr/wpa/hp. (ANTARA FOTO/MUKHLIS JR)
Petugas memindahkan kontainer berisi vaksin COVID-19 setibanya di Kantor Pusat Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Senin (7/12/2020). Vaksin COVID-19 produksi perusahaan farmasi Sinovac, China tersebut disimpan dalam ruangan pendingin dengan suhu 2-8 derajat celcius, selanjutnya akan dilakukan pengambilan sampel untuk pengujian mutu oleh tim dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Bio Farma. ANTARA FOTO/HO/Setpres-Muchlis Jr/wpa/hp. (ANTARA FOTO/MUKHLIS JR)

Langkah tersebut berupa kesiapan untuk segera melakukan vaksinasi COVID-19 dalam rangka mempercepat penanggulangan pandemi.

Setelah kedatangan vaksin tahap pertama, selanjutnya berturut-turut akan tiba pada bulan Desember 2020, sebanyak 15 juta dosis dalam bentuk bahan baku (bulk).

Selain itu, akan datang pula sisa dari 3 juta dosis vaksin jadi yaitu sebanyak 1,8 juta dosis pada Januari 2021. Masih bulan Januari 2021, akan tiba kembali dalam bentuk bulk sebanyak 30 juta dosis.

Vaksin tersebut sama jenisnya dengan yang tengah diuji klinik fase tiga di Indonesia, Brazil, dan beberapa negara lainnya.

Baca Juga:

Badan POM Terus Kawal Vaksin COVID-19 Sampai Disuntikkan ke Masyarakat

Honesti mengatakan, total vaksin jadi yang diterimanya sebanyak 1.200.568 vial siap pakai. Di mana 568 vial di antaranya akan dialokasikan untuk dilakukan pengujian mutu dengan Badan POM.

Bio Farma akan fokus pada penyimpanan vaksin COVID-19 dan melakukan berbagai persiapan agar siap melakukan pendistribusian setelah mendapat izin penggunaan dari Badan POM.

“Untuk selanjutnya, vaksin diprioritaskan untuk tenaga kesehatan. Semoga dengan hadirnya vaksin COVID-19 untuk tenaga kesehatan, bisa memberikan keamanan dan perlindungan bagi mereka yang berhadapan langsung dengan pasien COVID-19 dan juga memberikan rasa aman bagi mereka,” lanjut Honesti, Selasa (8/12). (Iman Ha/Jawa Barat)

Baca Juga:

Vaksin COVID-19 Datang, Pemerintah Pede Ekonomi Segera Bangkit

#Vaksin Covid-19 #Bio Farma #Tenaga Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir

Berita Terkait

Indonesia
Skandal Nakes di Sukabumi, Puan Maharani Tegaskan Dunia Kesehatan Tak Boleh Ternodai Narkoba
Puan menyebut, butuh komitmen bersama untuk memberantas narkoba, terutama di kalangan tenaga medis
Angga Yudha Pratama - Kamis, 21 Agustus 2025
Skandal Nakes di Sukabumi, Puan Maharani Tegaskan Dunia Kesehatan Tak Boleh Ternodai Narkoba
Berita
Cara Daftar PPPK Tenaga Kesehatan Kejaksaan 2025: Syarat dan Formasi Lengkap
Kejaksaan Republik Indonesia membuka kesempatan bagi para tenaga kesehatan (nakes) untuk bergabung melalui program rekrutmen PPPK tahun 2025.
ImanK - Rabu, 02 Juli 2025
Cara Daftar PPPK Tenaga Kesehatan Kejaksaan 2025: Syarat dan Formasi Lengkap
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
Informasi ini diunggah akun Facebook “Jefri Papahnya Aqiela”.
Frengky Aruan - Senin, 09 Juni 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
Indonesia
Legislator Harap Cek Kesehatan Gratis Tak Cuma Progam Sesaat
Komisi IX DPR RI mendukung penuh program ini
Angga Yudha Pratama - Senin, 10 Februari 2025
Legislator Harap Cek Kesehatan Gratis Tak Cuma Progam Sesaat
Indonesia
DPR Minta Nakes yang Terlibat Program Cek Kesehatan Gratis Punya Kompetensi
Program ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya deteksi dini penyakit
Angga Yudha Pratama - Jumat, 07 Februari 2025
DPR Minta Nakes yang Terlibat Program Cek Kesehatan Gratis Punya Kompetensi
Indonesia
Pemeriksaan Kesehatan Gratis Diharap Mencakup Seluruh Penyakit di Setiap Tingkat Usia
Banyak orang yang tidak mendaftarkan akun karena data nama tidak sesuai dengan data KTP
Angga Yudha Pratama - Jumat, 07 Februari 2025
Pemeriksaan Kesehatan Gratis Diharap Mencakup Seluruh Penyakit di Setiap Tingkat Usia
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Kasus Autoimun Meroket Akibat Vaksinasi COVID-19
Reaktivitas silang antara protein SARS-CoV-2 pada vaksin dan protein manusia dapat menyebabkan berbagai kondisi autoimun, dari dermatitis ringan, kerusakan organ, kelumpuhan, sampai kematian.
Wisnu Cipto - Rabu, 09 Oktober 2024
[HOAKS atau FAKTA]: Kasus Autoimun Meroket Akibat Vaksinasi COVID-19
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 AstraZeneca Penyebab Sakit Jantung
Beredar narasi yang mengeklaim vaksin Astrazeneca merupakan penyebab jantung terasa sakit tanpa sebab.
Frengky Aruan - Jumat, 09 Agustus 2024
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 AstraZeneca Penyebab Sakit Jantung
Lifestyle
Kemenkes Jelaskan Vaksin COVID-19 AstraZeneca Disebut Timbulkan Thrombocytopenia Syndrome
Dwi Astarini - Kamis, 02 Mei 2024
Kemenkes Jelaskan Vaksin COVID-19 AstraZeneca Disebut Timbulkan Thrombocytopenia Syndrome
Indonesia
Ratusan Nakes Dipecat Usai Demo, DPR Minta Pemerintah Pusat Turun Tangan
Hal ini membuat masyarakat enggan bersuara karena takut mendapat sanksi pemecatan
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 20 April 2024
Ratusan Nakes Dipecat Usai Demo, DPR Minta Pemerintah Pusat Turun Tangan
Bagikan