Bimbingan Belajar, Keinginan Orang Tua atau Anak?

Yudi Anugrah NugrohoYudi Anugrah Nugroho - Senin, 19 Juli 2021
Bimbingan Belajar, Keinginan Orang Tua atau Anak?

Persaingan ketat untuk mendapatkan nilai sempurna juga mengusik para pelajar. (Unsplash-Daniel Chekalov)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

KIRANA, mahasiswi swasta di Tangerang, enggak akan lupa momen terberat menjalani tiga bulan jelang seleksi masuk PTN. Saban hari hanya berkutat dengan puluhan buku hingga tumpukan soal dari sebuah bimbel atau bimbingan belajar.

Satu minggu pertama, mungkin masa terbaik lantaran bisa kenal teman baru dengan tujuan sama; kuliah di PTN tujuan. Mereka saling menyemangati agar lulus dan bisa kuliah bersama. Pembimbingnya sabar sehingga merasakan kenyamanan berbeda dengan belajar di sekolah.

Baca Juga:

Pekerjaan Rumah Kerap Menjadi 'Pekerjaan Sekolah' Saat Ngilmu di Negeri Aing

Namun, perasaannya mulai tidak karuan setelah satu bulan berada di rutinitas serupa setiap harinya. Kirana mulai merasakan kewalahan dan tidak dapat mengatur waktu. Jangankan mengurus dirinya sendiri, untuk menyelesaikan seluruh tugas dari sekolah ditambah dengan tugas dari bimbel saja dirinya tak sanggup.

Saat itu, sekolah tempat Kirana belajar juga menerapkan bimbingan di luar jam pelajaran baku khusus kelas tiga SMA untuk mengikuti beragam ujian kelulusan nantinya.

Kegiatan wajib tersebut membuat seluruh siswa kelas tiga seharusnya pulang pukul tiga sore, terpaksa baru dapat pulang pukul lima sore. Setiap harinya Kirana hanya memiliki sekitar dua jam untuk istirahat, sebelum is harus memulai segala pembelajaran di bimbel pada pukul tujuh malam hingga selesai.

bimbel
Kurangnya waktu istirahat membuat para pelajar mengalami kelelahan. (Unsplash-Vladislav Muslakov)

Dalam satu harinya terdapat dua mata pelajaran dari target empat mata pelajaran dipelajari Kirana dalam kelas bimbel. Kelas bimbel tersebut hanya berisi sepuluh peserta, mempelajari lima mata pelajaran utama, meliputi Sejarah, Matematika, Bahasa Indonesia, dan PPKn.

Satu sesi pembelajaran berdurasi selama tiga jam dan jeda istirahat selama 30 menit. Saat seluruh materi telah disampaikan, peserta bimbel akan diberikan kuis terdiri dari 10 soal. Setiap nomornya memiliki poin tersendiri dan tidak terlalu besar.

Baca juga:

Meja Sekolah Jadi Arena Psywar Anak Pagi Versus Siang

“Jadi saat ada satu soal dijawab salah, poin didapatkan juga semakin sedikit dan berpengaruh pada nilai,” ucap perempuan sebelumnya memiliki harapan untuk masuk ke salah satu PTN jurusan psikologi tersebut.

Jarum jam telah menunjukkan pukul 11 malam, Kirana bergegas pulang. Perjalanan dari tempat bimbingan belajar ke tempat tinggalnya membutuhkan waktu sekitar 45 menit. Waktu begitu dipergunakannya sebaik mungkin untuk mengistirahatkan mata dan tubuhnya dalam keadaan lelah. Pasalnya saat sampai di rumah, dirinya akan dihadapi lagi dengan tanggung jawab untuk menyelesaikan tugas rumah untuk sekolah dan bimbel.

bimbel
Terlalu banyak belajar dalam satu hari membuat anak merasa kelelahan. (Unsplash-Tony Tran)

Pekerjaan rumah diberikan pihak bimbel biasanya terdiri dari 50 soal uraian. Setiap jawaban dipilih peserta bimbel harus dapat dipertanggungjawabkan dan disertai dengan alasan mengapa jawaban tersebut dipilih sebagai paling tepat.

“Hampir setiap malam itu ngerjain setiap soalnya pasti nangis. Bukan hanya capek fisik, tapi juga capek pikiran,” ucapnya.

Tak hanya beban pekerjaan rumah saja akhirnya mulai mematahkan semangat Kirana, ujian try out diberikan pihak bimbel setiap bulannya juga menjadi salah satu faktor mempengaruhi keputusannya untuk berhenti.

Tak hanya itu, persaingan ketat untuk mendapatkan nilai sempurna juga mengusiknya. Setelah tiga bulan lamanya, Kirana mulai menyerah dan melepas seluruh biaya telah dikeluarkannya untuk bimbel agar kesehatan mental dan fisiknya tidak memburuk.

bimbel
Tambahan waktu bimbingan belajar di luar sekolah harus adaptif terhadap anak. (Unsplash-Green Chameleon)

Per enam bulan, orang tua Kirana harus mengeluarkan belasan hingga puluhan juta rupiah. Sebelum Kirana masuk bimbel, ia harus melewati tes untuk mengetahui tingkat kemampuannya. Hal ini berpengaruh terhadap tingkatan di dalam proses bimbel. Dalam bimbel tersebut terdapat tiga peringkat dan semakin rendah peringkat didapatkan, peserta bimbel harus mengeluarkan biaya lebih besar.

Anak ketika kehilangan waktu bermain, menurut Femi Olvia pada Mendampingi Anak Belajar, akan menjadikan mereka pasif dan kurang sosialisasi, dan paling parah depresi.

Biasanya pada tahap awal, lanjutnya, anak mengalami kesedihan, stres dalam jangka panjang, hingga depresi.

Orang tua, menurutnya, harus peka terhadap keluhan anak saat belajar, apalagi menaruh harapan terlalu rumit, tak terjangkau, dan bukan kemauan anak. (Cit)

Baca juga:

Bolos Sekolah Belum Tentu Anak Salah

#Kesehatan #Juli Ngilmu Di Negeri Aing
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Bagikan