Biden Sah Jadi Presiden Terpilih, Jaksa Agung AS Mundur


Biden dan Kemala. (Foto: VOA).
MerahPutih.com - Politisi Demokrat Joe Biden dan pasangannya Kamala Harris resmi menjadi presiden terpilih setelah para perwakilan suara elektoral mengkukuhkan perolehan 306 suara elektoral untuk Biden pada November lalu, dibandingkan dengan raihan 232 untuk Trump.
Dilansir VOA Indonesia, sertifikasi suara electoral college biasanya sebuah formalitas dalam kalender pemilihan Amerika. Namun, sejak pemilihan 3 November yang lalu, Trump berulang kali mengklaim, tanpa bukti yang kredibel dan ada kecurangan membuat pengukuhan suara ini dinanti publik.
Baca Juga:
Sengitnya Pertarungan Senat Selain Pilpres AS
Suara electoral di setiap negara bagian diberikan pada pemenang suara terbanyak di negara bagian tersebut. Para elector yang ditunjuk biasanya adalah pejabat partai atau tokoh terkemuka yang berjanji akan mewakili negara bagian untuk memberikan suara kepada Biden atau Trump.
Dua elector Demokrat untuk Biden di New York adalah mantan menteri luar negeri Hillary Clinton, yang dikalahkan oleh Trump dalam pemilihan presiden pada 2016, dan suaminya, mantan presiden Bill Clinton.
Dalam pidatonya, Biden menegaskan, warga Amerika untuk "membalik halaman" dari era Trump. Dan kemenangannya bersama Harris sebagai kemenangan demokrasi.
"Api demokrasi menyala di negara ini sejak lama. Dan kita sekarang tahu bahwa tidak ada yang dapat memadamkan api itu 'bahkan pandemi' atau penyalahgunaan kekuasaan. Dalam pertempuran untuk jiwa Amerika ini, demokrasi menang," katanya.
Namun, dilansir Antara, beberapa pendukung Trump menyerukan protes di media sosial, dan pejabat pemilihan menyatakan keprihatinan tentang potensi kekerasan di tengah retorika presiden yang memanas. Tapi pemungutan suara pada Senin (14/12( berjalan lancar, tanpa gangguan besar.
Biden yang sudah menjadi tokoh Demokrat di panggung politik Amerika selama hampir setengah abad, memenangkan suara Electoral College dengan selisih 306-232. Kemenangan itu menjadikan Trump, presiden Amerika kelima dalam sejarah Amerika yang kalah dalam pemilihan untuk masa jabatan kedua.
California, negara bagian AS terpadat, menempatkan Biden di atas 270 suara yang dibutuhkan untuk memenangkan suara elektoral ketika 55 pemilihnya dengan suara bulat memberikan suara untuknya dan pasangannya, Kamala Harris.
Biden dan Harris - wanita pertama, orang kulit hitam pertama dan orang Amerika keturunan Asia pertama yang menjadi wakil presiden terpilih, akan dilantik pada 20 Januari.
Masa transisi pemerintahanpun telah berlangsung tampa adanya dukungan dari Trump. Biden telah menunjuk beberapa orang kepercayaanya untuk membantunya saat masa transisi maupun ketika ia kelak menguasai sepenuhnya Gedung Putih.

Setelah pengukuhan kemenangan Biden oleh para elektoral, Jaksa Agung AS William Barr menegaskan pengunduran dirinya mulai minggu depan atau sebelum libur Natal. Pengumuman ini, tak lama setelah suara elektoral mengonfirmasi kekalahan Presiden Donald Trump.
Barr disebut pernah membuat marah Trump karena tidak mendukung klaimnya bahwa hasil pemilu 3 November telah dinodai oleh kecurangan yang meluas, akan meninggalkan jabatannya pada 23 Desember atau kurang dari sebulan sebelum Biden dilantik pada Januari. 20.
Wakil Jaksa Agung Jeff Rosen mengambil alih sebagai penjabat jaksa agung setelah kepergian Barr, kata Trump.
"Hubungan kami sangat bagus, dia telah melakukan pekerjaan luar biasa!" Trump berkata tentang Barr di Twitter.
Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan, Barr mengundurkan diri atas kemauan sendiri walaupun Trump mengecam Barr di Twitter selama akhir pekan setelah Wall Street Journal melaporkan bahwa Barr tahu awal tahun ini tentang penyelidikan pajak putra Biden, Hunter.
Trump mencuit kembali komentar dari pembawa acara radio Todd Starnes yang mengatakan Barr harus dipecat karena tidak mengungkapkan penyelidikan selama kampanye.
"Kekecewaan besar!" Kata Trump dalam cuitannya. (*)
Baca Juga:
Pidato Kemenangan Harris: Jalan Panjang dari Perjuangan Perempuan Amerika
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Hakim Batalkan Kebijkan Pemotongan Dana untuk Harvard oleh Donald Trump, Pemerintah akan Ajukan Banding

Kesehatan Presiden AS Donald Trump Jadi Bola Panas di Media Sosial, Tetap Menyebar meski sudah Dibantah

Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat

Presiden China, Rusia, dan Pemimpin Korea Utara Akrab di Parade Militer, Donald Trump Singgung Konspirasi Melawan AS

Taylor Swift Umumkan Pertunangan, Presiden AS Donald Trump hingga Anggota Kerajaan Inggris Ucapkan Selamat

Ini Yang Akan Dibahas Dalam Pertemuan Trump dan Putin di Alaska

Meksiko Kirim 26 Tokoh Kartel Narkoba ke AS, Ada Deal dengan Trump

Apple Pilih Gelontorkan Investasi Rp 1.627 Triliun di AS, Investasi di Indonesia Diklaim Terus Lanjut

UFC akan Gelar Pertarungan Perdana di Gedung Putih, Rayakan 250 Tahun AS

Grok AI Sebut Trump 'Penjahat Paling Terkenal' di Washington, Terjerat 34 Kasus Pidana
