Biak Papua Memang Ditawarkan Jadi Tempat Peluncuran Satelit Asing, Bukan untuk Pangkalan Militer

Wisnu CiptoWisnu Cipto - Kamis, 24 April 2025
Biak Papua Memang Ditawarkan Jadi Tempat Peluncuran Satelit Asing, Bukan untuk Pangkalan Militer

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI Rolliansyah Soemirat dalam arahan pers di Jakarta, Kamis (24/4/2025). (ANTARA/Cindy Frishanti)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) menepis isu ada kerja sama untuk membangun pangkalan militer Rusia di kawasan Biak Papua. Namun, diakui Pemerintah Indonesia memang membuka kemungkinan memanfaatkan kawasan itu sebagai tempat peluncuran satelit bagi negara asing.

Hanya saja, Kemenlu menegaskan kemungkinan memanfaatkan kawasan Biak, Papua, sebagai tempat peluncuran satelit bagi negara asing sama sekali tidak terkait dengan kerja sama militer .

“Isu pemanfaatan Biak sama sekali tidak terkait dengan keinginan negara tertentu untuk bekerja sama dalam aspek pertahanan atau keamanan,” kata Juru Bicara Kemlu RI Rolliansyah Soemirat di Jakarta, Kamis (24/4).

Baca juga:

DPR RI Tolak Pangkalan Militer Rusia di Indonesia, Langgar Prinsip Bebas Aktif

Jubir Kemenlu itu mengungkapkan LAPAN, yang sekarang bergabung menjadi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), sudah pernah melakukan kajian sejak beberapa tahun lalu bahwa Biak memang tempat yang ideal di Indonesia untuk peluncuran satelit.

Menurut dia, pemerintah sudah lama mengeksplorasi Biak untuk menjadi tempat peluncuran satelit komunikasi yang dibutuhkan oleh Indonesia. “Namun, saat itu, sekitar 20-30 tahun yang lalu, itu merupakan sebuah wacana yang sampai sekarang terus harus dikaji mengenai fisibilitasnya,” ujar Roy, sapaan akrab petinggi Kemenlu itu, dilansir Antara.

Sebelumnya, media internasional memberitakan Rusia mengusulkan kepada pemerintah Indonesia untuk menjadikan Lanud Manuhua di Biak, Papua, sebagai lokasi pangkalan bagi pesawat-pesawat militer Rusia. (*)

#Papua #Militer #Satelit
Bagikan
Ditulis Oleh

Wisnu Cipto

Berita Terkait

Indonesia
Ibu Hamil Meninggal Setelah Ditolak Berbagai RS di Papua, Ini Respon Prabowo dan Menkes
Apabila ditemukan indikasi pelanggaran, akan dikenakan sanksi tegas bagi rumah sakit yang diduga menolak pasien.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 25 November 2025
Ibu Hamil Meninggal Setelah Ditolak Berbagai RS di Papua, Ini Respon Prabowo dan Menkes
Indonesia
Krisis Pembiayaan, Pemerintah Pusat Siap Selamatkan Mahasiswa Papua di Luar Negeri
Banyak mahasiswa asal Papua yang belajar di luar negeri belum menerima beasiswa dari pemerintah daerah. Pemerintah pusat akan mengambil alih pembiayaan melalui LPDP.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 25 November 2025
Krisis Pembiayaan, Pemerintah Pusat Siap Selamatkan Mahasiswa Papua di Luar Negeri
Indonesia
RI-Yordania Join Bikin Drone Militer Canggih, Libatkan Pindad & Deep Element
Deep Element memiliki keunggulan dalam merancang drone intai maupun tempur berteknologi canggih.
Wisnu Cipto - Jumat, 14 November 2025
RI-Yordania Join Bikin Drone Militer Canggih, Libatkan Pindad & Deep Element
Indonesia
Polres Mamberamo Raya Papua Diserang Massa: Aparat Terluka, Mobil dan Bangunan Rusak
Penyerangan Polres Mamberamo Raya, Papua, bermula dari laporan keributan warga yang diduga terpengaruh minuman keras di sekitar perempatan SD Adven Burmeso.
Wisnu Cipto - Rabu, 29 Oktober 2025
Polres Mamberamo Raya Papua Diserang Massa: Aparat Terluka, Mobil dan Bangunan Rusak
Indonesia
Penggerebekan KKB Dugwi Kogoya Berawal dari Temuan Ponsel di Lokasi Keributan
Dugi Telenggen alias Dugwi Kogoya, anggota KKB pelaku penembakan Brigadir Joan H. Sibarani dan warga sipil di Distrik Tiom, Kabupaten Lanny Jaya, akhirnya berhasil diringkus.
Wisnu Cipto - Selasa, 28 Oktober 2025
Penggerebekan KKB Dugwi Kogoya Berawal dari Temuan Ponsel di Lokasi Keributan
Indonesia
Menhut Raja Juli Minta Maaf Pembakaran Barang Bukti Mahkota Cenderawasih Dapat Reaksi Dari Warga Papua
Menhut Raja Juli telah mengutus eselon satunya turun langsung ke tanah Papua untuk berdialog dengan Majelis Rakyat Papua (MRP) dan mahasiswa.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 27 Oktober 2025
Menhut Raja Juli Minta Maaf Pembakaran Barang Bukti Mahkota Cenderawasih Dapat Reaksi Dari Warga Papua
Indonesia
Menhut Raja Juli Kirim Eselon 1 ke Papua Redam Ketegangan Insiden Mahkota Cenderawasih 
“Atas nama Kementerian Kehutanan, saya mohon maaf agar apa yang terjadi ini menjadi catatan,” kata Raja Juli.
Wisnu Cipto - Senin, 27 Oktober 2025
Menhut Raja Juli Kirim Eselon 1 ke Papua Redam Ketegangan Insiden Mahkota Cenderawasih 
Indonesia
Ketua Adat La Pago Minta Rakyat Papua Jangan Terprovokasi Insiden Pemusnahan Mahkota Cenderawasih
Kogoya berharap kejadian ini menjadi pembelajaran bersama agar ke depan proses serupa dilakukan secara lebih bermartabat dalam menghormati budaya masyarakat Papua.
Wisnu Cipto - Kamis, 23 Oktober 2025
Ketua Adat La Pago Minta Rakyat Papua Jangan Terprovokasi Insiden Pemusnahan Mahkota Cenderawasih
Indonesia
Kemenhut Minta Maaf Lukai Hati Rakyat Papua, Akui Salah Bakar Mahkota Cenderawasih 
"Kami memahami bahwa mahkota Cenderawasih bukan sekadar benda, melainkan simbol kehormatan dan identitas kultural masyarakat Papua,” kata Dirjen KSDAE Kemenhut Satyawan Pudyatmoko
Wisnu Cipto - Kamis, 23 Oktober 2025
Kemenhut Minta Maaf Lukai Hati Rakyat Papua, Akui Salah Bakar Mahkota Cenderawasih 
Indonesia
Rute Gerilya Undius Kogoya Bos KKB Intan Jaya Sebelum Meninggal di Wandai
Undius Kogoya, pimpinan KKB Intan Jaya, meninggal karena sakit di Distrik Wandai, Papua Tengah. Ia dikenal terlibat dalam berbagai aksi penyerangan sejak 2022.
Wisnu Cipto - Kamis, 23 Oktober 2025
Rute Gerilya Undius Kogoya Bos KKB Intan Jaya Sebelum Meninggal di Wandai
Bagikan