BI Berusaha Persiapkan Peluncuran Rupiah Digital


Teller menunjukkan uang rupiah yang ditransaksikan. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/kye.
MerahPutih.com - Institute of Chartered Accountants in England and Wales (ICAEW) mencatat bahwa sebagian besar bank sentral negara-negara di seluruh dunia tengah mengembangkan mata uang digital mereka masing-masing.
Bank Indonesia (BI) mengklaim berusaha mempersiapkan peluncuran rupiah digital sebagai mata uang digital bank sentral (Central Bank Digital Currency/CBDC) di Indonesia dan kini upaya tersebut mencapai tahap penelitian.
"CBDC tidak menciptakan uang baru sehingga tidak akan mengubah mata uang. Saat ini, Bank Indonesia masih di tahap penelitian dan akan menuju fase menengah," kata Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia Ryan Rizaldy dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Ia menyampaikan, belum ada waktu pasti terkait peluncuran rupiah digital dan pihaknya belum melihat urgensi untuk meluncurkan secepatnya.
Baca juga:
Menunggu Rupiah Digital, Bisa Digunakan Beli Sepatu, Mobil sampai Rumah
Walaupun begitu, ia menuturkan bahwa BI telah mempersiapkan diri agar bisa merilis mata uang digital tersebut saat dibutuhkan nantinya.
“Berbeda dari uang digital pihak swasta, bank sentral tidak memiliki ekosistem tersendiri. Maka dari itu, bank sentral harus bekerja sama dengan industri, bank komersial, dan entitas non-bank untuk mengeluarkan CBDC,” ucap Ryan.
Rupiah digital didesain melalui inisiatif Proyek Garuda sebagai upaya mengintegrasikan ekonomi dan keuangan digital secara end-to-end dalam agenda transformasi digital nasional.
Pihaknya akan menerbitkan mata uang digital tersebut sebagai pelengkap pilihan berbagai alat pembayaran yang telah ada.
Baca juga:
"Basis blockchain dan akun perorangan dari rupiah digital menjadikannya lebih aman dan mudah dilacak dibandingkan mata uang digital yang dikeluarkan pihak swasta," katanya. (*)
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Pemerintah Tempatkan Duit Rp 200 Triliun di Bank, Rasio Kredit Membaik

Tren Pelemahan Rupiah Berlanjut, Masalah Fiskal dan Politik Jadi Pemicu

Pasar Melemah dan Rupiah Bisa Capai Rp 16.500 Per Dolar AS, Airlangga Minta Investor Tetap Tenang

Langkah BI Stabilkan Rupiah di Tengah Ketegangan Aksi Demo

Pedagang Tolak Transaksi Uang Logam Rp 100 dan Rp 200 Bisa Dipidana, BI Sebut Hukumannya 1 Tahun Bui

Kebijakan Bank Sentral AS Bikin Rupiah Melemah, Tarif Trump Bakal Dorong Inflasi

Rupiah Melemah Imbas Penerapan Tarif Produk Indonesia 32 Persen Oleh Trump

Rupiah Menguat Didukung Sentimen Gencatan Senjata Israel dan Iran, Tapi Bakal Sulit di Bawah Rp 16.200 Per Dolar Amerika

Panasnya Konflik Iran-Israel Ancam Kantong Rakyat Indonesia, Rupiah Bisa Babak Belur?

Pelemahan Rupiah Ditahan Keputusan BI Pertahankan Suku Bunga
