Bertahan di Masa PPKM Darurat dengan Berjualan Online

Zulfikar SyZulfikar Sy - Rabu, 14 Juli 2021
Bertahan di Masa PPKM Darurat dengan Berjualan Online

Ilustrasi. (Foto: MP/Pixabay/200degrees)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Bagi sebagian masyarakat, Kebijakan Pemberlakuan Pembatasan (PPKM) Darurat membuat mereka harus memutar otak untuk bisa bertahan hidup. Hal itu karena sejumlah pembatasan yang berdampak langsung terhadap mata pencaharian.

Salah satu warga DKI Jakarta bernama Teaningrum (27) misalnya, dia harus mencoba berjualan online dari tadinya cuma berdagang di toko. Dia kini memanfaatkan media sosial atau berjualan di marketplace.

Teaningrum terdampak PPKM Darurat karena jam operasi pedagang pada malam hari dibatasi. PPKM juga membuat penjualan menurun karena aktivitas warga di luar rumah otomatis akan berkurang.

Baca Juga:

Sepekan PPKM Darurat, Mobilitas Warga Jakarta Justru Meningkat

"Sekarang mending jualan online. Kan kalau dagang juga sepi orang-orang pada engga keluar," ucap Tea, panggilan akrab Teaningrum, Rabu (14/7).

Menurutnya, dagang online sekarang ini sudah paling cocok dan tetap. Sebab selama orang di rumah dan muncul rasa iseng, di saat itu calon pembli membuka aplikasi jual beli online dan main sosial media.

Suasana lengang jalanan ibu kota saat PPKM Darurat hari pertama, Sabtu (3/7). (Foro: MP/Rizki Fitrianto)
Suasana lengang jalanan ibu kota saat PPKM Darurat hari pertama, Sabtu (3/7). (Foro: MP/Rizki Fitrianto)


Keuntungan yang ditawarkan juga menggiurkan. Pasalnya pedagang online tidak membayar sewa toko, hanya ada pajak yang tak terlalu mahal. Sedangkan kalau berjualan di toko harus bayar sewa dan listrik.

"Mending jual online saja. Kita harus rajin-rajin upload dan update saja. Untungnya juga lumayan dan gak ada bayar sewa toko," ajak Tea.

Wanita kelahiran Bekasi 27 tahun lalu ini menjual barang-barang Korea di marketplace dan mengunggahnya juga di media sosial seperti Twitter.

Dagangan yang dijual adalah poster dan album para personel atau member grup K-pop seperti BTS dan Blackpink.

Baca Juga:

Bansos PPKM Darurat Kota Bandung Rp 500 Ribu untuk Warga Non-DTKS

Jualan online juga, kata dia, salah satu solusi untuk menjauhi potensi dari paparan positif COVID-19. Jika ada yang beli, tinggal menggunakan layanan ojol atau ekspedisi, tanpa harus banyak bertemu orang.

"Ada saja yang beli dua tiga dagangan sehari. Kirimannya ada yang jauh juga sampai ke Kalimantan," pungkasnya.

Ia pun meminta kepada masyarakat untuk tidak putus asa atau mengeluh dengan situasi PPKM Darurat. Kebijakan peningkatan pengetatan aktivitas warga itu seyogyanya untuk menyelamatkan nyawa warga dari serangan COVID-19. (Asp)

Baca Juga:

Ini 100 Titik Penyekatan PPKM Darurat Setelah Diperbanyak

#COVID-19 #Jualan Online #PPKM Darurat
Bagikan
Ditulis Oleh

Asropih

Berita Terkait

Indonesia
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Salah satu fokus dalam penanganan Tb adalah memperluas skrining atau deteksi dini. Masyarakat diimbau untuk tidak takut melakukan pemeriksaan, karena TBC dapat disembuhkan dengan pengobatan yang konsisten.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 17 Oktober 2025
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Indonesia
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
Gejala umum ISPA yang harus diwaspadai meliputi batuk, pilek, nyeri tenggorokan, dan demam
Angga Yudha Pratama - Kamis, 16 Oktober 2025
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
Lifestyle
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Gejala long COVID tidak selalu sama pada setiap orang. Sebagian mengalami hanya satu keluhan, seperti sesak napas atau kelelahan (fatigue), sementara yang lain menghadapi kombinasi beberapa gangguan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Indonesia
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Kemenkes menjabarkan saat ini ada 179 kasus COVID-19, dengan 1 kasus positif dari 32 pemeriksaan yang ditemukan
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Indonesia
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Batuk-pilek disertai sesak napas dalam waktu kurang dari 14 hari setelah kembali dari Tanah Suci.
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Indonesia
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menegaskan bahwa situasi COVID-19 di Ibu Kota tetap terkendali
Angga Yudha Pratama - Jumat, 13 Juni 2025
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Indonesia
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Ani mengimbau masyarakat untuk terus menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan
Angga Yudha Pratama - Rabu, 11 Juni 2025
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Indonesia
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
KPK meminta bantuan BRI untuk memberikan informasi mengenai fasilitas kredit
Wisnu Cipto - Jumat, 06 Juni 2025
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
Indonesia
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
Pemeriksaan dilakukan di Gedung Merah Putih KPK.
Wisnu Cipto - Kamis, 05 Juni 2025
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
Indonesia
COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin usai menemui Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (3/6), mengakui ada kenaikan jumlah kasus COVID-19 di Indonesia yang terkonfirmasi.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 04 Juni 2025
COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin
Bagikan