Kesehatan Mental

Berdamai dengan Morning Sick Selama Masa Kehamilan

Iftinavia PradinantiaIftinavia Pradinantia - Kamis, 24 Maret 2022
Berdamai dengan Morning Sick Selama Masa Kehamilan

Melewati proses kehamilan dengan nyaman (Foto: Pexels/lucas mendes)

Ukuran:
14
Audio:

KEHAMILAN adalah sebuah keajaiban yang begitu disyukuri. Namun, keajaiban terbesar pun dapat muncul dengan sejumlah efek samping yang kurang menyenangkan. Entah itu kehamilan pertama atau ketiga, menjadi ibu hamil bukanlah hal yang mudah. Kehamilan membutuhkan kerja keras. Mulai dari morning sickness, heartburn, kram otot, dan lain-lain adalah hal yang muncul seiring dengan perubahan tubuh dan hormon.

Seolah itu tidak cukup menjadi alasan para calon ibu untuk berjuang, gangguan psikologis turut menggelayuti para ibu yang hamil di masa pandemi. Tidak dapat dipungkiri, pandemi mengubah apa yang seharusnya menjadi waktu yang menyenangkan bagi ibu hamil menjadi pengalaman yang penuh stres. Mengapa demikian?

Baca Juga:

Kesalahan 'New Mom' saat Menyimpan ASI

hamil
Ibu hamil mencari informasi seputar perawatan bayi di masa pandemi (Foto: Pexels/Amina Filkins)

Survei yang dilakukan oleh Washington State University menemukan, adanya ketakutan bahwa bayi mereka mungkin tertular COVID-19 adalah salah satu alasan utama tingkat kecemasan melonjak. Hasil analisis para peneliti terhadap lebih dari 160 wanita hamil dan pascapersalinan (mereka yang baru saja melahirkan) dari 28 April hingga 30 Juni 2020 menunjukkan bahwa 52% ibu hamil dan 49% ibu nifas khawatir bayi mereka tertular COVID-19. Sementara 46% mencari informasi tambahan tentang protokol COVID-19 dari rumah sakit tempat mereka berencana untuk melahirkan.

Gangguan psikologis memperbesar peluang gangguan pada tubuh terutama pencernaan para ibu muda yang sedang hamil. Yayasan Gastroenterologi Indonesia menyebut beberapa gangguan psikis menimbulkan gejala pada proses pencernaan.

Gangguan pencernaan yang biasa terjadi pada ibu hamil yang stres adalah dispepsia fungsional. Dispepsia fungsional merupakan rasa tidak nyaman pada ulu hati karena adanya luka pada saluran cerna bagian atas yang menahun. Gejala dispepsia antara lain nyeri dan rasa terbakar pada ulu hati, mual, dan muntah yang hilang dan timbul. Pada ibu hamil, gejala mual dan muntah biasanya terjadi di pagi hari atau morning sick.

Ini dirasakan oleh ibu muda bernama Aisha (bukan nama sebenarnya). Kehadiran anak pertama yang sejatinya disambut dengan penuh suka cita justru berubah menjadi mimpi buruk. Dirinya merasakan tekanan psikologis lantaran kesulitan mencari rumah sakit untuk kontrol kandungan. Ia terlalu was-was berkunjung ke rumah sakit umum mengingat kala itu angka kejadian COVID-19 sedang tinggi. Di sisi lain, Aisha cukup kesulitan menemukan rumah sakit khusus ibu dan anak di daerahnya.

Tekanan psikologis yang ia rasakan semasa hamil di trimester pertama tersebut justru menimbulkan morning sick super hebat karena gejala dispepsia. Tidak ada satu pun makanan yang berhasil masuk ke dalam lambungnya dalam porsi normal. Semua akan dimuntahkannya kembali.

Suara muntahnya kemudian menjadi 'alarm' yang membangunkan suaminya di pagi hari. Kantung kresek menjadi teman yang selalu ada di sampingnya. Aroma masakan yang menyeruak juga berhasil membuat isi makanan yang ada di lambungnya pindah ke luar. Alhasil, opname menjadi satu-satunya pilihan bijaksana yang harus ia ambil supaya tidak membahayakan janin di kandungannya.

Baca Juga:

4 Cara Jitu agar Tubuh Bugar Selamanya

kehamilan sehat
Redakan morning sickness dengan madu dan yoga. (Foto: Pexels/Jonathan Borba)

Supaya melewati kehamilan dengan damai tanpa harus mual dan muntah (apalagi masuk ke rumah sakit), ada sejumlah hal yang bisa membantu untuk meredakan sensasi dada terbakar selama masa kehamilan. Untuk mengurangi gejala dispepsia, satu sendok makan madu yang dicampur dengan susu hangat dapat meredakan rasa sakit.

Selain itu, mengurangi pemicu stres harus dilakukan. Caranya, dengan rutin melakukan yoga dan jalan-jalan di pagi hari. Tentunya semua dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan. Penting juga untuk menyampaikan uneg-uneg di hati kepada suami supaya hati menjadi lebih lega.

Lolos dari rasa ketidaknyamanan di trimester pertama bukan berarti bisa menjalani kehamilan bebas hambatan. Memasuki trimester kedua dan ketiga, ukuran janin berkembang dengan pesat. Aisha dan banyak wanita hamil mengalami rasa sakit yang tiba-tiba dan tajam pada kaki yang biasanya terjadi pada malam hari.

Berdasarkan informasi yang dilansir dari 5 Minutes Craft, penyebab sakit di kaki pada malam hari bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Mulai dari kekurangan vitamin hingga perubahan metabolisme dapat menyebabkan kram yang menyakitkan ini. Untuk menghilangkan sensasi yang tidak menyenangkan ini, tambahkan pisang ke dalam menu makanan harianmu. Selain sebagai camilan yang sangat sehat, pisang juga mengandung potasium, magnesium, dan kalsium, nutrisi penting yang dapat membantu meredakan kram otot.

Tetap terhidrasi sangat penting untuk kesehatan dan kesejahteraan kita secara keseluruhan, tetapi ini sangat penting selama kehamilan. Air membantu memperlancar pencernaan. Ini juga membantu membentuk cairan ketuban di sekitar janin. Dokter menyarankan ibu hamil untuk minum 8 hingga 12 cangkir sehari. Jika terus lupa minum cukup air, belilah botol yang dapat digunakan kembali dengan pengingat yang akan menarik perhatianmu dan memotivasimu untuk minum lebih banyak air. (avia)

Baca Juga:

Masalah yang Sering Dihadapi Penderita PJB

#Maret +62 Bicara Damai Ajalah #Kesehatan #Kesehatan Mental #IbuHamil #Ibu Hamil #Wanita Hamil
Bagikan
Ditulis Oleh

Iftinavia Pradinantia

I am the master of my fate and the captain of my soul

Berita Terkait

Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Lainnya
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Vertigo merupakan istilah medis yang digunakan untuk menyebut sensasi seolah-olah lingkungan di sekitar penderita terus berputar dan biasanya disertai rasa pusing.
Frengky Aruan - Kamis, 21 Agustus 2025
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Bagikan