Berburu Pakai Ketepel Pilihan Ngabuburit Anak-anak Dahulu
Ketepel. (Foto: Instagram/nardin.dicaprio)
MerahPutih Budaya - Dewasa ini mungkin sulit menemukan anak-anak yang ngabuburit dengan bermain ketepel. Permainan berburu ini dahulu sangat populer untuk menunggu waktu berbuka. Anak-anak berkumpul setelah salat duhur atau asar, lalu berburu ke kebun-kebun atau hutan-hutan.
Ketepel merupakan alat permainan tradisional. Ketepel sebut juga denga ejaan "ketapel". Permainan tradisional ini di Jawa Barat ini disebut bandring. Di daerah Banten, permainan ini disebut bandil.
Ketepel menggunakan dahan yang "nyagak" atau bercabang dua. Meski masih bertahan, tapi penggunaannya sangat jarang seriring banyak permainan anak modern. Tali pelontar ketepel menggukana tali karet ban, ada juga menggunakan karet gelang yang dibuat rantai. Sementara bagian pelontarnya menggunakan bahan kulit.
Peluru yang digunakan yaitu batu. Masing-masing anak biasanya punya tas masing-masing untuk membawa peluru. Di daerah Banten peluru ini disebut dengan nama "obat". Tas obat ini biasanya dibikin sendiri menggunakan kain tak terpakai.
Pada masa lalu, berburu merupakan kegiatan laki-laki di luar ruangan. Permainan ini mengasah konsenterasi. Anak-anak belajar menembak tepat pada sasaran. Binatang yang diburu biasanya yang berada di pohon-pohon seperti tupai atau burung.
Anak-anak diajarkan untuk bermain bersama atau bersosialisasi selama berburu. Ketika memburu, anak-anak biasanya saling memberi tahu jika ada sasaran dan berusaha mendekat tanpa membuat kegaduhan. Masing-masing anak akan tahu apa yang harus dilakukan ketika ada sasaran, termasuk membagi posisi masing-masing agar buruan tidak lolos dari pantauan.
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Selebgram Lisa Mariana dan Pria Bertato Tersangka Peredaran 3 Video Mesum
Bencana Alam di Ciamis Terjadi di 12 Titik pada Minggu, Paling Banyak Tanah Longsor
Di Jawa Barat, Terpidana di Bawah 5 Tahun Akan Dihukum Kerja Sosial Agar Produktif
Bakal Jadi Tempat Maintenance Pesawat Milik Kementerian, Bandara Kertajati Disuntik Modal Rp 100 Miliar
Ramai Dana Pemprov Jabar Mengendap di Bank, Dedi Umumkan Posisi Kas Umum Daerah Tiap Pekan
Dewan Gerindra Desak BPKN Selidiki Temuan Sumber Air Aqua dari Sumur Bor di Subang
Pabrik Air Kemasan Pakai Sumur Bor, Badan Perlindungan Konsumen Diminta Turun Tangan
Gubernur Jawa Barat Bakal Pecat Pejabat Sembunyikan Data Deposito Rp 4,17 Triliun
Langkah Selanjutnya Setelah Seekor Macan Tutul Dievakuasi dari Hotel di Bandung
DPRD Minta Gubernur Pramono Duduk Bareng Cari Solusi Banjir, Jangan Malah Menyalahkan Jabar