Kesehatan

Berada dalam Kerumunan Bisa Sebabkan Kekurangan Oksigen

Andreas PranataltaAndreas Pranatalta - Selasa, 01 November 2022
Berada dalam Kerumunan Bisa Sebabkan Kekurangan Oksigen

Menyebabkan tidak bisa bernapas dengan baik. (Foto: Unsplash/John Cameron)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

KERUMUNAN bisa memberikan dampak negatif bagi kesehatan tubuh kamu. Dokter yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) dr. Vito Anggarino Damay, Sp.JP, menjelaskan bahwa orang-orang berdesakan dalam kerumunan dapat kekurangan oksigen hingga henti jantung.

Dilansir laman ANTARA, Vito mengatakan ketika orang-orang berada dalam kerumunan dan berdesakan dengan orang lain, maka napasnya menjadi kurang lega dan ada risiko dada terhimpit, sehingga menyebabkan tidak bisa bernapas dengan baik. "Oksigen akhirnya terganggu. Tubuh mengalami kekurangan oksigen," kata Vito.

Hal ini, sambungnya, diperparah dengan situasi yang tidak terkendali, sehingga ketegangan dan adrenalin muncul. Menurut Vito, karbon dioksida lebih banyak pada situasi ini dan membuat pembuluh darah menjadi kuncup. Akibatnya, oksigen tidak bisa terhantar dengan baik karena fungsi jantung sebagai pompa pembuluh darah dan penghantar oksigen juga mengalami kekurangan oksigen.

Baca juga:

Korsel Tetapkan Masa Berkabung Nasional Atas Tragedi Pesta Helloween di Itaewon

Berada dalam Kerumunan Bisa Sebabkan Kekurangan Oksigen
Salah satu cara menolong mereka dengan kondisi henti jantung ialah melakukan cardiopulmonary resuscitation. (Foto: Unsplash/Eli DeFaria)

"Bayangkan jantung sebagai pompanya saja tidak dapat oksigen juga. Inilah yang menyebabkan terjadinya henti jantung," tutur Vito.

Menurut Vito, henti jantung karena hipoksia atau kekurangan oksigen dalam sel otot jantung menyebabkan terjadinya detak jantung semakin lambat, bahkan asistol atau henti jantung dengan tidak adanya detak jantung. Tanda awal hipoksia yang dapat dikenali antara lain pusing, sesak, mata berkunang-kunang, keringat dingin, dan lemas.

Namun, ia mengingatkan ketika hipoksia terjadi dalam waktu enam menit maka kerusakan sel otak permanen bisa terjadi. Ia mengatakan salah satu cara menolong mereka dengan kondisi henti jantung ialah melakukan cardiopulmonary resuscitation (CPR) atau resusitasi jantung paru (RJP), yang dikenal sebagai pijat jantung.

Baca juga:

Aktor Lee Ji-han Tewas dalam Tragedi Halloween Itaewon

Berada dalam Kerumunan Bisa Sebabkan Kekurangan Oksigen
Dapat kekurangan oksigen hingga henti jantung. (Foto: Unsplash/Brett Jordan)


Untuk melakukan CPR, seseorang tak perlu menunggu korban batuk, namun bisa saat ia bernapas tidak normal misalnya gasping atau mengap-mengap.

Untuk melakukan CPR, pertama letakkan di permukaan yang rata dan keras. Setelah itu, ekspos dadanya tekan bagian tengahnya dengan ujung telapak tangan. Kaitkan satu tangan di atas tangan lainnya, lalu lakukan pijat (tekan) dengan cepat dan keras, 100 kali per menit.

Sebelumnya, sekitar 50 orang mengalami henti jantung dan mendapatkan CPR setelah berdesakan di kerumunan area Itaewon, Seoul, Korea Selatan saat pesta Halloween. Menurut Yonhap, tim cepat tanggap menerima sedikitnya 81 panggilan dari orang-orang di Itaweon yang mengaku mengalami sesak napas. (and)

Baca juga:

Itaewon, Area Hit Hiburan Malam di Hamparan Gang Sempit

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Andreas Pranatalta

Stop rushing things and take a moment to appreciate how far you've come.

Berita Terkait

Lifestyle
Teknologi Bedah Robotik Memungkinkan Tindakan Presisi untuk Kenyamanan Pasien, kini Hadir di Siloam Hospitals Kebon Jeruk
Siloam Hospitals Kebon Jeruk memiliki dan mengoperasikan tiga sistem robotik, yakni Da Vinci Xi (urologi, ginekologi, bedah digestif, dan bedah umum), Biobot MonaLisa (khusus diagnostik kanker prostat presisi tinggi), dan ROSA (ortopedi total knee replacement).
Dwi Astarini - Jumat, 19 Desember 2025
Teknologi Bedah Robotik Memungkinkan Tindakan Presisi untuk Kenyamanan Pasien, kini Hadir di Siloam Hospitals Kebon Jeruk
Indonesia
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Pemkot segera mulai menyiapkan kebutuhan tenaga medis, mulai dari dokter hingga perawat.
Dwi Astarini - Senin, 24 November 2025
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Indonesia
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
emerintah memberikan kesempatan bagi peserta untuk mendapatkan penghapusan tunggakan iuran sehingga mereka bisa kembali aktif menikmati layanan kesehatan.
Dwi Astarini - Rabu, 19 November 2025
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
Berita Foto
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Direktur Utama PT Prodia Widyahusada memotong tumpeng bersama Komisaris Utama PT Prodia Widyahusada, Andi Widjaja saat peresmian PCMC di Jakarta.
Didik Setiawan - Sabtu, 15 November 2025
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Indonesia
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Kemenkes menargetkan hingga akhir tahun ini bisa mengobati 900 ribu orang yang terkena Tb.
Dwi Astarini - Kamis, 13 November 2025
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Berita Foto
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
President Director Asuransi Astra, Maximiliaan Agatisianus memberikan pemaparan dalam peluncuran Express Discharge di Jakarta, Rabu (12/11/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 12 November 2025
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
Indonesia
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Pemerintah akan memutihkan tunggakan 23 juta peserta BPJS Kesehatan mulai akhir 2025.
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Indonesia
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Program penghapusan tunggakan iuran BPJS Kesehatan ini akan dimulai pada akhir 2025
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Lifestyle
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Selain mengonsumsi nutrisi seimbang, dokter juga mengingatkan pentingnya memastikan tubuh selalu terhidrasi secara cukup selama cuaca ekstrem
Angga Yudha Pratama - Selasa, 04 November 2025
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Indonesia
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Komunitas-komunitas yang diajak kerja sama juga nantinya dapat melakukan layanan CKG di tempat-tempat strategis, contohnya mall.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 03 November 2025
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Bagikan