Bencana Longsor di Bali, BNPB: 8 Orang Meninggal Dunia


Bencana longsor di Bali. Foto: Dok/BNPB
MerahPutih.com - Insiden tanah longsor di Bali menelan sejumlah korban jiwa. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, delapan orang menjadi korban dalam kejadian bencana tanah longsor di dua lokasi di Pulau Dewata, Bali.
“Lokasi pertama adalah di Kabupaten Klungkung dan yang kedua di Kota Denpasar,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keteranganya di Jakarta, Selasa (21/1).
Menurut Abdul, peristiwa tanah longsor di Kabupaten Klungkung menyebabkan empat orang meninggal dunia, satu dalam pencarian, dan empat lainnya harus mendapatkan perawatan intensif karena mengalami luka.
Peristiwa nahas itu terjadi di Desa Pikat, Kecamatan Dawan pada Minggu (19/1) pukul 18.00 WITA. Saat itu, sebuah pondok tertimpa bebatuan besar hingga menyebabkan jatuhnya korban jiwa.
Baca juga:
Daftar Kecamatan Rawan Longsor di Jakarta, BPBD Imbau Warga Buat Turap Mandiri
Tim gabungan dari BPBD Kabupaten Klungkung, Basarnas, TNI, Polri, PMI, dan warga setempat, berupaya mencari korban yang masih dinyatakan hilang sesaat setelah kejadian.
“Pencarian itu kemudian dihentikan karena faktor cuaca ditambah medan yang cukup curam dan dikhawatirkan terjadi longsor susulan,” kata Abdul.
Upaya pencarian korban dilanjutkan pada hari ini dan membuahkan hasil. Dari hasil pencarian tersebut, maka jumlah korban meninggal dunia bertambah menjadi empat orang.
Peristiwa tanah longsor berikutnya terjadi di Desa Ubung Kaja, Kecamatan Denpasar Utara, Kota Denpasar pada Senin (20/1) pukul 07.00 WITA.
Baca juga:
Korban Longsor Ubung Denpasar: 3 Tewas, 2 Masih Tertimbun, Luka-Luka 3 Orang
Pada kejadian itu, sebanyak empat warga meninggal dunia, kemudian satu dinyatakan hilang dan tiga lainnya luka-luka. Berdasarkan laporan visual, material tanah longsor dari atas tebing menimbun rumah yang ditinggali para korban.
“Dari hasil kaji cepat, sebanyak lima rumah rusak terdampak,” jelas Abdul.
Tim gabungan dari BPBD Kota Denpasar bersama Basarnas, Tagana, TNI, Polri, PMI, relawan dan masyarakat, berupaya melakukan operasi pencarian dan pertolongan. Para korban luka segera dilarikan ke Rumah Sakit Surya Usadha.
Sementara itu, hujan dengan intensitas ringan hingga lebat dan disertai petir masih berpotensi terjadi di sebagian besar wilayah Provinsi Bali.
Baca juga:
BPBD Jakarta Keluarkan Peringatan Dini, Waspada Potensi Tanah Longsor pada Januari 2025
“Kondisi cuaca itu dapat memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang dan tanah lonsor,” jelas Abdul.
Pemerintah daerah bersama masyarakat diharapkan dapat meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi yang merujuk pada upaya mitigasi.
Apabila terjadi hujan dengan intensitas tinggi selama lebih dari dua jam, maka warga yang tinggal di lereng tebing maupun bantaran sungai, diimbau untuk mengungsi ke lokasi yang lebih aman demi mencegah potensi risiko bencana.
Di samping itu, monitoring sungai dan saluran irigasi maupun drainase agar dapat dilakukan secara berkala.
“Jika terdapat penyumbatan aliran sungai maupun saluran air sesegera mungkin agar dibersihkan demi mencegah terjadinya banjir,” sebut Abdul,
Monitoring tanggul dan tebing juga diharapkan dapat dilakukan secara intensif. Jika terdapat retakan dan rekahan tanggul maupun tebing segera diambil tindakan cepat untuk penyelamatan warga dan menambal atau memperkuat ketahanan bersama instansi terkait.
“Masyarakat juga diharapkan dapat selalu memperbarui informasi prakiraan cuaca dari instansi terkait,” tutup Abdul. (knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Pemerintah Pusat Kirim Logistik Bantu Pengungsi Korban Bencana Bali, Prabowo Beri Instruksi Langsung

Satu Keluarga Korban Banjir Bali Diduga Terjebak Reruntuhan Rumah, SAR Terjunkan 2 Ekskavator

Jumlah Korban Tewas Banjir Bali Capai 18 Orang, 2 Orang Masih Hilang

PM Malaysia Anwar Ibrahim Sampaikan Duka atas Bencana Banjir di Bali

Akibat Banjir Besar di Bali, Infrastruktur Jalan hingga Pasar Rusak Parah

Banjir Bali Ancam Citra Indonesia, DPR: Pemerintah Harus Hadir Nyata di Lapangan

Korban Tewas Banjir di Bali Capai 16 Orang, Terbanyak di Kota Denpasar

Korban Tewas dan Hilang Banjir Bali Terus Bertambah, Denpasar Jadi Wilayah Paling Banyak

15 Korban Meninggal Akibat Banjir Bali Ditemukan, Gubernur Fokus Pembersihan

Puan Maharani Mendorong Pemerintah untuk Fokus pada Pemulihan Ekonomi Masyarakat Kecil di Bali
