Benarkah Tato Bikin Ketagihan? Ini Penjelasan Ilmiahnya

annehsannehs - Senin, 24 Mei 2021
Benarkah Tato Bikin Ketagihan? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Apa kamu tertarik untuk ditato? (Foto Bustle)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

TATO telah menjadi seni yang semakin populer dari tahun ke tahun. Tato permanen pun telah menjadi bentuk ekspresi pribadi yang sudah mulai diterima dengan baik di budaya Timur.

Jika kamu mengenal orang yang memiliki beberapa tato, mungkin kamu pernah mendengar istilah bahwa bikin tato itu nagih. "Sekali bikin, pasti langsung mikirin mau bikin tato apa dan letaknya".

Dilansir dari Healthline, memang tidak asing untuk mendengar adanya adiksi terhadap tato. Bahkan, ada sebuah program TV bernama My Tattoo Addiction pada Channel 4, menampilkan latar belakang dan pengalaman tato orang-orang mulai dari tato yang dibuat saat mabuk, cover-up tato couple dengan mantan, tato taruhan, dan lain-lain.

Apa kamu memiliki tato? (Foto- Pexels/Kevin Bidwell)
Apa kamu berencana punya tato? (Foto: Pexels/Kevin Bidwell)

Meski begitu, tato tidak membuat ketagihan jika disesuaikan dengan definisi klinis dari ketagihan ditato. American Psychiatric Association mendefinisikan 'kecanduan atau ketagihan' sebagian pola penggunaan zat atau perilaku yang tidak mudah untuk dikendalikan dan bisa menjadi kompulsif dari waktu ke waktu.

Zat atau aktivitas yang dianggap adiktif ini biasanya bisa menyebabkan kesulitan berpikir atau melakukan kegiatan lain. Maka dari itu, deskripsi ini dianggap tidak sesuai dengan tato.

Memiliki banyak tato, merencanakan untuk ingin menamabah tato, atau menginginkan tato lagi bukan berarti kamu memiliki adiksi atau kecanduan tato.

Baca juga:

Tato Penuh Makna Milik Justin Bieber

Meski begitu, ketagihan nato bisa jadi disebabkan karena kamu adalah pencinta adrenalin alias adrenaline junkie. Dilansir dari Healthline, tubuhmu akan merilis hormon bernama adrenalin ketika sedang stres.

Nah, rasa sakit yang kamu rasakan dari jarum tato bisa memproduksi hormon yang muncul sebagai reaksi dari stres ini dan memicu ledakan energi tiba-tiba yang disebut sebagai adrenaline rush.

Tato tidak adiktif. . (Foto- Pexels/Adrian Boustead)
Tato tidak adiktif. . (Foto: Pexels/Adrian Boustead)

Ciri-ciri adrenaline rush biasanya meliputi detakan jantung yang kencang, rasa sakit yang berkurang, gelisah, merasa lebih kuat dan seolah-olah seluruh indra mu menjadi lebih akurat dan meningkat daripada biasanya.

Biasanya, orang-orang menikmati rasa adrenaline rush ketika mereka pertama kali tato sehingga adrenalin menjadi salah satu alasan orang ingin tato lagi.

Baca juga:

Piercing dan Tato Dianggap Nakal? Ini Tanggapan Mike Marjinal

Beberapa perilaku yang memicu adrenalin seringkali dianggap sebagai perilaku kompulsif atau kegiatan yang berkaitan dengan pengambilan risiko sehingga sering diasosiasikan dengan kata 'kecanduan'.

Meski begitu, belum ada bukti secara ilmiah yang mendukung adanya hal yang disebut sebagai adiksi terhadap adrenalin atau adrenaline addiction.

Mike Marjinal. (Foto: MP/Rizki)
Mike Marjinal. (Foto: MP/Rizki)

Jika nambah tato tidak membuatmu merasa tertekan atau membahayakan orang lain, kamu bisa melakukannya dengan sengan hati. (Shn)

Baca juga:

Berani Melawan Stigma Negatif Tato

#Tato #Kesehatan #Seni Tato
Bagikan
Ditulis Oleh

annehs

Berita Terkait

ShowBiz
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Konsumsi suplemen zat besi sejak dini penting bagi perempuan.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Bagikan