Parenting

Benahi Diri Demi Jadi Orangtua Lebih Baik

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Selasa, 18 Januari 2022
Benahi Diri Demi Jadi Orangtua Lebih Baik

Memperbaiki diri demi masa depan anak-anak. (Foto: Pixabay/T_ushar)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MENJADI orangtua memang tidak mudah. Hidupmu akan berubah drastis ketika akhirnya memilih seorang anak. Tentunya anak-anak memerlukan kenyamanan, perlindungan, serta berbagai fasilitas terbaik yang bisa diberikan oleh orangtuanya.

Selain itu, orangtua pun harus mendidik anak-anaknya agar tumbuh menjadi pribadi yang baik dan bertanggung jawab di tengah masyarakat. Agar kelak ketika orangtua telah tiada di dunia ini, mereka bisa melanjutkan perjuangan hidup dengan mandiri berbekal didikan dan nasihat dari orangtua.

Sayangnya kebanyakan pasangan hanya siap menikah namun ternyata tidak siap untuk memiliki anak. Tak hanya dilihat dari segi finansial saja, menjadi orangtua wajib siap secara mental sehingga anak tidak akan menjadi korban dari keegoisan orangtua.

Laman psychologytoday melansir, kamu harus menyembuhkan luka batin serta berteman dengan innerchild yang ada di dalam dirimu terlebih dahulu agar bisa membimbing dan menyayangi anak-anakmu dengan baik.

Baca juga:

4 Hal yang Harus Dilakukan Ayah demi Masa Depan Anak

Benahi Diri Demi untuk Jadi Orangtua Lebih Baik
Perbanyak quality time bersama keluarga. (Foto: Pixabay/chilla70)

Perlu diketahui, seringkali perlakuan orangtua terhadap anak-anaknya merupakan bentuk trauma yang dialami dari generasi terdahulu. Misalnya kamu memiliki orangtua yang acuh dan keras, sehingga pada akhirnya kamu melakukan hal yang sama terhadap anak-anakmu hanya karena menganggap didikan generasi terdahulu merupakan hal yang benar untuk dilakukan.

Padahal mendidik anak ada strateginya tersendiri. Ketika anak-anak mulai memberontak dan melakukan 'kenakalan' remaja, kamu tidak boleh langsung menyalahkan anak-anak. Tanyakan kepada dirimu terlebih dahulu, “Apakah aku melukai hati anak-anakku?”. Karena anak yang memberontak adalah anak yang hatinya terluka.

Jika anak mulai tidak menghargai keberadaanmu sebagai orangtua, tanyakan kepada dirimu sendiri, “Apakah aku tidak pernah menghargai anak-anakku?”. Anak tidak hanya belajar dari didikan orangtua secara lisan melainkan meniru perlakuan orangtua sehari-hari.

Memulai tahun 2022 sebaiknya dilakukan dengan introspeksi diri dan bicara dari hati ke hati bersama pasangan dan anak-anak. Orangtua juga harus mulai menghargai dan memberikan apresiasi lebih ketika anak mencapai sebuah kesuksesan.

Tetapi orangtua juga tetap harus menghibur dan membimbing anak-anak ketika gagal meraih sesuatu. Jangan sampai anak berpikir bahwa dirinya berharga di mata orangtua hanya ketika sukses. Banyak anak-anak yang akhirnya tumbuh dengan membawa trauma karena orangtuanya tidak terima ketika mereka gagal.

Baca juga:

Mengapa Harus Nunda Punya Momongan?

Benahi Diri Demi untuk Jadi Orangtua Lebih Baik
Mencari bantuan psikolog untuk mengatasi masalah keluarga. (Foto: Pixabay/Sozavisimost)

Dalam mendidik anak, kamu tidak boleh terlalu keras ataupun terlalu lembek. Kamu juga tidak boleh hanya mengandalkan insting orangtua semata, melainkan perbanyak ilmu dari orang lain, mengikuti seminar parenting, dan mendalami buku-buku pendukung. Kalau perlu konsultasikan kepada psikolog anak mengenai parenting terbaik yang tentunya mengikuti perkembangan zaman.

Sebelum menikah dan memiliki anak, kamu harus mengenal lebih dalam karakter pasangan demi masa depan anak-anakmu kelak. Jika ternyata pasanganmu memiliki sikap yang kasar dan buruk, hanya dia yang bisa mengubah dirinya sendiri. Kamu tidak bisa mengubah seseorang untuk menjadi lebih baik meskipun sudah menikah.

Setelah menemukan pasangan yang tepat, bicarakan mengenai strategi parenting yang cocok dengan kedua belah pihak agar sewaktu-waktu tidak terjadi pertikaian ketika akhirnya sudah memiliki anak. Membekali diri dengan ilmu parenting sebelum menikah adalah cara terbaik agar anak tumbuh dengan optimal tanpa membawa trauma masa kecil hanya karena orangtua masih meraba-raba dalam mendidik anak.

Lalu, bagaimana jika kamu terlanjur mendidik anak-anakmu dengan buruk? Tidak ada kata terlambat. Asal kamu tidak gengsi untuk meminta maaf kepada anak dan segera mencari bantuan profesional seperti psikolog, kondisi keluargamu bisa diselamatkan.

Ajaklah pasangan serta anak-anak untuk konsultasi ke psikolog demi memperbaiki apa yang salah di dalam keluargamu. Perbanyak quality time bersama anak-anak juga membantu meningkatkan kualitas mental mereka. Menjadi orangtua juga bukan berarti kamu tidak boleh menikmati waktu sendirian loh. Justru baik suami dan istri wajib mencuri waktu me-time di sela kesibukan bekerja dan mendidik anak agar tetap waras. (Mar)

Baca juga:

Ciri Orangtua Pelaku 'Gaslighting'

#Lipsus Resolusi Refleksi Januari #Parenting #Ilmu Parenting #Kesehatan Mental
Bagikan
Ditulis Oleh

Maria Theresia

Your limitation -- it's only your imagination.

Berita Terkait

Lifestyle
Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami
Lavender dan chamomile kerap menjadi pilihan utama dalam praktik mindful parenting.
Dwi Astarini - Minggu, 07 September 2025
Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Fun
Liburan Bersama Anak di Kolam Renang: Seru, Sehat, dan Penuh Manfaat
Periode libur long weekend di Agustus ini jadi saat yang tepat untuk mengunjungi kolam renang.
Ananda Dimas Prasetya - Minggu, 17 Agustus 2025
Liburan Bersama Anak di Kolam Renang: Seru, Sehat, dan Penuh Manfaat
Indonesia
Tak hanya Melarang Roblox, Pemerintah Dituntut Lakukan Reformasi Literasi Digital untuk Anak-Anak
Perlu diiringi dengan edukasi yang mencakup tiga elemen kunci yakni anak, orangtua, dan tenaga pendidik.
Dwi Astarini - Jumat, 08 Agustus 2025
Tak hanya Melarang Roblox, Pemerintah Dituntut Lakukan Reformasi Literasi Digital untuk Anak-Anak
Lifestyle
Tak Melulu Negatif, Roblox Tawarkan Manfaat Pengembangan Kreavitas untuk Pemain
Orangtua juga perlu tahu bahwa ada sisi positif dari gim daring ini.
Dwi Astarini - Jumat, 08 Agustus 2025
 Tak Melulu Negatif, Roblox Tawarkan Manfaat Pengembangan Kreavitas untuk Pemain
Fun
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Pelarian Artscape hadir sebagai pelampiasan yang sehat dan penuh makna.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 04 Agustus 2025
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Indonesia
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Kelelahan mental merupakan sindrom yang dihasilkan dari stres terkait dengan pekerjaan kronis.
Dwi Astarini - Rabu, 30 Juli 2025
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Lifestyle
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Gangguan perasaan bisa berupa emosi yang tumpul atau suasana hati yang kacau
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 26 Juli 2025
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Indonesia
Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental
Hasil ini menjadi sinyal penting perlunya konsultasi lebih lanjut dengan tenaga profesional.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 21 Juli 2025
Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental
Indonesia
Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan
Depresi yang tidak ditangani dengan baik bisa menyebabkan depresi yang resistan terhadap pengobatan atau treatment resistant depression atau (TRD).
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 11 Juli 2025
Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan
Bagikan