Belum Ada Urgensi Masyarakat Terima Vaksin Booster


Ilustrasi - Tenaga Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan melakukan vaksinasi COVID-19 perdana di Palembang, Selasa (14/2/2021). (ANTARA/M Riezko Bima Elko P/21)
MerahPutih.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut pemberian vaksin COVID-19 tahap tiga atau booster untuk masyarakat umum masih perlu kajian lanjutan.
Saat ini, vaksin booster baru diberikan kepada tenaga kesehatan (nakes).
"(Vaksin booster) untuk masyarakat non-kesehatan masih perlu dikaji lebih lanjut, diperlukan perencanaan sendiri. Tentunya kita menotifikasi penurunan kasus setelah enam bulan," ungkap Juru Bicara Vaksinasi dari Kemenkes Siti Nadia Tarmizi kepada wartawan yang dikutip, Kamis (9/9).
Baca Juga:
Ketua DPD Tegaskan Pejabat Yang Disuntik Vaksin Booster Lukai Perasaan Rakyat
Nadia menjelaskan, diperlukan data lebih lengkap untuk menentukan apakah dalam penanganan COVID-19 diperlukan pemberian vaksinasi tambahan pada masyarakat umum.
Berdasarkan rekomendasi Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), lanjut Nadia, pada prinsipnya vaksin booster diperuntukkan bagi para nakes untuk mengatasi keadaan darurat. Apalagi, banyak dari mereka yang terpapar COVID-19.

Menurut Nadia, para nakes memiliki risiko keterpaparan yang tinggi karena rutinitas menangani pasien.
Mereka dikhawatirkan menjadi sumber penularan di luar fasilitas kesehatan, sehingga perlu untuk diberikan dosis vaksin ketiga.
"WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) dan Badan Imunisasi Global belum merekomendasikan dosis ketiga kepada masyarakat, sampai selesai kajian monitoring selama 12 bulan pasca-vaksinasi," tutupnya. (Knu)
Baca Juga:
Ketua DPD Ingatkan Booster Vaksin COVID-19 Diprioritaskan untuk Nakes
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat
![[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat](https://img.merahputih.com/media/a1/94/ca/a194ca9b40f4787086da8d3b6dbeaf1d_182x135.jpg)
Klaim Vaksin HPV Sebabkan Kemandulan, Ini Penjelasan Ahli yang Bikin Plong

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin Disiapkan Sebelum Penyakitnya Muncul, Sebabkan Kebodohan hingga Mandul
![[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin Disiapkan Sebelum Penyakitnya Muncul, Sebabkan Kebodohan hingga Mandul](https://img.merahputih.com/media/cb/96/e7/cb96e76dd80770d33a8ae51142c6957d_182x135.jpg)
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19

KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
