Belajar Relasi Orangtua dengan Anak Remaja lewat 'Bad Boys vs Crazy Girls 2'


Tiap keluarga memiliki kondisi yang unik. (Foto: VIU)
MerahPutih.com - Serial orisinal garapan VIU, Bad Boys vs Crazy Girls musim pertama, telah memikat jutaan penonton. Sukses itu membuat serial ini berlanjut ke musim kedua.
Seral ini berkisah tentang percintaan Kate (diperankan oleh Megan Domani) dan Liam (diperankan oleh Devano Danendra). Juga teman-teman satu sekolah lainnya di SMA Merah Putih.
Selepas SMA, mereka berusaha menggapai cita-cita masing-masing. Ada yang kuliah, kerja magang, berbisnis, dan meniti karier di dunia musik.
Baca juga:
Pada musim kedua ini, anggota Bad Boys dan Crazy Girls menyadari bahwa impian dan cita-cita yang dulu mereka yakin bisa raih, ternyata sulit untuk diwujudkan. Hidup tak semudah membalikkan telapak tangan.
Serial ini tak hanya bercerita tentang persahabatan para remaja, tapi juga hubungan orangtua dengan anaknya.
Relasi antara Kate dengan kedua orang tuanya bisa dibilang sangat terbuka dan hangat. Komunikasi di antara mereka pun sangat lancar.
Kate bebas mengutarakan pikiran dan pendapat. Sebaliknya, orang tua Kate juga cenderung blak-blakan membicarakan berbagai hal dengan Kate.
Liam dan kedua orang tuanya juga punya relasi serupa. "Relasi dan komunikasi yang baik dalam keluarga bisa membuat anak tumbuh menjadi pribadi yang baik dan hangat juga terhadap orang lain," tulis VIU melalui keterangan resmi kepada Merahputih.com.
Beda dengan relasi orangtua Liam dan Kate, relasi orang tua teman-temannya kurang harmonis. Semua dipicu oleh kurangnya komunikasi antara orang tua dan anak. Masing-masing hanya saling memendam perasaan.
Dastan, seorang penghuni Rumah Bangkit, adalah artis yang sudah bekerja sejak anak-anak. Ia memilih menyepi karena merasa kesal pada ibunya. Ia merasa lelah menjadi tulang punggung keluarga setelah ditinggal meninggal ayahnya.
Anna, sahabat Kate juga memendam rasa kecewa pada ayahnya yang sudah memiliki kekasih baru, padahal belum lama ibunya meninggal dunia karena sakit. Kekecewaannya membuatnya berubah menjadi sosok pemberontak.
Laura, biang onar musim pertama, masih belum berubah. Ia merasa tidak diperhatikan dan disayang oleh ibunya. Itu sebabnya, ia membuat keonaran di rumah rehabilitasi remaja yang didirikan ibunya.
Sementara itu hubungan Kikan dan ayahnya digambarkan secara menyentuh. Ayah Kikan memiliki kebutuhan khusus. Kikan merawatnya sepenuh jiwa dan raga. Ini gambaran betapa orang tua dan anak menerima kekurangan masing-masing dan bisa saling menguatkan. (dru)
Baca juga:
'Bad Boys vs Crazy Girls' Musim Kedua Angkat Isu Kesehatan Mental
Bagikan
Hendaru Tri Hanggoro
Berita Terkait
Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami

Liburan Bersama Anak di Kolam Renang: Seru, Sehat, dan Penuh Manfaat

Tak hanya Melarang Roblox, Pemerintah Dituntut Lakukan Reformasi Literasi Digital untuk Anak-Anak

Tak Melulu Negatif, Roblox Tawarkan Manfaat Pengembangan Kreavitas untuk Pemain

Susu Soya, Jawaban Tepat untuk Anak dengan Intoleransi Laktosa

Dokter Bocorkan Cara Ajaib Bikin Anak Berprestasi Hanya dengan Musik

Cegah Modus Love Scamming, Kenali Ciri-cirinya

Bahaya Gawai Mengintai Si Kecil, Dokter Peringatkan Dampak Buruknya pada Kebiasaan Makan dan Tumbuh Kembang!

Wujudkan Kebersamaan dan Keakraban, LEGO Kampanyekan 'Main Bareng Bangun Silaturahmi' Ajak Seluruh Keluarga Kumpul di Ramadan
Parents, Lakukan 6 Hal ini untuk Mengajarkan Anak Berpuasa
