Belajar Positive Vibes dari ‘Emily in Paris’


Banyak pelajaran yang bisa dipetik dari serial 'Emily in Paris'. (Foto: Instagram_@emilyinparis)
SELAIN menawarkan keindahan sudut-sudut di Kota Paris dan fesyen ciamik warna-warni dari para aktornya, serial Emily in Paris juga memberikan pelajaran penting kepada para penonton: selalu lihat sisi positif dari berbagai peristiwa dalam hidup.
Emily mungkin digambarkan sebagai sosok perempuan yang terlihat ‘bodoh’ karena selalu menganggap orang lain baik hati. Namun, apakah kamu pernah berpikir bahwa sebenarnya Emily hanya bijaksana dalam menjalani hidupnya agar kelak ia tidak menyesal di hari tua.
Emily mendapatkan gebrakan baru dalam hidupnya ketika ia memutuskan untuk mengambil tugas penting dari kantornya untuk pergi ke Paris. Padahal sebelumnya ia belum pernah belajar bahasa Prancis ataupun mengenal budayanya meski hanya sedikit. Emily bertemu dengan begitu banyak orang yang berusaha untuk menjatuhkan kariernya. Kehidupan cintanya ikut berantakan akibat beberapa pihak. Namun, itulah Emily, perempuan yang selalu berusaha tersenyum walaupun sudah ketiban musibah. Kata Timesofindia.com, Emily punya positive vibe yang patut ditiru.
BACA JUGA:
Belajar dari Serial 'Emily In Paris' untuk Sukses dalam Karier
1. Menolak jadi orang ketiga

Serial Emily in Paris season pertama lebih banyak menceritakan kisah cinta Emily dengan seorang koki muda dan tampan yaitu Gabriel. Awalnya kisah cinta ini terasa begitu sempurna. Emily merupakan city girl asal Amerika yang hidupnya selalu sibuk karena dikejar-kejar karier. Bertemu dengan Gabriel yang memiliki moto untuk mengikuti passion membuat Emily belajar untuk sedikit menikmati hidup selama di Paris. Sayangnya, Emily tidak tahu bahwa Gabriel sudah memiliki kekasih yang ternyata sahabatnya sendiri, yaitu Camille.
Daripada mengikuti egonya untuk tetap berkencan dengan sang koki tampan, Emily lebih memilh kembali ke jalan yang benar dengan mengakhiri cinta segitiga tersebut. Meskipun berat, ia berpikir hidup dengan benar tanpa menyakiti orang lain merupakan keputusan terbaik.
2. Selalu ada kesempatan kedua

Meski sudah berkarier cukup lama di Amerika, bukan berarti Emily tidak akan mendapatkan masalah di Paris. Buktinya Emily sering kali membuat atasannya murka entah karena ia belum fasih berbahasa Prancis, atau karena sikapnya yang terlalu positif sehingga tidak bisa melihat bola api yang dilemparkan oleh kubu lawan.
Satu hal yang selalu ditanamkan Emily ialah kesempatan kedua akan selalu datang bagi mereka yang percaya. Emily merasa kesalahan-kesalahan yang ia perbuat bukan akhir dari segalanya. Justru ia belajar banyak dari kesalahan untuk bisa beradaptasi dengan pola kerja di Paris yang jauh berbeda dengan masyarakat Amerika pada umumnya.
3. Berani keluar dari zona nyaman

Emily yang tidak bisa berbahasa Prancis dan minim informasi mengenai kehidupan sosial Paris sangat bersemangat untuk keluar dari zona nyaman. Sang city girl tidak pernah menyesal akan keputusannya mengambil tugas menggantikan atasannya di Amerika untuk sementara bekerja di Paris. Sering kali orang ragu untuk keluar dari zona nyaman karena takut gagal dan menyesal. Padahal untuk mencapai kesuksesan, kamu harus berani keluar dari zona nyaman seperti yang dilakukan Emily.
4. Jujur pada diri sendiri

Alih-alih mencoba menyenangkan semua pihak lebih baik kamu jujur pada diri sendiri seperti yang dilakukan Emily. Saat Emily mengetahui bahwa ia menjadi orang ketiga dari hubungan Gabriel dan Camille, teman-teman lokalnya mengatakan bahwa hal tersebut merupakan hal yang lumrah terjadi di Paris. Namun, kata hati Emily berkata menjadi selingkuhan merupakan kesalahan besar. Emily pun jujur pada diri sendiri bahwa ia tidak menginginkan hubungan yang rumit dan penuh risiko. Ia membutuhkan hubungan yang simpel dan stabil dengan tujuan yang jelas. Emily membuktikan kepada teman-temannya dengan menjalin hubungan serius dengan Alfie di season kedua.
5. Sisi positif

Selalu ada pelajaran dan sisi positif dari setiap musibah yang menimpa dirimu. Sejak awal hingga akhir, Emily selalu mendapatkan musibah di negeri orang. Entah itu menyinggung perasaan klien lama dari Savoir atau bentrokan-bentrokan kecil dengan Sylvie si bos besar. Lantas, apakah musibah-musibah tersebut membuat Emily menggerutu dan mengeluh sepanjang hari? Tentu tidak! Ia memilih untuk tetap menjalani hari-harinya dengan ceria. Ia percaya semua masalah pasti ada jalan keluarnya.(Mar)
Bagikan
Berita Terkait
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres

Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya

Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui

Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental

Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan

Cegah Modus Love Scamming, Kenali Ciri-cirinya

Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja

Apa Saja Gejala Awal Penyebab Skizofrenia Pada Anak-Anak dan Remaja

Ahli Ungkap Gejala Awal dari Gangguan Bipolar I pada Anak-Anak dan Remaja
