Begini Penjelasan Gelombang Panas Bisa Timbulkan Risiko Kematian


Ilustrasi gelombang panas. (Dok. Istockphoto)
MerahPutih.com - Gelombang panas merupakan salah satu bencana alam yang paling berbahaya, bahkan sampai menimbulkan korban jiwa. Tahun haji kali ini, diketahui berdasarkan data Kementerian Luar Negeri Arab Saudi sebanyak 562 orang jemaah haji meninggal karena gelombang panas.
Lantas mengapa gelombang panas ini bisa begitu berbahaya bagi tubuh? Melansir data dari World Health Organization (WHO) gelombang panas menimbulkan korban jiwa sebanyak lebih dari 166.000 orang dari tahun 1998-2017.
Kendati angka kematian yang disumbang cukup tinggi, namun menurut WHO, gelombang panas masih kurang mendapatkan perhatian karena jumlah korban jiwa dan kerusakan yang diakibatkannya tidak selalu terlihat jelas.
WHO menyebutkan bahwa orang lanjut usia dengan riwayat penyakit dan anak-anak berisiko tinggi mengalami kematian karena gelombang panas ini. Dijelaskan bahwa panas menyebabkan dehidrasi parah, kecelakaan serebrovaskular akut, dan berkontribusi terhadap trombogenesis (pembekuan darah).
Baca juga:
Orang dengan penyakit kronis yang mengkonsumsi obat setiap hari memiliki risiko komplikasi dan kematian yang lebih besar selama gelombang panas, begitu pula orang lanjut usia dan anak-anak.
Adapun gelombang panas mempengaruhi kondisi Kesehatan tubuh di antaranya jumlah panas yang disimpan dalam tubuh manusia ditentukan oleh kombinasi dari ketidakmampuan untuk menghilangkan panas yang dihasilkan secara internal dari proses metabolisme, karena tekanan panas lingkungan misalnya, suhu tinggi, kelembaban tinggi, angin rendah, radiasi termal tinggi, lalu ada pakaian menjadi penghalang hilangnya panas, perolehan panas eksternal dari lingkungan.
Ketidakmampuan tubuh untuk mengatur suhu internal dan menghilangkan perolehan panas dalam kondisi seperti itu meningkatkan risiko kelelahan akibat panas dan sengatan panas. Tubuh yang mencoba mendinginkan mengalami ketegangan, berujung memberikan tekanan pada jantung dan ginjal. Akibatnya, panas ekstrem dapat memperburuk risiko kesehatan akibat kondisi kronis kondisi terkait kardiovaskular, mental, pernapasan, dan diabetes, dan menyebabkan cedera ginjal akut.
Cuaca panas ekstrem terjadi dengan cepat menyebabkan risiko kematian dan rawat maka harus ditangani segera ketika peringatan panas dikeluarkan.(Tka)
Bagikan
Tika Ayu
Berita Terkait
Ribuan Anak Terancam Otak Keropos Akibat Cacingan! Pahami 4 Langkah Mudah Lindungi Buah Hati dengan Konsep WASHED

Yunani Berjuang Tanggulangi Kebakaran Hutan, Gelombang Panas masih Menyapu Eropa Selatan

Survei C3S: Juni 2025 Bulan Terpanas Ketiga dalam Sejarah

Kebakaran Hutan Mengamuk dekat Marseille, Prancis, Lebih dari 100 Orang Terluka

Gelombang Panas Parah Landa Eropa Selatan, Risiko Kebakaran Hutan dan Kematian Meningkat

Perkuat Pencegahan dan Respons Pandemi, WHO Adopsi Kesepakatan Global Pertama

WHO Nyatakan Mpox masih Darurat Kesehatan, Kasus dan Penyebaran Geografisnya Terus Meningkat

Trump Mulai Pertimbangkan Ulang Putusan Amerika Serikat Keluar dari WHO

Donald Trump Tarik Amerika Serikat Keluar dari WHO

WHO Akui AS Donor Tunggal Terbesar, Minta Trump Batalkan Putusan Keluar
