Pandemi Corona

Beda Data Korban Meninggal Corona Versi Pemerintah dengan Fakta di Lapangan

Eddy FloEddy Flo - Rabu, 18 Maret 2020
Beda Data Korban Meninggal Corona Versi Pemerintah dengan Fakta di Lapangan

Jubir Pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto (Foto: antaranews)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.Com - Pemerintah menyatakan korban meninggal dunia akibat virus corona hingga Selasa (17/3) tetap 5 orang. Padahal, sejumlah kepala daerah mengumumkan kasus kematian terbaru.

Informasi yang dihimpun di lapangan, korban meninggal sejatinya berjumlah 7 orang. Korban pertama merupakan wanita asal Inggris berusia 53 tahun, yang dirawat di RS Sanglah, Bali, yang disebut kasus ke-25.

Pihak Pemprov Bali masih menunggu hasil tes lab Corona saat mengetahui pasien di daerahnya termasuk yang diumumkan meninggal.

Baca Juga:

Bawaslu Pastikan Pilkada Serentak Tetap Berlangsung Meski Ada Pandemi Corona

Pemerintah sebut korban tewas karena corona masih lima orang padahal data di lapangan 8 orang
Jubir Pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto (Foto: antaranews)

Lalu, korban yang berikutnya adalah kasus ke-35 dan ke-36 yang dirawat di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta.

Baca Juga:

Pengamat: Perpanjangan Darurat Corona Berimbas Pada Penurunan Arus Mudik

Ia diketahui petugas medis yang berdomisili di Bekasi.

Kemudian, kasus lain dari Jawa Barat adalah pasien asal Cianjur yang sebelumnya dinyatakan negatif oleh pemerintah pusat saat meninggal. Namun akhirnya dinyatakan positif.

Ia merupakan pasien berinisial D (50) meninggal pada 3 Maret. Pria ini warga Bekasi yang menjalani perawatan di ruang isolasi Rumah Sakit Dr Hafidz (RSDH) Cianjur.

Lalu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan pada hari ini (17/3) satu pasien positif Corona meninggal. Pasien positif itu adalah laki-laki usia 43 tahun dan meninggal saat perawatan di RSUP Dr. Kariadi Semarang. Pasien itu baru diketahui positif COVID-19 Senin kemarin (16/3).

Satu pasien positif Corona yang meninggal pertama di Jawa Tengah adalah kasus yang dirawat di RSUD Moewardi Solo. Pasien ini sebelumnya ikut sebuah seminar di Bogor. Kebetulan temannya juga terinveksi corona setelah mengikuti acara yang sama.

Kemudian, Gubernur Banten Wahidin Halim mengumumkan ada lima warganya yang positif COVID-19.

“Satu orang, warga dari Pondok Aren, tadi sore meninggal dunia,” ujar Wahidin Halim, kemarin melalui akun IGnya.

Wartawan pun menanyakan kepada Yuri soal perbedaan antara data di lapangan dengan keterangannya pada Selasa (17/3) sore. Hingga akhirnya pada Selasa malam Yuri membenarkan bahwa jumlah korban meninggal sudah 7 orang.

”Iya benar, tujuh orang (meninggal). Saya dikasih tahu rumah sakitnya. Itu dinamis. Bergerak terus," kata Yurianto kepada wartawan.(Knu)

Baca Juga:

Temui Anies, Tito Pastikan Koordinasi Pengendalian Penularan Corona Berjalan Baik

#Pasien Corona #Virus Corona #Kementerian Kesehatan #Achmad Yurianto
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Kurikulum Baru untuk Bidan Diluncurkan, Kado untuk Hari Bidan Nasional 2025
Hari Bidan Nasional 2025 jadi momen refleksi perjuangan bidan Indonesia. Kurikulum baru diluncurkan untuk memperkuat peran mereka dalam menekan angka kematian ibu dan bayi.
Hendaru Tri Hanggoro - Selasa, 24 Juni 2025
Kurikulum Baru untuk Bidan Diluncurkan, Kado untuk Hari Bidan Nasional 2025
Indonesia
Gerakan Berhenti Merokok Prioritaskan Turunnya Angka Perokok Pemula di Indonesia
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) dari tahun ke tahun menunjukkan usia anak yang merokok mengalami percepatan usia.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 14 Juni 2025
Gerakan Berhenti Merokok Prioritaskan Turunnya Angka Perokok Pemula di Indonesia
Indonesia
Fase Pemulangan Haji Dimulai, DPR Minta Kemenkes Awasi Kesehatan Jemaah
Fase pemulangan haji Indonesia sudah dimulai. DPR pun meminta Kemenkes untuk mengawasi kesehatan jemaah.
Soffi Amira - Kamis, 12 Juni 2025
Fase Pemulangan Haji Dimulai, DPR Minta Kemenkes Awasi Kesehatan Jemaah
Indonesia
COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) meminta masyarakat meningkatkan protokol kesehatan yang pernah dilakukan pada musim pandemi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 03 Juni 2025
COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
Indonesia
Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
Dinkes DKI melakukan sejumlah langkah preventif untuk melindungi masyarakat dari potensi penularan COVID-19.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 03 Juni 2025
Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
Lifestyle
Waspada Varian COVID-19 XEC dan JN.1: Begini Perbandingan Tingkat Keparahannya
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia baru-baru ini mengeluarkan Surat Edaran (SE) sebagai langkah antisipasi terhadap peningkatan kasus COVID-19 yang terjadi di beberapa negara Asia, yaitu Thailand, Hongkong, Malaysia, dan Singapura.
ImanK - Sabtu, 31 Mei 2025
Waspada Varian COVID-19 XEC dan JN.1: Begini Perbandingan Tingkat Keparahannya
Indonesia
Kemenkes Keluarkan SE Kewaspadaan COVID-19 Buntut Kasus Negara Tetangga Naik
COVID-19 menunjukkan peningkatan di beberapa negara di kawasan Asia, yaitu Thailand, Hongkong, Malaysia maupun Singapura.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 31 Mei 2025
Kemenkes Keluarkan SE Kewaspadaan COVID-19 Buntut Kasus Negara Tetangga Naik
Indonesia
Kemenkes Diminta Perbaiki Komunikasi dengan Organisasi Profesi
Menurutnya, mempertahankan situasi komunikasi yang buruk hanya akan menimbulkan polemik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 15 Mei 2025
Kemenkes Diminta Perbaiki Komunikasi dengan Organisasi Profesi
Indonesia
Pemanfaatan Ganja Medis di Indonesia, BNN: Perlu Kajian dan Riset Mendalam untuk Pengobatan
Kepala BNN Marthinus Hukom mengatakan riset menjadi prioritas jika ganja medis ingin diterapkan di Indonesia.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 05 Mei 2025
Pemanfaatan Ganja Medis di Indonesia, BNN: Perlu Kajian dan Riset Mendalam untuk Pengobatan
Indonesia
Maraknya Kasus Pelecehan Seksual oleh Dokter, Wamenkes Sebut akan Terapkan Tes MMPI saat Proses Seleksi
Kasus pelecehan seksual oleh dokter kian marak. Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono mengatakan, bahwa ada penerapan tes MMTI dalam proses seleksi.
Soffi Amira - Sabtu, 19 April 2025
Maraknya Kasus Pelecehan Seksual oleh Dokter, Wamenkes Sebut akan Terapkan Tes MMPI saat Proses Seleksi
Bagikan