Bawaslu Optimalkan Pencegahan Potensi Konflik Pemilu 2024
Komisioner Bawaslu, Herwyn JH Malonda. (Foto: Bawaslu RI)
MerahPutih.com- Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 diprediksi bakal ketat karena banyak peserta yang berpotensi ikut berpartisipasi.
Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Herwyn JH Malonda menyatakan, kewenangan pencegahan Bawaslu harus dioptimalkan secara maksimal serta dilakukan sedini mungkin.
Baca Juga:
Pasalnya, dia melihat gelaran Pemilu dan Pemilihan Kepala Daerah 2024 memiliki kerawanan dari sisi keamanan.
Menurutnya, dimensi keamanan dan ketertiban masyarakat bisa menjadi tak kondusif akibat tidak suksesnya gelaran Pemilu dan Pemilihan 2024.
"Maka dari itu kita (Bawaslu) harus mengoptimalkan pencegahan dan tugas kita diawal harus melakukan pencegahan," ujar Herwyn, Jumat (29/7).
Dia menjelaskan pengawas pemilu harus bisa menciptakan kondisi yang stabil. Dimana masyarakat bisa terpuaskan atau minimal masyarakat bisa bersandar terhadap kerja-kerja Bawaslu melalui pencegahan, pengawasan dan penindakan.
Baca Juga:
Sebab, lanjut Herwyn, kalau masyarakat tidak puas dengan proses maupun hasil keputusan penyelenggara pemilu, masyarakat bisa masuk ke ranah penegakan hukumnya.
Dia mengharapkan masyarakat tidak lantas masuk pada dimensi mobilisasi massa, ranah politik, serta melancarkan gelombang protes yang tidak didasari aturan.
"Bisa saja ada (protes) bergelombang sampai menimbulkan masalah bergunung-gunung," ungkap dia.
Ini ibarat bola salju yang turun dari atas yang lama kelamaan membesar jadi akan berakhir di Pemilu 2024. Ia mendesak anak buahnya untuk mencegah potensi itu dari awal agar tak membesar terus sampai pilkada pada November 2024.
"Tugas Bawaslu memastikan dan menciptakan keadilan pemilu," imbuhnya. (Knu)
Baca Juga:
Hasil Seleksi Calon Anggota Bawaslu Provinsi Dinilai Mengkhawatirkan
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Ketua Bawaslu Rahmat Bagja Dilaporkan ke KPK, Diduga Korupsi Proyek Command Center
KPU Batalkan Aturan Kerahasiaan 16 Dokumen Syarat Capres-Cawapres, Termasuk Soal Ijazah
KPU Tutup Akses Dokumen Capres-Cawapres, DPR Ibaratkan Beli Kucing dalam Karung
KPU Tepis Rumor Penyembunyian Ijazah Sengaja untuk Lindungi Capres/Cawapres
16 Dokumen Syarat Pendaftaran Capres-Wawapres Tertutup Bagi Publik, Termasuk Fotokopi Ijazah
Golkar Usulkan Perubahan Sistem Pemilu, Ingin Lahirkan Budaya Politik Baru
Politik Thailand Kembali Bergejolak, PM Sementara Ajukan Pembubaran Parlemen dan Pemilu Baru
Bawaslu Dalami Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN dan Polri di PSU Pilkada Papua
Tutup Rakernas, Surya Paloh Targetkan NasDem Masuk 3 Besar Pemilu 2029
NasDem Siap Tantang Partai Besar, Punya Strategi Khusus Rebut Tiga Besar Pemilu 2029