Baru Pulang Lebaran dari Luar Kota? Perhatikan Langkah Isolasi Mandiri Ini


Isolasi mandiri usai pulang dari luar kota. (Sumber: Freepik)
SEMINGGU setelah Idul Fitri, sejumlah orang yang berhasil mudik atau liburan dari luar kota baru kembali. Meskipun selama di luar kota sudah menjaga protokol kesehatan dengan melakukan 3M (memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan), penting bagi kita untuk melakukan isolasi mandiri.
Isolasi mandiri tidak hanya diperuntukkan bagi mereka yang sudah terinfeksi COVID-19 dengan gejala ringan. Mereka yang baru melakukan perjalanan ke luar kota juga sebaiknya melakukan isolasi mandiri.
Baca juga:
Jangan Bawa Pulang Virus Corona, Ikuti Tips Ini Ketika Harus Keluar Rumah!
Kesadaran untuk isolasi mandiri perlu untuk melindungi keluarga di rumah dan orang-orang di sekitarnya. Selain itu, isolasi mandiri juga merupakan bagian dari protokol penanganan virus Corona berdasarkan imbauan Kementerian Kesehatan.

Bagi yang masih bingung dengan protokol isolasi mandiri, berikut langkah yang harus dilakukan berdasarkan anjuran Kementerian Kesehatan dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB):
1. Selalu mengenakan masker baik saat keluar atau di dalam rumah. Buang masker sekali pakai ke tempat sampah jika sudah selesai dipakai.
2. Apabila sakit (muncul gejala demam, flu atau batuk) pastikan tetap berada di rumah. Jangan pergi ke ruang publik seperti kantor, sekolah, pasar, atau pusat perbelanjaan. Jika ada kewajiban untuk WFO, komunikasikan dengan kantor.
Baca juga:
Begini Simulasi Penyebaran COVID-19 Melalui Batuk di Pusat Perbelanjaan
3. Manfaatkan fasilitas telemedicine atau sosial media kesehatan. Beritahu dokter atau perawat yang bertugas tentang keluhan atau gejala yang dialami. Lalu ikuti instruksi mereka.
4. Selama berada di rumah, tempati kamar terpisah dari anggota keluarga lain. Jaga jarak minimal satu meter jika berinteraksi.

5. Lakukan pengecekan suhu tubuh secara rutin. Amati kondisi tubuh dan waspada jika mengalami batuk atau sesak napas. Hindari pemakaian bersama alat makan, alat mandi, atau tempat tidur.
6. Terapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Konsumsi makananan bergizi. Cuci tangan dengan air mengalir dan sabun serta aplikasikan etika batuk dan bersin yang tepat.
7. Jaga kebersihan dengan menyemprotkan cairan desinfektan. Selalu berada di ruang terbuka dan berjemurlah di bawah sinar matahari setiap pagi selama 15 hingga 30 menit.
8. Jika muncul gejala sakit tambahan seperti sesak napas dan demam tinggi secara terus menerus, segera hubungi fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendapat penanganan lebih lanjut. (avia)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
