Bappenas Tekankan Pentingnya Ekonomi Biru
Membangun ekonomi kelautan yang berkelanjutan sangat penting bagi Indonesia. (Foto: Unsplash/Nick Agus Arya)
EKONOMI biru merupakan pemanfaatan sumber daya laut yang berwawasan lingkungan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi hingga pelestarian laut. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa pun menekankan betapa pentingnya ekonomi biru.
Menurutnya, ekonomi biru penting untuk membantu pemulihan ekonomi dan mempercepat pertumbuhan ekonomi yang inklusif, sekaligus menghindari terjadinya degradasi lingkungan. Hal itu disampaikan olehnya dalam pertemuan G20 Development Ministerial Meeting (DMM) 2022 Side Event yang bertajuk The Development of Indonesia's Blue Economy Roadmap di Belitung, Rabu (7/9).
"Pendekatan pada ekonomi biru khususnya adalah untuk membantu kita dalam pemulihan ekonomi dan mempercepat pertumbuhan ekonomi yang inklusif, dan pada saat yang sama juga menghindari degradasi lingkungan, mengurangi risiko iklim, dan mencegah hilangnya keanekaragaman hayati," ucap Suharso, dilansir ANTARA.
Baca juga:
Esensi dasar dari ekonomi biru adalah menciptakan nilai tambah dan meningkatkan produktivitas untuk menciptakan ekonomi berbasis kelautan yang inklusif dan berkelanjutan. Suharso mengatakan pembangunan ekonomi biru paling relevan dengan negara-negara kepulauan seperti Indonesia.
Sebagai negara dengan lautan yang mencakup lebih dari dua per tiga wilayah negara, membangun ekonomi kelautan yang berkelanjutan sangat penting bagi Indonesia. Ekonomi biru berpotensi untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi Indonesia dan global serta mencapai agenda pembangunan berkelanjutan.
Baca juga:
Ekonomi biru tidak hanya berkontribusi pada tujuan pembangunan berkelanjutan tentang ekosistem lautan, tetapi juga tujuan pembangunan berkelanjutan lainnya.
Tujuan yang dimaksud yakni tanpa kemiskinan, tanpa kelaparan, energi bersih dan terjangkau, pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, industri, inovasi, infrastruktur, serta kemitraan untuk mencapai tujuan.
Pada November 2021 silam, Bappenas meluncurkan Indonesia Blue Economic Development Framework. Dokumen tersebut disusun dengan dukungan dari The Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) yang terdiri dari pendekatan terpadu dan komperehensif dengan mempertimbangkan potensi besar sumber daya laut di Indonesia.
Dalam kesempatan itu, Suharso turut menekankan bahwa ekonomi biru bersifat lintas sektoral dan bertujuan untuk menciptakan nilai tambah guna meningkatkan produktivitas ekonomi secara lebih inklusif dan berkelanjutan.
Peta jalan ekonomi biru juga diharapkan dapat memfasilitasi kolaborasi lintas sektor dan pemangku kepentingan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta berkontribusi terhadap pemulihan global dan transisi menuju ekonomi dan kemakmuran laut yang lebih berkelanjutan. (and)
Baca juga:
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Pramono Ingin Kembangkan Sanitasi Ramah Lingkungan
2 Pemuda Lumajang Berhasil Olah Limbah MBG Jadi Produk Ramah Lingkungan, Buka Lapangan Kerja Baru
Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025, Pemerintah Anugerahkan Kalpataru Lestari untuk Pejuang Hijau
Belajar dari Kearifan Lokal, Merawat Bumi Lewat Cara yang Sudah Lama Kita Punya
Jerry Hermawan Lo Kunjungi Pembangkit Listrik Energi Hijau Pertama di Karimun
Benoa Bali Kantongi Predikat Pelabuhan Hijau
Tim D'BASE dari BINUS ASO Siap Bertanding di Shell Eco-marathon Asia-Pacific and the Middle East 2025
10,3 Juta Penumpang Manfaatkan Face Recognition, KAI Kurangi Limbah Kertas
Buka Cabang di BSD, %Arabica Usung Konsep Ramah Lingkungan
Casio Luncurkan G-SHOCK GMAP2100ST, Jam Tangan yang Ramah Lingkungan