Riset Sejarah Jadi Titik Awal Pendirian Museum Bappenas

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Senin, 06 Desember 2021
Riset Sejarah Jadi Titik Awal Pendirian Museum Bappenas

Dalam rangka memenuhi pedoman pendirian Museum Bappenas, kreatif hub Indonesia Hidden Heritage (IHH) bersama Tim Pendiri Museum Bappenas, melakukan riset sejarah tokoh perencana pembangunan nasional A

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

DALAM rangka memenuhi pedoman pendirian Museum Bappenas, kreatif hub Indonesia Hidden Heritage (IHH) bersama Tim Pendiri Museum Bappenas, melakukan riset sejarah tokoh perencana pembangunan nasional Adnan Kapau Gani (AK Gani) dan Mohammad Hatta di tiga kota di Sumatera, yaitu Palembang, Padang dan Bukittinggi pada November 2021.

Nantinya, Hasil riset tersebut akan digunakan untuk kurasi koleksi museum. Menurut Founder Indonesia Hidden Heritage Nofa Farida Lestari, riset sejarah tokoh-tokoh pendiri untuk pendirian Museum Bappenas menghadapi tantangan utama berupa tersebarnya arsip Adnan Kapau Gani dan Mohammad Hatta di berbagai kota dan negara.

Baca Juga:

Kreatif Hub Dampingi Audiensi Tim Pendiri Museum Bappenas

"Arsip pendukung riset sejarah tokoh-tokoh perencana pembangunan nasional masih berserakan. Perlu ketekunan dan eksplorasi lebih lanjut untuk mendapatkan arsip lengkap," ujar Nofa Farida, pada siaran pers yang diterima merahputih.com.

Riset Sejarah Jadi Titik Awal Pendirian Museum Bappenas (Foto: istimewa)

Di Indonesia, pencarian arsip menjadi tantangan tersendiri. Hal itu lantaran belum semua arsip sudah didigitalisasi. Sejumlah arsip bahkan masih ada di negara lain. Seperti Belanda, yang lebih maju dalam hal proses penanganan arsip.

Indonesia Hidden Heritage telah mendukung digitalisasi arsip AK Gani, dengan mendonasikan scanner untuk memindai arsip-arsip cetak terkait sejarah AK Gani pada 2020. Akan tetapi, keterbatasan sumber daya manusia membuat proses digitalisasi arsip terhambat.

Dampaknya, sumber arsip masih terbatas. Kalaupun berlimpah seperti arsip Mohammad Hatta yang lebih dikenal dengan nama Bung Hatta, perlu pemilahan secara tekun dan teliti. Karena, belum semua arsip sesuai kebutuhan riset sejarah tokoh perencana pembangunan nasional untuk pendirian Museum Bappenas di Jakarta.

"Dalam melakukan riset sejarah AK Gani dan Bung Hatta, kami menghadapi tantangan berupa masih terbatasnya sumber arsip, terkait kiprah keduanya selaku founding father Bappenas terhadap perencanaan pembangunan Indonesia," tutur Ismet Mohamad Suhud selaku Koordinator Tim Pendiri Museum Bappenas dari Kementerian PPN/Bappenas.

Riset sejarah AK Gani dan Bung Hatta dilakukan oleh Tim Pendiri Museum Bappenas dari Kementerian PPN/Bappenas (Foto: instagram @wimpy_von_bismark)

Riset sejarah AK Gani dan Bung Hatta dilakukan oleh Tim Pendiri Museum Bappenas dari Kementerian PPN/Bappenas, terdiri dari Ismet Mohamad Suhud selaku koordinator, Ahli Arsip Raup dan Ahli Sejarah Reni Dikawati dan Ahli Teknologi Informasi Muhammad Afandi.

Selain itu, riset tersebut juga didukung oleh Direktur Eksekutif Indonesia Hidden Heritage Nofa Farida Lestari, Government Relationships Manager Indonesia Hidden Heritage Sriwulantuty RO, Media and Partnership Manager Indonesia Hidden Heritage Rina Garmina, Konsultan Pengembangan Pariwisata Rahmi Setiawati, Jurnalis Sejarah Dudy Oskandar, dan Founder Komunitas Sahabat Cagar Budaya Palembang Robby Sunata.

Kemudian, untuk riset sejarah awal tokoh-tokoh perencana pembangunan nasional di Sumatera Selatan didukung oleh Museum AK Gani, Museum Negeri Sumatera Selatan Balaputera Dewa, Dinas Kebudayaan Kota Palembang serta Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Palembang.

Baca juga:

Mengenal Sejarah Dunia di British Museum

Sementara di Sumatera Barat, dukungan datang dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Bukittinggi, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bukit Tinggi, Museum Rumah Kelahiran Bung Hatta, Universitas Bung Hatta, Perpustakaan Proklamator Bung Hatta, Istana Bung Hatta dan IAIN Bukittinggi.

Sedikit informasi, pendirian Museum Bappenas merupakan upaya memfasilitasi wawasan sejarah tentang pemikiran tokoh-tokoh perencanaan pembangunan nasional bagi masyarakat, melalui koleksi yang dirancang secara atraktif dan interaktif.

"Melalui kehadiran Museum Bappenas, Kementerian PPN/Bappenas berupaya menghubungkan pengunjung dengan pengalaman sejarah sekaligus mendukung sektor pendidikan formal dan pariwisata Tanah Air," terang Ismet Mohamad Suhud.

Museum ini didesain secara aktraktif dengan mengusung konsep digital dan 3D, agar dapat menarik minat pelajar serta wisatawan domestik dan asing untuk mengunjungi Museum Bappenas tanpa harus dipaksa.

Proses pendirian Museum Bappenas mengikuti pedoman pendirian museum, antara lain harus memenuhi syarat ketersediaan lokasi dan bangunan, koleksi serta organisasi museum. (Ryn)

Baca juga:

Ikut Aturan di Museum, Jangan Bandel!

#Museum
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special

Berita Terkait

Indonesia
Temui Jokowi di Solo, Dato Tahir Bocorkan Tanggal Peresmian Museum Sains dan Teknologi
Founder dan Chairman Mayapada Group, Dato Sri Tahir, menemui Jokowi di Solo. Ia mengatakan, Museum Sains dan Teknologi diresmikan Maret 2026.
Soffi Amira - Jumat, 12 Desember 2025
Temui Jokowi di Solo, Dato Tahir Bocorkan Tanggal Peresmian Museum Sains dan Teknologi
Fun
Museum MACAN Gelar 2025 MACAN Gala, Hadirkan Lelang dan Penggalangan Dana Seni
Museum MACAN menghadirkan 2025 MACAN Gala bertema Dance of Color, menggalang dana untuk pameran dan edukasi seni. Hadir seniman hingga selebritas.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 10 Desember 2025
Museum MACAN Gelar 2025 MACAN Gala, Hadirkan Lelang dan Penggalangan Dana Seni
Berita Foto
Mengunjungi Mini Museum JALITA KRL Seri 8500 di Stasiun Jakarta Kota
Aktivitas pengunjung mengamati berbagai seni isntalasi yang dipajang di Mini Museum Stasiun Jakarta Kota, Jum'at (14/11/2025).
Didik Setiawan - Jumat, 14 November 2025
Mengunjungi Mini Museum JALITA KRL Seri 8500 di Stasiun Jakarta Kota
Indonesia
Ketua DKJ Tegaskan Perusakan Benda dan Bangunan Bersejarah Adalah Kejahatan Serius yang Melampaui Batas Kemanusiaan
Sejarah bukan benda mati, melainkan sesuatu yang membuat diri kita ada hari ini
Angga Yudha Pratama - Senin, 01 September 2025
Ketua DKJ Tegaskan Perusakan Benda dan Bangunan Bersejarah Adalah Kejahatan Serius yang Melampaui Batas Kemanusiaan
Indonesia
Kerusakan Museum dan Cagar Budaya di Tiga Kota Jadi Kerugian Besar Bagi Bangsa, Fadli Zon Minta Pelaku Kembalikan Koleksi yang Dijarah
Mari kita jaga museum dan cagar budaya yang ada di tempat kita masing-masing agar tetap lestari
Angga Yudha Pratama - Senin, 01 September 2025
Kerusakan Museum dan Cagar Budaya di Tiga Kota Jadi Kerugian Besar Bagi Bangsa, Fadli Zon Minta Pelaku Kembalikan Koleksi yang Dijarah
Indonesia
Pemprov DKI Setuju dan Dukung Pendirian Musem Gus Dur di Jaksel
Gubernur Pramono menyampaikan ini saat menghadiri acara Harlah ke-79 Muslimat NU, Sabtu (26/7)
Ananda Dimas Prasetya - Minggu, 27 Juli 2025
Pemprov DKI Setuju dan Dukung Pendirian Musem Gus Dur di Jaksel
Lifestyle
Bikin Ilmuwan Terkejut! Ini Rahasia Dinosaurus Super Cepat "Enigmacursor" yang Mampu Berlari Lebih Cepat dari Predator Terbesar
Pada masa itu, Colorado adalah dataran banjir dengan banyak sungai dan dihuni oleh berbagai dinosaurus, termasuk Brachiosaurus dan Camarasaurus
Angga Yudha Pratama - Kamis, 26 Juni 2025
Bikin Ilmuwan Terkejut! Ini Rahasia Dinosaurus Super Cepat
Indonesia
Pemerintah dan Keluarga Sepakat Jadikan Rumah Bing Slamet Museum
Sebagian area rumah nantinya akan mengalami renovasi ringan, terutama pada infrastruktur pendukung.
Wisnu Cipto - Rabu, 11 Juni 2025
Pemerintah dan Keluarga Sepakat Jadikan Rumah Bing Slamet Museum
Lifestyle
Museum Belanda Pamerkan Kondom Langka Abad ke-19, masih Utuh belum Dipakai tapi Terbukti tak Efektif
Amat mungkin, kondom ini merupakan suvenir dari sebuah rumah bordil.
Dwi Astarini - Minggu, 08 Juni 2025
 Museum Belanda Pamerkan Kondom Langka Abad ke-19, masih Utuh belum Dipakai tapi Terbukti tak Efektif
Indonesia
Dato Tahir Pastikan Museum Budaya Sains dan Teknologi Bengawan Solo Dibuka Agustus 2025
Museum Budaya Sains dan Teknologi Bengawan Solo dibangun di lahan sekitar 50.000 meter persegi.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 04 Juni 2025
Dato Tahir Pastikan Museum Budaya Sains dan Teknologi Bengawan Solo Dibuka Agustus 2025
Bagikan