Bapanas Jamin Kualitas Beras, Perputaran di Stok Per 6 Bulan
Stok beras yang terdapat di Gudang Bulog, Jakarta. (ANTARA/HO-Bulog)
MerahPutih.com - Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat, hingga akhir Oktober 2025 stok beras nasional yang dikelola Bulog mencapai 3,9 juta ton, mendekati rekor tertinggi sepanjang sejarah sebesar 4,2 juta ton pada Juni 2025.
Bapanas memastikan perputaran stok beras maksimal enam bulan sebagai langkah ideal untuk menjaga kesegaran, kualitas, dan kelayakan beras yang diterima masyarakat di seluruh Indonesia.
"Perputaran stok beras maksimal enam bulan adalah langkah ideal agar masyarakat menerima beras dalam kondisi terbaik,” kata Sekretaris Utama Bapanas Sarwo Edhy dalam keterangan di Jakarta, Minggu.
Bapanas menyambut positif arahan Komisi IV DPR RI yang meminta Perum Bulog untuk memastikan perputaran stok beras di gudang guna menjaga mutu beras yang disalurkan kepada masyarakat.
Baca juga:
Sarwo menuturkan langkah itu sejalan dengan kebijakan Bapanas dalam memastikan kualitas cadangan beras pemerintah (CBP) yang ada di gudang Perum Bulog selalu terjaga.
Menurut Sarwo, perhatian DPR RI khususnya Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Hariyadi atau yang akrab disapa Titiek Soeharto menjadi dorongan penting bagi seluruh pihak di ekosistem pangan untuk terus memperbaiki tata kelola logistik dan distribusi pangan.
“Arahan Ibu Titiek agar stok beras tidak terlalu lama disimpan merupakan masukan yang konstruktif dan selaras dengan upaya Bapanas menjaga kualitas beras secara nasional," ujar Sarwo.
Sarwo menegaskan Bapanas terus memperkuat koordinasi dengan Perum Bulog dalam mempercepat penyaluran beras, baik melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) maupun bantuan pangan.
Langkah Bulog memperluas saluran distribusi hingga ke berbagai kementerian, lembaga, koperasi, dan pemerintah daerah merupakan bukti nyata dari sinergi antara pemerintah pusat dan BUMN pangan dalam menjaga keseimbangan stok dan harga di lapangan.
“Kami mengapresiasi upaya Bulog yang terus meningkatkan penyaluran SPHP, termasuk mendukung program prioritas nasional seperti makan bergizi gratis," ucapnya.
Sinergi itu, lanjutnya, tidak hanya menjaga stabilitas harga, tetapi juga membantu memperlancar sirkulasi stok di gudang agar dapat menyerap hasil panen petani di tahun mendatang.
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Bapanas Jamin Kualitas Beras, Perputaran di Stok Per 6 Bulan
[HOAKS atau FAKTA]: Menkeu Purbaya Tarik Rp 71 Triliun dari Program MBG, Mau Dialihkan ke Beras Gratis
DPR Tegaskan Tumpukan Beras Bulog 3,8 Juta Ton Seharusnya Cukup untuk Tameng Subsidi, Bukan Jadi Alasan Cabut Izin Pedagang
Satu Juta Ton Usia Simpanan Beras Pemerintah Hampir 12 Bulan, DPR Minta Kurangi
Prabowo Inginkan ASEAN Plus Tree Tingkatkan Cadangan Beras, Perkuat Respons Darurat Antarnegara
Pemprov DKI Beri Surat Teguran Pedagang yang Jual Beras di Atas HET, Pelanggaran Berulang Berujung Izin Usaha Dicabut
Pedagang Beras yang Jual di Atas HET Diberi 'Kartu Kuning' dan Waktu Seminggu untuk Tobat, Kalau Masih Bandel Sanksi Menanti
Badan Pangan Nasional Temukan Beras Premium Sudah Dijual di Bawah HET
Wacana Penggabungan Bulog dan Bapanas, Komisi IV DPR: Jangan Sampai Reformasi Kelembagaan Justru Menambah Beban Baru
Mentan Amran Sulaiman Jabat Kepala Bapanas, Gantikan Arief Prasetyo Adi