Banyak Polisi yang Terlibat Kasus, Prabowo Didesak Copot Jenderal Listyo


Kapolri Jenderal, Listyo Sigit Prabowo. Foto: Dok/Humas Polri
MerahPutih.com - Para pemuda yang tergabung dalam Gerbong Nusantara, meminta dilakukan reformasi di tubuh institusi Kepolisian Republik Indonesia (Polri).
Gerbong Nusantara terdiri dari 17 pemuda, yakni M.S Mujab, Irwan Hendrawan, Stella Maukar, Melki Sadek, Virdian Aurelio, Seno Bagaskoro, Setiawan, Intan, Shasa, Gerson, C.S Lebe, Rajo Galoh, Alex, Putra, Sutisna, Valdi Hallatu, dan Iwan Chan.
Inisiator Gerbong Nusantara, Irwan menyampaikan, hari ini Polri sudah tak lagi berpihak ke masyarakat dengan banyaknya anggota berbuat tercela.
"Hari-hari ini saya gelisah terkait oknum-oknum polisi yang sudah tidak berpihak lagi kepada masyarakat sipil. Hari ini mungkin kalau kita bisa bilang ada kalimat yang kosong belaka. Salah satunya adalah reformasi Polri. Dua dekade lebih, reformasi Polri selalu muncul ketika ada oknum polisi yang melakukan tindakan tercela," kata Irwan dalam jumpa persnya di kawasan Cikini, Jakarta, Jumat (13/12).
Baca juga:
Polisi Periksa 4 Saksi Insiden Ledakan Dispenser SPBU Duren Sawit

"Jadi reformasi Polri hari ini seolah-olah hanya menjadi obat penenang saja, padahal penyakitnya benar-benar tidak sembuh begitu," sambungnya.
Ia mengatakan, banyak peristiwa yang dilakukan oleh oknum polisi, mulai dari kasus Ferdy Sambo hingga terakhir soal anggota polisi di menembak hingga tewas seorang SMK di Semarang.
"Bahkan ketika kasus polisi tembak pelajar di Semarang, nah ini yang menjadi masalahnya, ini ada kebohongan yang dibuat oleh polisi tersebut. Ketika Polrestabes Semarang melakukan press conference bahwasannya menunjukkan alat bukti senjata tajam yang digunakan oleh korban, ketika terjadinya tawuran, ternyata barang bukti itu fiktif, bohong begitu," ujarnya.
Kemudian, ia membeberkan catatan KontraS yang menyampaikan, ada 69 peristiwa yang melibatkan polisi, di antaranya terkait pengedaran, pekonsumsian, menyimpan, dan pemakaian narkoba. Menurutnya, adanya peristiwa tersebut harus menjadi catatan.
Baca juga:
2 Minggu di BIN, Nugroho Sulistyo Budi Promosi Jadi Kepala BSSN
"Nah ini kan menjadi catatan dan poin-poin penting yang seharusnya lembaga negara, institusi polri ini, mengayomi masyarakat, ini malah mengintimidasi masyarakat," katanya.
"Hari ini, kita perlu pertanyakan, ketika ada yang bilang, itu oknum polisi. Sekarang kita bertanya, berapa jumlah oknum polisi? Ketika bilang, satu orang, oke itu masih masuk oknum. Dua orang masuk oknum. Ketika hari ini terjadi 60 orang, 30 orang polisi, apa itu masuk oknum? Itu yang menjadi keresahan-keresahan kita hari ini," sambungnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan, jika adanya kegagalan anggota kepolisian hari ini akibat ulah pucuk pimpinannya yakni Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolri. Selama ini, kata dia, kebijakan Listyo sebagai Kapolri selalu terlindungi oleh Joko Widodo atau Jokowi.
Atas dasar itu, Gerbong Nusantara pun mendesak agar Presiden RI, Prabowo Subianto, mengevaluasi kepemimpinan Listyo. Hal itu mendesak agar Polri kembali kepada marwahnya.
"Nah itu yang menjadi, apa namanya, tanggapan kita hari ini. Maka dari itu, kami hari ini, mendorong, mendesak, pada presiden Prabowo Subianto, agar dalam waktu dan tempo secepat-cepatnya, untuk segera, mengganti Listyo SIgit, sebagai kepala polisi Republik Indonesia, agar membalikkan, marwah polisi hari ini, yang bisa mengayomi masyarakat, yang bisa memberikan rasa aman dan rasa nyaman, kepada masyarakat Indonesia," pungkasnya. (Pon)
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Ratusan Anak Dijadikan Kurir Narkoba oleh Bandar, Polisi: Mereka Lebih Mudah Lepas dari Jerat Hukum

Momen Akrab Presiden Prabowo Terima Kunjungan Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa

Pengamat Nilai Kepuasan Publik Moderat Selama Setahun Prabowo–Gibran, Program Populer Rentan Berbalik Jadi Beban Politik

Kapolda Metro Ubah Mindset Polisi dari Pengamanan ke Pelayanan, Kunci Aksi Unjuk Rasa Setahun Prabowo-Gibran Tetap Tertib

Prabowo Wajibkan Menteri Kerja Pakai Maung, Mobil Bagus Boleh Dipakai Pas Libur

Setahun Prabowo-Gibran: Program Makan Gratis Prabowo Disorot Tajam, Dianggap Sebagai 'Nasi yang Belum Matang Sempurna'

Mobil Mewah Para Menteri Cuma Boleh Keluar Kandang Saat Akhir Pekan, Kalau Hari Kerja Wajib Pakai Maung

Pengamat Beri Nilai 6 untuk Setahun Kinerja Prabowo-Gibran, Sebut Tata Kelola Pemerintahan Semrawut

Banggar DPR Soroti 4 Isu Krusial Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran

KPK Kirim Sinyal Bahaya, Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo-Gibran Diperkuat dengan Integrasi Pencegahan dan Penindakan
