Bantu Anak-Anak Ukraina, Pemenang Hadiah Nobel Perdamaian Asal Rusia Lelang Medali

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Selasa, 21 Juni 2022
Bantu Anak-Anak Ukraina, Pemenang Hadiah Nobel Perdamaian Asal Rusia Lelang Medali

Pengungsi asal Ukraina beristirahat di aula tiket stasiun kereta Przemysl Glowny, setelah menyelamatk diri dari serbua Rusia di Ukraina, di Polandia, Sabtu (26/3/2022). ANTARA FOTOREUTERS/Hannah McKay

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Konflik yang terus terjadi antara Rusia dan Ukraina, mendorong seorang pemenang Hadiah Nobel Perdamaian 2021 dan editor sebuah surat kabar independen Rusia, Dmitry Muratov, melakukan aksi nyata menyumbangkan dana untuk rakyat Ukraina.

Ia melelang medali Nobel-nya untuk membantu anak-anak yang terdampak perang di Ukraina dan medali itu laku terjual dengan harga USD 103,5 pada lelang yang digelar bertepatan dengan Hari Pengungsi Sedunia pada Senin (20/6).

Baca Juga:

Komisi Eropa Nyatakan Ukraina sebagai Calon Anggota EU

Dilansir Antara, Penyelenggara Lelang Heritage Auctions, menegaskan, seluruh hasil lelang akan diserahkan kepada UNICEF untuk membantu anak-anak yang terusir dari rumah mereka di Ukraina.

Surat kabar tempat Muratov bekerja, Novaya Gazeta, kerap mengkritik tajam Presiden Vladimir Putin dan pemerintahannya. Koran itu, menangguhkan kegiatan mereka di Rusia pada Maret setelah diberi peringatan oleh pemerintah terkait reportase peperangan di Ukraina.

Medali Muratov memecahkan rekor lelang medali Nobel yang pernah diselenggarakan sebelumnya. Hasil lelang tertinggi sebelumnya hanya mencapai angka kurang dari USD 5 juta dolar AS.

"Medali ini tidak seperti lelang mana pun hingga saat ini. Tuan Muratov, dengan dukungan penuh dari staf Novaya Gazeta, memberi kami kesempatan untuk melelang medalinya, bukan sebagai koleksi namun sebagai kegiatan yang dia harapkan akan berdampak positif pada kehidupan jutaan pengungsi Ukraina, " tulis Heritage Auctions dalam pernyataannya.

 Dmitry Muratov, kepala redaksi surat kabar investigatif Rusia, Gazeta. (ANTARA/Reuters/Maxim Shemetov/tm/aa)
Dmitry Muratov, kepala redaksi surat kabar investigatif Rusia, Gazeta. (ANTARA/Reuters/Maxim Shemetov/tm/aa)

Muratov adalah salah satu pendiri Novaya Gazeta pada 1991. Dia memenangkan Nobel Perdamaian 2021 bersama Maria Ressa dari Filipina atas “upaya mereka menjaga kebebasan berekspresi, yang merupakan prasyarat bagi demokrasi dan perdamaian abadi.”

Dia mendedikasikan Hadiah Nobel-nya kepada enam orang jurnalis Novaya Gazeta yang telah terbunuh sejak 2000, termasuk Anna Politkovskaya, yang mengkritik perang Rusia di Chechnya dan ditemukan tewas pada 2006 di elevator gedung apartemennya di Moskow.

Muratov juga berjanji menyumbangkan hadiah USD 500.000 yang diterimanya ke badan-badan amal. Ia pernah diserang dengan cat merah pada April lalu. (*)

Baca Juga:

NATO Gelar Pertemuan Bikin Kesepakatan Kirim Tambahan Senjata Bagi Ukraina

#Konflik Ukraina #Ukraina #Rusia #Perang
Bagikan

Berita Terkait

Dunia
Media Belanda de Volkskrant Temukan Dugaan Serangan Tembakan Yang Disengaja ke Anak-Anak di Gaza
Lima belas dokter mengatakan mereka menangani sedikitnya 114 anak berusia 15 tahun ke bawah dengan luka tembak tunggal di kepala atau dada. Sebagian besar anak meninggal akibat luka tersebut.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 14 September 2025
Media Belanda de Volkskrant Temukan Dugaan Serangan Tembakan Yang Disengaja ke Anak-Anak di Gaza
Dunia
DPR Kecam Serangan Israel ke Qatar, Sebut Bisa Memicu Konflik di Timur Tengah
DPR mengecam serangan Israel ke Qatar. Hal itu bisa memicu konflik di Timur Tengah.
Soffi Amira - Kamis, 11 September 2025
DPR Kecam Serangan Israel ke Qatar, Sebut Bisa Memicu Konflik di Timur Tengah
Dunia
Mikrofon Bocor, Xi Jinping dan Vladimir Putin Terekam Ngobrolin Transplantasi Organ dan Kehidupan Abadi
Momen tak terjaga itu terekam dalam siaran langsung televisi China.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Mikrofon Bocor,  Xi Jinping dan Vladimir Putin Terekam Ngobrolin Transplantasi Organ dan Kehidupan Abadi
Dunia
Bertemu di Beijing, Rusia dan Korut Bakal Tingkatkan Hubungan Bilateral Bikin Program Jangka Panjang
Putin menegaskan, akan mengenang pengorbanan pasukan Korea Utara yang dikerahkan untuk perang Moskow di Ukraina.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 04 September 2025
Bertemu di Beijing, Rusia dan Korut Bakal Tingkatkan Hubungan Bilateral Bikin Program Jangka Panjang
Dunia
Ketemu Kim Jong-un di China, Putin Berterima Kasih karena Prajurit Korea Utara Bertempur di Ukraina
Korea Utara telah mengirim sekitar 15.000 tentara untuk membantu Rusia dalam invasinya.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Ketemu Kim Jong-un di China, Putin Berterima Kasih karena Prajurit Korea Utara Bertempur di Ukraina
Dunia
Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat
Trump sehari sebelumnya menuduh pemimpin Rusia, China dan Korea Utara berkonspirasi melawan AS.
Frengky Aruan - Rabu, 03 September 2025
Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat
Dunia
China Pamer Kekuatan Militer dalam Parade Peringatan 80 Tahun Berakhirnya Perang Dunia II
Xi menyerukan pemusnahan akar-akar perang untuk mencegah sejarah terulang kembali.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
China Pamer Kekuatan Militer dalam Parade Peringatan 80 Tahun Berakhirnya Perang Dunia II
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Perdana Menteri Malaysia Tantang Indonesia Perang di Laut Ambalat
Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, dikabarkan menantang Indonesia untuk berperang di Laut Ambalat. Lalu, apakah berita ini benar?
Soffi Amira - Selasa, 02 September 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Perdana Menteri Malaysia Tantang Indonesia Perang di Laut Ambalat
Dunia
Sidang Majelis Umum PBB Diusulkan Pindah ke Jenewa Setelah AS Bakal Tolak Visa Bagi Palestina
Menteri Luar Negeri Luksemburg Xavier Bettel mengusulkan supaya diadakan sidang khusus Majelis Umum PBB di Jenewa, Swiss.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 01 September 2025
Sidang Majelis Umum PBB Diusulkan Pindah ke Jenewa Setelah AS Bakal Tolak Visa Bagi Palestina
Indonesia
Indonesia Sudah Terjunkan Bantuan 91,4 Ton Agar Warga Gaza Bisa Makan
Hingga saat ini, Freddy memastikan seluruh proses pengantaran bantuan logistik berjalan dengan aman dan kondusif.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 28 Agustus 2025
Indonesia Sudah Terjunkan Bantuan 91,4 Ton Agar Warga Gaza Bisa Makan
Bagikan