Pemilu 2019

Bamsoet Wanti-Wanti Agar Pemilu 2019 Tidak Timbulkan Luka Baru dalam Masyarakat

Eddy FloEddy Flo - Jumat, 29 Maret 2019
 Bamsoet Wanti-Wanti Agar Pemilu 2019 Tidak Timbulkan Luka Baru dalam Masyarakat

Ketua DPR Bambang Soesatyo (Foto: Twitter @DPR_RI)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.Com - Pemilu 2019 tinggal menghitung hari. Tepatnya tanggal 17 April masyarakat yang memiliki hak pilih menentukan pilihannya baik untuk anggota legislatif maupun capres-cawapres.

Bersamaan dengan itu, tensi politik makin hangat saja. Persaingan antarcalon dan pendukungnya masing-masing membuat publik setiap hari disajikan keriuhan yang luar biasa ramai.

Tak sedikit yang mulai mengeluhkan pertikaian elite politik baik yang ditayangkan di televisi maupun media sosial. Keluhan masyarakat dari berbagai tempat di Tanah Air terkait panasnya suhu politik terekam Ketua DPR, Bambang Soesatyo atau Bamsoet.

Bamsoet mewanti-wanti agar Pemilu 2019 jangan sampai menyisakan luka baru dalam kehidupan sosial masyarakat.

"Pemilu yang seharusnya dihadapi dengan adu ide dan gagasan, malah diwarnai dengan berbagai hujatan," ujar Bamsoet dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis (28/3).

Potensi luka itu disampaikannya ketika membuka pertemuan Forum Silaturahmi Anak Bangsa (FSAB) bertema "Pemilu Mempersatukan Bangsa" di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis.

Bamsoet serukan Pemilu jangan sampai timbulkan luka baru dalam masyarakat akibat sampah kampanye
Ketua DPR Bambang Soesatyo alias Bamsoet (Foto: Twitter @DPR_RI)

Dia menilai dengan mengedepankan rasa persaudaraan sebangsa, Forum Silaturahmi Anak Bangsa berhasil menutup dan menyembuhkan berbagai luka yang terjadi di awal-awal masa kemerdekaan dan jangan sampai menjelang 74 tahun Kemerdekaan Indonesia, kita justru membuat dan mewarisi luka baru akibat Pemilu 2019.

Bamsoet mengingatkan, menjelang hari pemungutan suara tanggal 17 April nanti, fenomena saling serang, fitnah, berita bohong atau hoaks serta ujaran kebencian masih terus didengungkan pihak yang tidak bertanggungjawab.

Ironisnya menurut politisi Partai Golkar itu, banyak masyarakat yang percaya serta tidak sadar kondisi gaduh seperti itu berpotensi besar memecah belah bangsa Indonesia.

"Pemilu tinggal 20 hari lagi. Elit politik dan para Tim Kampanye Capres-Cawapres harus memastikan para pendukungnya menggunakan cara-cara yang bijaksana dalam berkampanye. Mari hadapi Pemilu ini dengan penuh keceriaan, bukan dengan kebencian," ujarnya.

Politisi Golkar ini menilai mewujudkan integrasi nasional bukan hal yang mudah, karena itu semua pihak harus mampu melepaskan ego maupun identitas dasarnya demi satu tujuan, yakni kejayaan Indonesia.

Menurut Bambang, integrasi nasional yang akan menentukan eksistensi bangsa harus dipertahankan dan alangkah mirisnya jika integrasi yang dengan susah payah diwujudkan, harus tercerai berai akibat satu hal saja, seperti Pemilu.

Dia juga menghimbau masyarakat agar tidak terlalu larut dalam akrobat politik yang dijalankan para elit politik karena pasca Pemilu 2019, tidak menutup kemungkinan para elit politik yang tadinya berseberangan, justru akan bergabung dalam satu barisan.

"Jangan sampai justru di akar rumput, rakyat masih terjebak dalam kubangan kebencian akibat 'sampah' kampanye yang tidak mencerdaskan," kata Bamsoet.

Bamsoet yang juga mantan Ketua Komisi III DPR RI itu sebagaimana dilansir Antara mengingatkan bahwa Indonesia sedang berdemokrasi yang mengedepankan rasionalitas karena itu tidak terlalu dibawa ke perasaan.

"Pilihlah pasangan yang dirasakan bisa membawa perbaikan, tanpa perlu memusuhi orang lain yang berbeda pilihan," pungkas Bamsoet.(*)

Baca berita menarik lainnya dalam artikel: TKN Klaim Banyak Pemilih Milenial yang Masih Malu-Malu Pilih Jokowi

#Ketua DPR RI #Bambang Soesatyo #Pemilu 2019 #Partai Golkar
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Golkar Bantah Adanya 'Barter' Posisi Menteri di Reshuffle Kabinet Hari Ini
Bahlil juga menambahkan bahwa ia tidak mengetahui siapa yang akan menggantikan Dito Ariotedjo sebagai Menpora
Angga Yudha Pratama - Senin, 08 September 2025
Golkar Bantah Adanya 'Barter' Posisi Menteri di Reshuffle Kabinet Hari Ini
Indonesia
Golkar Nilai Prabowo Berhasil Redam Eskalasi Demonstrasi dengan Pendekatan Tegas Sekaligus Adil
Idrus menilai Prabowo telah berada di jalur yang benar
Angga Yudha Pratama - Kamis, 04 September 2025
Golkar Nilai Prabowo Berhasil Redam Eskalasi Demonstrasi dengan Pendekatan Tegas Sekaligus Adil
Indonesia
Puan Maharani Kumpulkan Pimpinan Fraksi Partai, Bahas Transformasi DPR
Puan memastikan DPR akan berupaya melakukan reformasi kelembagaan agar bisa sesuai harapan rakyat.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 04 September 2025
Puan Maharani Kumpulkan Pimpinan Fraksi Partai, Bahas Transformasi DPR
Lifestyle
Jadi Perdebatan Publik, Golkar Tegaskan Anggota DPR Nonaktif tak Terima Gaji dan Tunjangan
Partai Golkar menegaskan, bahwa anggota DPR yang dinonaktifkan tidak akan menerima gaji dan tunjangan. Pernyataan ini juga merespons perdebatan pubik, mengenai anggota DPR nonaktif yang masih menerima gaji.
Soffi Amira - Rabu, 03 September 2025
Jadi Perdebatan Publik, Golkar Tegaskan Anggota DPR Nonaktif tak Terima Gaji dan Tunjangan
Indonesia
Muhammad Sarmuji Minta Kader DPRD Golkar Utamakan Kebijakan Pro Rakyat
Selain fokus pada kebijakan fiskal, bimtek juga akan membekali para legislator tentang cara menyerap aspirasi masyarakat
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 30 Agustus 2025
Muhammad Sarmuji Minta Kader DPRD Golkar Utamakan Kebijakan Pro Rakyat
Indonesia
Puan Minta Insiden Driver Ojol Tewas ‘Dilindas’ Rantis Diusut hingga Tuntas
Puan juga menyebut seluruh tuntutan demonstran dapat mendorong DPR dalam memperbaiki kinerja dalam membangun bangsa.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 29 Agustus 2025
Puan Minta Insiden Driver Ojol Tewas ‘Dilindas’ Rantis Diusut hingga Tuntas
Indonesia
Golkar Ingatkan Kritik Terhadap DPR Wajar Tapi Jangan Sampai Berubah Menjadi Kebencian yang Bisa Perlebar Jurang Perpecahan Bangsa
Idrus memahami kemarahan publik yang dipicu oleh isu kenaikan tunjangan perumahan anggota DPR hingga Rp50 juta per bulan
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Golkar Ingatkan Kritik Terhadap DPR Wajar Tapi Jangan Sampai Berubah Menjadi Kebencian yang Bisa Perlebar Jurang Perpecahan Bangsa
Indonesia
Skandal Nakes di Sukabumi, Puan Maharani Tegaskan Dunia Kesehatan Tak Boleh Ternodai Narkoba
Puan menyebut, butuh komitmen bersama untuk memberantas narkoba, terutama di kalangan tenaga medis
Angga Yudha Pratama - Kamis, 21 Agustus 2025
Skandal Nakes di Sukabumi, Puan Maharani Tegaskan Dunia Kesehatan Tak Boleh Ternodai Narkoba
Indonesia
Setya Novanto Bebas Lebih Cepat, Sebut Kader Setia yang Telah Selesai Jalani Hukuman
Menurutnya, semua prosedur dan peraturan perundang-undangan telah dipenuhi dengan benar
Angga Yudha Pratama - Selasa, 19 Agustus 2025
Setya Novanto Bebas Lebih Cepat, Sebut Kader Setia yang Telah Selesai Jalani Hukuman
Indonesia
Profil Setya Novanto, Mantan Sales hingga Ketua DPR yang Baru Bebas dari Penjara Pasca Terlibat Korupsi e-KTP
Setelah 14 tahun berkarir di dunia bisnis, ia pun tertarik memasuki dunia politik
Angga Yudha Pratama - Minggu, 17 Agustus 2025
Profil Setya Novanto, Mantan Sales hingga Ketua DPR yang Baru Bebas dari Penjara Pasca Terlibat Korupsi e-KTP
Bagikan