Kesehatan

Bahaya Terselubung dari Makanan Ultra Proses

P Suryo RP Suryo R - Sabtu, 30 Januari 2021
Bahaya Terselubung dari Makanan Ultra Proses

Hindari makanan olahan dan makanan ultra proses. (Foto: Unsplash/Edward Franklin)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

JIKA dahulu kita terbiasa mengonsumsi real food sebagai makanan sehari-hari, seperti makanan yang diolah dan dimasak dengan tambahan bumbu dan rempah-rempah.

Maka di zaman modern ini, banyak orang yang malah cenderung mengandalkan makanan olahan dan makanan ultra proses, seperti aneka keripik dan minuman ringan dalam kemasan. Padahal, kita tahu bahwa di dalamnya mengandung pengawet, pewarna buatan, dan umumnya mengandung tinggi gula dan garam.

Baca Juga:

7 Manfaat Oatmeal, Lebih Sehat

makan
Ciri-ciri makanan ultra proses. (Foto: Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI))


Berbagai makanan olahan ini dengan cepat menggantikan makanan asli di seluruh dunia. Namun dalam jangka panjang, makanan tersebut akan berdampak buruk bagi kesehatan. Maka dari itu, Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) meluncurkan dokumen Bahaya Terselubung dari Makanan Ultra Proses dalam rangka peringatan Hari Gizi Nasional 2021.

Ketua Umum AIMI, Nia Umar S.Sos, MPH, IBCLC, menjelaskan makanan ultra proses memiliki tiga ciri dasar. Yang pertama dibuat dalam pabrik kemasan, sehingga produk siap saji ini dapat dikonsumsi kapan dan dimana saja. Produk ultra proses selanjutnya diiklankan dengan tujuan untuk menggantikan makanan asli. Makanan asli biasanya terdapat dalam jumlah kecil atau hampir tidak ada dalam produk ultra proses.

"Makanan ultra proses diolah dengan cara karbonasi, pemadatan, pengocokan, penambahan massa, pemipihan, pengurangan pembentukan busa, dan lain lain. Umumnya terdapat lima atau lebih kandungan dalam makanan ultra proses," kata Nia dalam konferensi pers.

Dia juga mengatakan bahwa makanan ultra proses mengandung satu atau lebih zat tambahan. Bahan tambahan ini dapat berupa gula, minyak, garam, antioksidan, penstabil, dan pengawet. "Zat tambahan lainnya juga berupa pewarna, penstabil warna, pengental, penambah rasa, dan pemanis non gula. Bahan-bahan aditif ini membuat produk dengan rasa yang lebih mudah diterima," ungkapnya.

Baca Juga:

Keju Rasa Permen Khusus untuk Valentine

makan
Makanan olahan justru lebih diminati oleh masyarakat. (Foto: Unsplash/Angelos Michalopoulos)

Nia melanjutkan, makanan ultra proses berbeda makanan olahan. Biasanya, makanan olahan dihasilkan dari makanan asli yang ditambahkan gula, minyak, atau garam. "Makanan ini biasanya diproses dengan cara diawetkan, diasinkan, diasamkan, atau difermentasi. Proses pengolahan ini bertujuan meningkatkan daya tahan produk atau memodifikasi rasa," jelasnya.

Di Indonesia, contoh grup makanan tersebut seperti asinan, terasi, keripik buah, dan sayur. Minuman beralkohol seperti bir dan anggur juga masuk dalam kategori ini. Jumlah kandungan gula dan garam menjadi penentu, apakah produk dalam makanan olahan tersebut sehat atau tidak.

Penelitian membuktikan, makanan ultra proses dapat berdampak buruk bagi kesehatan, termasuk penyakit asma, obesitas, kanker, penyakit jantung, depresi, kelemahan, hingga kematian. "Tidak ada penelitian yang menemukan manfaat konsumsi makanan ultra proses bagi kesehatan," ungkapnya.

Mengonsumsi makanan asli dapat meningkatkan kekebalan tubuh dan mencegah obesitas. Lebihnya, ini akan membantu melawan COVID-19. Oleh karena itu, kamu harus lebih jeli dalam memilih makanan. Kemudian, jangan terkecoh oleh apa yang diiklankan tentang makanan.

“Waspadalah terhadap informasi dari industri. Percayai sumber informasi seperti WHO, pemerintah atau kelompok peminat kepentingan publik,” tutupnya. (scp)

Baca Juga:

Kaldu Ramen dalam Gelas, Tren Kuliner Baru di Jepang

#Kesehatan #Makanan #Makanan Sehat
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Bagikan