Kesehatan

Bahaya di Balik Depresi Postpartum yang Mengintai Ibu Baru

Iftinavia PradinantiaIftinavia Pradinantia - Rabu, 10 Maret 2021
Bahaya di Balik Depresi Postpartum yang Mengintai Ibu Baru

Ibu melahirkan rentan depresi (Foto: Pixabay/Counselling)

Ukuran:
14
Audio:

KELAHIRAN si kecil memberi kebahagiaan dan tantangan tersendiri. Perubahan drastis yang dialami oleh para ibu baru, baik dari segi fisik ataupun pola hidup membuat kesehatan mental mereka lebih rentan.

"Masalah mental pada ibu perlu menjadi perhatian karena hal ini dapat berdampak pada caranya mengasuh dan merawat bayinya, serta memengaruhi keseluruhan fungsi mereka sebagai ibu dan istri serta pekerjaannya sehari-hari," jelas dr. Daniella Satyasari, Sp.KJ, Spesialis Kedokteran Jiwa.

Baca Juga:

Periode Post-Natal Harus Diperhatikan Ibu yang Baru Bersalin

Depresi
Depresi usai melahirkan kerap terabaikan (Foto: Unsplash/Joice Kelly)

Depresi postpartum biasanya terjadi beberapa hari setelah melahirkan dan jangka waktunya berbeda-beda setiap orangnya. "Kesehatan mental para Ibu pasca melahirkan sama pentingnya dengan kesehatan fisik, tetapi hal ini sering kali tidak menjadi perhatian utama bagi para ibu serta keluarganya," ucap dokter Daniella.

Beberapa gejala depresi postpartum pada perempuan yang baru melahirkan misalnya menangis terus menerus, rasa marah yang tidak kunjung selesai, gelisah yang berlebihan, kelelahan, perubahan suasana hati yang ekstrim, kesulitan tidur dan hilang rasa nafsu makan.

"Perempuan dengan depresi postpartum juga cenderung menjauhi orang-orang sekitar dan merasa jauh dari anak," jelas dr. Daniella.

Dalam situasi yang lebih ekstrem, para ibu baru yang mengidap depresi postpartum juga dirundung ketakutan berlebihan, tidak memiliki harapan hidup, pesimis, dan memiliki pemikiran ingin bunuh diri. "Para ibu baru yang belum memiliki pengalaman juga cenderung meragukan kemampuan diri dalam mengurus anak dan memiliki ketakutan berlebihan dalam membesarkan anak," lanjut dokter Daniella.

Baca Juga:

Kerap Terabaikan, Gangguan Pascamelahirkan ini Pengaruhi Cara Ibu Merawat Anak

depresi
Perempuan rawan mengalami depresi setelah bersalin. (Foto: Unsplash/Sydney Sims)

Selain adanya perubahan fisik dan pola hidup, ada faktor lain yang memicu terjadinya resiko depresi postpartum. Misalnya, pengalaman hidup yang mengakibatkan stres, kurangnya dukungan keluarga atau orang sekitar, memiliki sejarah depresi, memiliki keturunan depresi, pernah menjadi ibu yang melahirkan anak kembar, ibu muda, melahirkan secara prematur hingga memiliki komplikasi saat hamil dan melahirkan. "Perempuan yang sebelumnya sulit hamil juga cenderung mengalami hal ini," tuturnya.

Namun hal ini bukanlah sesuatu yang harus ditakuti. Depresi postpartum dapat disembuhkan dan mayoritas penderita depresi dapat sembuh dengan melakukan terapi. "Jika Ibu merasa terkena depresi, hal pertama yang harus dilakukan adalah berkonsultasi dengan dokter spesialis kejiwaan," saran dokter Daniella. Selain itu, dukungan keluarga, terutama suami merupakan hal yang paling dibutuhkan oleh para Ibu dalam menghadapi depresi postpartum.

“Dukungan emosi dan fisik dari suami, keluarga serta kerabat sekitar dapat membantu pencegahan gangguan mental, termasuk pencegahan memburuknya situasi serta kondisi mental ibu, serta membantu untuk saling beradaptasi dalam menghadapi situasi yang baru ini. Hal sesederhana membantu mengurus bayi secara bergantian, memahami bila istri sedang kelelahan atau dalam keadaan emosi juga dapat membantu para ibu terhindar dari gangguan mental postpartum,” tambahnya.

"Perubahan hormon tidak dapat dicegah, tetapi awareness keluarga serta kerabat sekitar dapat menjadi kunci dalam mengatasi gangguan mental pada ibu yang baru melahirkan,” himbaunya. (avia)

Baca Juga:

ASI yang Seret Bisa Jadi Karena Hal ini

#Kesehatan #Resiko Kelahiran #Angka Kehamilan #Resiko Kehamilan #Pasca Melahirkan #Kelahiran
Bagikan
Ditulis Oleh

Iftinavia Pradinantia

I am the master of my fate and the captain of my soul

Berita Terkait

Lifestyle
15 September Memperingati Hari Apa? Ini Deretan Hari Penting dan Fakta Menariknya
15 September memperingati hari apa? Yup, hari ini bukan sekadar angka dalam kalender di baliknya tersimpan sejumlah peringatan penting
ImanK - Minggu, 14 September 2025
15 September Memperingati Hari Apa? Ini Deretan Hari Penting dan Fakta Menariknya
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Lifestyle
13 September Memperingati Hari Apa? Ini 7 Peringatan dan Fakta Menarik di Baliknya
13 September Memperingati Hari Apa: 1. Hari Programmer, 2. Hari Berpikir Positif, 3. Hari Twilighters Nasional, selengkapnya
ImanK - Jumat, 12 September 2025
13 September Memperingati Hari Apa? Ini 7 Peringatan dan Fakta Menarik di Baliknya
Lifestyle
12 September Memperingati Hari Apa? Peristiwa Bersejarah hingga Perayaan Unik Dunia
Apa saja yang terjadi pada 12 September? Ini sejarah lengkapnya termasuk Hari Purnawirawan, Tragedi Tanjung Priok, dan peristiwa dunia.
ImanK - Kamis, 11 September 2025
12 September Memperingati Hari Apa? Peristiwa Bersejarah hingga Perayaan Unik Dunia
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Lifestyle
9 September Memperingati Hari Apa? Ini Deretan Fakta Mengejutkan
9 September memperingati hari apa? 1. Hari Berdirinya Korea Utara, 2. Double Ninth Festival, 3. Hari Olahraga Nasional, selengkapnya
ImanK - Senin, 08 September 2025
9 September Memperingati Hari Apa? Ini Deretan Fakta Mengejutkan
Lifestyle
7 September Memperingati Hari Apa? Munir Meregang Nyawa di Udara
7 September memperingati hari apa? 1. Hari Kemerdekaan Brasil, 2. ari Udara Bersih Internasional, 3. National Beer Lovers Day, selengkapnya
ImanK - Sabtu, 06 September 2025
7 September Memperingati Hari Apa? Munir Meregang Nyawa di Udara
Lifestyle
6 September Memperingati Hari Apa? Ini Daftar Perayaan dan Fakta Uniknya
6 September Memperingati Hari Apa: 1. Festival Janmashtami, 2. Hari Baca Buku Nasional, 3. Hari Tradisi Melempar Telur, selengkapnya
ImanK - Jumat, 05 September 2025
6 September Memperingati Hari Apa? Ini Daftar Perayaan dan Fakta Uniknya
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
5 September Memperingati Hari Apa? Ini Daftar Peringatan dan Peristiwa Pentingnya
5 September memperingati hari apa? Yup, setiap tahunnya menjadi hari yang sarat makna bukan hanya bagi umat Islam di Indonesia
ImanK - Kamis, 04 September 2025
5 September Memperingati Hari Apa? Ini Daftar Peringatan dan Peristiwa Pentingnya
Bagikan