Parenting

Kerap Terabaikan, Gangguan Pascamelahirkan ini Pengaruhi Cara Ibu Merawat Anak

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Selasa, 09 Maret 2021
Kerap Terabaikan, Gangguan Pascamelahirkan ini Pengaruhi Cara Ibu Merawat Anak

Baby Blues yang terjadi pada ibu melahirkan pengaruhi caranya dalam membesarkan anak (Foto: Pixabay/cspark)

Ukuran:
14
Audio:

MASA pasca persalinan adalah fase kehidupan baru bagi seorang perempuan. Penelitan menunjukkan 1 dari 7 perempuan, mengalami depresi atau kecemasan (anxiety) selama kehamilan atau pasca melahirkan, kelelahan, gangguan nafsu makan atau tidur, perubahan suasana hati, perasaan kewalahan mengurus bayi, dan disfungsi seksual. Sayangnya hal-hal tersebut kerap kali terlewatkan saat pemeriksaan pasca melahirkan.

Baca juga:

Beberapa Tips Sebelum Kamu Berpergian Usai Operasi Caesar

Kerap Terabaikan, Gangguan Pascamelahirkan ini Pengaruhi Cara Ibu Merawat Anak
Tantangan setelah melahirkan. (Foto: Pixabay/regina_zulauf)

"Peran suami, orang tua, teman atau support system lainnya sangat dibutuhkan. Para support system ini pun harus bisa menjadi pendengar yang baik segera mendeteksi adanya perubahan yang terjadi pada ibu pasca melahirkan agar bisa segera mencarikan solusi terbaik bagi ibu. Ibu yang bahagia akan mencetak anak dan keluarga yang berbahagia juga. Happy wife happy life,” ujar dr. Ni Komang Yeni DS, Sp.OG, MM, MARS, CEO Klinik Health360 Indonesia dalam virtual conference press Selasa (9/3).

Lebih lanjut ia mengatakan agar tercapai kesehatan fisik, emosional, dan psikologis terbaik untuk setiap individu dan bayi baru lahir dibutuhkan pendekatan berbasis hak asasi manusia.

"Tidak hanya mencegah kematian dan morbiditas ibu tetapi memprioritaskan perawatan dan kesejahteraan yang berpusat pada kualitas hidup individu,” tuturnya.

Kesehatan mental para ibu pasca melahirkan sama pentingnya dengan kesehatan fisik, tetapi hal ini sering kali tidak menjadi perhatian utama bagi para ibu serta keluarganya.

Kerap Terabaikan, Gangguan Pascamelahirkan ini Pengaruhi Cara Ibu Merawat Anak
dr. Daniella Satyasari, Sp.KJ. uraikan gangguan mental yang kerap menghantui ibu melahirkan dan penyelesaiannya. (Foto: Istimewa)

"Masalah mental pada ibu perlu menjadi perhatian karena hal ini dapat berdampak pada caranya mengasuh dan merawat bayinya, serta memengaruhi keseluruhan fungsi mereka sebagai ibu dan istri, serta pekerjaannya sehari-hari," jelas dokter spesialis kesehatan jiwa, dr. Daniella Satyasari, Sp.KJ.

Baca juga:

Berat Badan Belum Turun Pasca Bersalin? Ini Jawabannya

Beberapa gangguan kejiwaan yang kerap terjadi pada ibu pascamelahirkan adalah baby blues syndrome, depresi dan cemas postpartum. "Sebelum mengatasinya perlu dipahami terlebih dahulu apa saja jenis-jenis gangguan, apa saja gejala-gejalanya, penyebabnya, serta apa treatment yang harus dilakukan," urai dokter Daniella.

"Perubahan hormon tidak dapat dicegah, tetapi awareness keluarga serta kerabat sekitar dapat menjadi kunci dalam mengatasi gangguan mental pada ibu yang baru melahirkan,” lanjutnya.

“Setiap kehamilan memiliki keunikan tersendiri dan kebutuhan klinisnya dapat berubah selama periode kehamilan, persalinan dan pascamelahirkan. Perawatan Ibu setelah melahirkan harus dilakukan secara menyeluruh, baik secara fisik, psikologis, dan sosial," jelas dr. Ivan Sondakh, Sp.OG, Dokter Spesialis Obgyn.

Berbagai cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan ibu dan bayi misalnya memberikan pendidikan keterampilan hidup, memfasilitasi proses menyusui, memberikan konseling kepada wanita tentang pilihan KB, mendukung kesehatan mental yang baik, mencegah dan mengobati komplikasi terkait persalinan. (avia)

Baca juga:

Berawal dari Penyintas Postpatrum Depresi, Nur Yana Yirah Berhasil Mendirikan Mother Hope Indonesia

#Kesehatan #Pasca Melahirkan #Resiko Kehamilan #Parenting #Kesehatan Mental
Bagikan
Ditulis Oleh

Iftinavia Pradinantia

I am the master of my fate and the captain of my soul

Berita Terkait

Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Lifestyle
Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami
Lavender dan chamomile kerap menjadi pilihan utama dalam praktik mindful parenting.
Dwi Astarini - Minggu, 07 September 2025
Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Bagikan