Parenting

Bahaya, Almond Mom Picu Gangguan Makan pada Anak

Dwi AstariniDwi Astarini - Kamis, 10 November 2022
Bahaya, Almond Mom Picu Gangguan Makan pada Anak

Almond parenting dapat membahayakan anak karena mengajarkan pola makan yang tidak sehat. (Foto: freepik/karlyukav)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

ADA tren parenting baru yang beredar di Tiktok. Gaya tersebut berbeda dengan tren yang muncul sebelumnya: scrunchy parenting, yang meyeimbangkan pola asuh natural crunchy dan silky yang modern.

Namun nih, gaya pola asuh almond parenting berbahaya untuk dicoba di rumah. Gaya parenting itu menjadi viral berkat beberapa klip yang muncul kembali dari alumni Real Housewives of Beverly Hills Yolanda Hadid yang berbicara dengan putrinya ketika dia masih remaja.

"Aku merasa sangat lemas. Aku, sepertinya akan makan setengah almond," kata Gigi Hadid yang sekarang menjadi supermodel kepada ibunya.

Yolanda menjawab dengan saran yang terinspirasi dari budaya diet yang tidak sehat. "Makan saja beberapa almond, dan kunyah yang lama," katanya.

BACA JUGA:

Gaya Parenting Unik Selebriti Hollywood



Pada dasarnya, 'almond mom' akan membagikan saran pola makan yang tidak sehat, yang sayangnya umum diberikan orangtua pada masanya. Saran pola makan itu sangat ketinggalan zaman dan seharusnya tidak perlu ada.

Saran yang disampaikan Yolanda Hadid berbahaya, seperti yang dibagikan pengguna lain Tiktok. "Saya senang kita menegur (ibu almond) di aplikasi ini," kata salah seorang pengguna Tiktok D. Karla. Pengguna akun @imecommunity ini mengaku dirinya seorang dokter anak.

"Ini merupakan tren yang sangat memprihatinkan. Ini benar-benar berbahaya. Itu berakar pada budaya diet, bias yang terinternalisasi, fatphobia, proyeksi diri yang tidak sehat, dan pengejaran hak istimewa yang dimiliki orang langsing, dan bukan untuk kesehatan," ujarnya.



Almon mom ringan

almond mom
Anak melihat bagaimana ibunya berdiet dan menangani masalah berat badan. (Foto: freepik/tirachardz)


Namun, almond mom bukan hanya yang ekstrem menanamkan budaya diet tidak sehat pada anak. Meskipun kamu tidak pernah berkomentar tentang berat badan sendiri, ada jenis almond mom yang berbeda.

Ada almond mom yang membuat komentar tentang tubuhnya sendiri, memiliki citra tubuh yang bermasalah, dan melakukan hal yang sama pada anaknya. Semuanya tentang menjadi kurus. Namun, ada pula almond mom yang ringan.

Anak melihat bagaimana ibunya berdiet dan menangani masalah berat badan. Meskipun orangtua membiarkan anak-anak makan apa yang mereka inginkan, tidak pernah berbicara tentang tubuh mereka, tidak pernah berbicara tentang tubuh sendiri di depan anak, mereka masih memperhatikan apa yang dilakukan sang ibu.

Jika kamu hanya merasa berharga ketika berhasil menurunkan berat badan, anak melihat. Demikian pula jika kamu berolahraga selama berjam-jam sehari dan tidak pernah makan apa yang anak makan. Apalagi jika kamu fanatik makanan sehat.

BACA JUGA:

'Parenting' ala Keluarga Kerajaan Inggris ini Bisa Banget Ditiru

Dimulai dari rumah

parenting
Anak-anak yang membantu memasak dan membuat kue tidak terlalu pilih-pilih makanan. (Foto: freepik/pvproductions)

Para ahli nutrisi sering mengatakan bahwa pola makan sehat dimulai dari rumah selama masa anak-anak. Namun, menanamkan kebiasaan makan yang sehat melibatkan lebih daripada apa yang ada di label nutrisi.

Agar kamu tidak menjadi almond mom, para ahli menyarankan kiat-kiat berikut:

1. Hindari food shaming. Memberi label makanan tertentu seperti sayuran itu 'baik' dan kue itu 'jahat' dapat membuat anak-anak merasa bahwa kebiasaan makan mereka mendefinisikannya sebagai 'baik' atau 'jahat'.

2. Alih-alih menyuruh anak memakan wortel, cobalah dengan mengatakan, "Makanan oranye membangun kekuatan kekebalan tubuh." Jika anak meminta kue, coba katakan, "Gula memberimu energi, tapi kue tidak ada dalam menu malam ini. Kita bisa makan itu besok. Kamu mau jenis yang mana?"

3. Kurangi penekanan pada timbangan. Indeks massa tubuh sangat bermasalah karena mereka berbasis ras dan berpusat pada orang kulit putih. Umumnya, indeks massa tubuh fokus pada angka pada timbangan yang dapat memicu gangguan makan. Alih-alih berat badan, cobalah untuk membantu anak fokus pada bagaimana makan ikan dan sayuran memberi mereka lebih banyak energi dan melepaskan endorfin.

4. Libatkan anak dalam menyiapkan makanan. Para ahli mengatakan anak-anak yang membantu memasak dan membuat kue tidak terlalu pilih-pilih makanan. Itumembantu mereka mempelajari lebih lanjut tentang bahan-bahan dan memberdayakan mereka untuk membantu. Itu bisa menjadi pengalaman yang mengeratkan hubungan orangtua dan anak.

Para ahli menyarankan cukup dan tidak berlebihan merupakan acuan utama dalam menanamkan pola makan yang sehat. Makanan olahan dan protein, serta camilan sesekali, juga dapat membantu seorang anak membangun kebiasaan makan yang benar-benar sehat dan berkelanjutan. Jika kamu khawatir tentang kebiasaan makan anak, bicarakan dengan dokter, ahli gizi, atau psikolog anak.(aru)

BACA JUGA:

Hal yang Harus Dilakukan Saat Orangtua Punya Gaya Parenting Berbeda

#Parenting #Ilmu Parenting
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Lifestyle
Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami
Lavender dan chamomile kerap menjadi pilihan utama dalam praktik mindful parenting.
Dwi Astarini - Minggu, 07 September 2025
Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami
Fun
Liburan Bersama Anak di Kolam Renang: Seru, Sehat, dan Penuh Manfaat
Periode libur long weekend di Agustus ini jadi saat yang tepat untuk mengunjungi kolam renang.
Ananda Dimas Prasetya - Minggu, 17 Agustus 2025
Liburan Bersama Anak di Kolam Renang: Seru, Sehat, dan Penuh Manfaat
Indonesia
Tak hanya Melarang Roblox, Pemerintah Dituntut Lakukan Reformasi Literasi Digital untuk Anak-Anak
Perlu diiringi dengan edukasi yang mencakup tiga elemen kunci yakni anak, orangtua, dan tenaga pendidik.
Dwi Astarini - Jumat, 08 Agustus 2025
Tak hanya Melarang Roblox, Pemerintah Dituntut Lakukan Reformasi Literasi Digital untuk Anak-Anak
Lifestyle
Tak Melulu Negatif, Roblox Tawarkan Manfaat Pengembangan Kreavitas untuk Pemain
Orangtua juga perlu tahu bahwa ada sisi positif dari gim daring ini.
Dwi Astarini - Jumat, 08 Agustus 2025
 Tak Melulu Negatif, Roblox Tawarkan Manfaat Pengembangan Kreavitas untuk Pemain
Lifestyle
Susu Soya, Jawaban Tepat untuk Anak dengan Intoleransi Laktosa
Ini merupakan pilihan yang bijak dan menyehatkan bagi anak-anak yang tidak bisa menoleransi susu sapi.
Dwi Astarini - Jumat, 04 Juli 2025
Susu Soya, Jawaban Tepat untuk Anak dengan Intoleransi Laktosa
Lifestyle
Dokter Bocorkan Cara Ajaib Bikin Anak Berprestasi Hanya dengan Musik
Paparan musik, terutama musik klasik, terbukti memiliki dampak positif pada perkembangan kognitif anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 25 Juni 2025
Dokter Bocorkan Cara Ajaib Bikin Anak Berprestasi Hanya dengan Musik
Lifestyle
Bahaya Gawai Mengintai Si Kecil, Dokter Peringatkan Dampak Buruknya pada Kebiasaan Makan dan Tumbuh Kembang!
Nimaz lebih mengutamakan kebiasaan makan bersama di meja makan
Angga Yudha Pratama - Selasa, 03 Juni 2025
Bahaya Gawai Mengintai Si Kecil, Dokter Peringatkan Dampak Buruknya pada Kebiasaan Makan dan Tumbuh Kembang!
Fun
Wujudkan Kebersamaan dan Keakraban, LEGO Kampanyekan 'Main Bareng Bangun Silaturahmi' Ajak Seluruh Keluarga Kumpul di Ramadan
LEGO Group ingin mendekatkan keluarga melalui permainan kreatif dengan LEGO bricks guna menciptakan momen kebersamaan yang berharga selama bulan Ramadan.
Dwi Astarini - Minggu, 16 Maret 2025
Wujudkan Kebersamaan dan Keakraban, LEGO Kampanyekan 'Main Bareng Bangun Silaturahmi' Ajak Seluruh Keluarga Kumpul di Ramadan
Fun
Parents, Lakukan 6 Hal ini untuk Mengajarkan Anak Berpuasa
Dengan cara yang tepat, berpuasa Ramadan tidak jadi hal yang menyulitkan dan beban buat anak.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 01 Maret 2025
Parents, Lakukan 6 Hal ini untuk Mengajarkan Anak Berpuasa
Dunia
Konglomerat Besar Korsel Dorong Karyawan untuk Memiliki Anak, Janjikan Banyak Insentif hingga Bonus Tunai
Semua itu demi membantu orangtua yang bekerja merawat anak-anak mereka tanpa kesulitan.
Dwi Astarini - Rabu, 26 Februari 2025
 Konglomerat Besar Korsel Dorong Karyawan untuk Memiliki Anak, Janjikan Banyak Insentif hingga Bonus Tunai
Bagikan