Bagirata, Situs Subsidi Silang untuk Pekerja yang Terdampak Pandemi


Musisi musik metal, Lody Andrian ciptakan situs bagirata. (Foto: Instagram/@bagi.rata)
TIDAK terasa pandemi COVID-19 sudah melanda Indonesia hampir setahun. Ketika pandemi melanda Indonesia pada Maret 2020, seorang konsultan desainer grafis lepas, Lody Andrian merasakan imbas dari Pembatasana Sosial Berskala Besar (PSBB), sehingga ia terpaksa untuk bekerja di dalam rumah.
Bukan hanya Lody, beberapa teman-temannya yang bekerja di industri kreatif adalah yang paling terasa dampaknya, mulai dari kehilangan job, tidak ada pemasukan hingga unpaid leave dirasakan.
Baca juga:
Selain itu, ada pula temannya yang dirumahkan seperti pekerja hotel, restoran dan kafe karena tempat kerja mereka terpaksa tutup selama PSBB serta mengalami penurunan yang signifikan.
“Ketika pandemi datang, gue merasakan bekerja di rumah karena lockdown, kemudian teman-teman sekitar gue juga mulai merasakan dampak lockdown tersebut,” ungkap Lody kepada Merah Putih, Minggu (24/1).

Dengan rasa simpati dan pikiran yang kreatif, Lody memutuskan untuk membuat sebuah platform bernama Bagirata. Dibantu oleh seorang teman programmer yang ia kenal untuk merancang dan membangun platform tersebut.
Lody menciptakan sebuah platform yang memungkinkan orang-orang untuk meredistribusi uang mereka kepada orang-orang yang membutuhkan.
“Kemudian terpikirkan bagaimana caranya supaya orang yang masih bekerja, bisa mendukung kondisi finasial mereka yang terdampak karena pandemi. Akhirnya kita bikin platform yang semoga bisa menyelesaikan permasalahan mereka dan lahirlah Bagirata,” Lanjut pria yang juga menggeluti musik thrash metal itu.
Ia juga mengajak dua orang teman yang saat itu baru saja kehilangan pemasukan mereka karena dampak pandemi. Satu diangkat sebagai desainer, sementara satu lagi untuk koordinator media sosial Bagirata. Kemudian masing-masing dari mereka juga memiliki tugas untuk memverifikasi para calon penerima.
Baca juga:
Isyana Sarasvati Lelang Sweater untuk Anak-Anak Tenaga Medis COVID-19
Bagirata pertama kali diluncurkan di April 2020. Hingga artikel ini tertulis, situs tersebut telah mendistribusikan dana sebesar Rp519 juta, kepada calon penerima berjumlah 1.508 orang sedangkan yang sudah mendapat bantuan berjumlah 1.419 orang, dengan jumlah orang mendaftar sebanyak 3.257 orang, mulai dari pengemudi ojek, pedagang kantin sekolah, photographer, figuran sinetron, pekerja bandara, pekerja restoran, hingga seniman tato.
Menurut Lody, timnya membutuhkan waktu satu minggu untuk merancang dan membangun situs tersebut, sejak pertama kali ide itu tercetus dalam pikirannya.
Hasilnya adalah sebuah situs sederhana, dan tak lebihbdari teks hitam belatar belakang putih, tanpa ada grafis dan ornamen memukau mata ataupun sistem antarmuka yang terbilang rumit.

Pada laman tersebut terdapat sedikit penjelasan apa itu Bagirata serta tatan pengunjung yang tertarik mendaftarkan diri sebagai pendonor ataupun calon penerima.
Nantinya, para calon penerima diharuskan mengisi formulir daring untuk menceritakan bagaimana mereka berdampak oleh pandemi dan alasan kenapa membutuhkan donasi.
“Setelah itu, yang kita lakukan pertama, verifikasi identitas dari biodata yang sudah diberikan, apakah sudah konstan dengan identitasnya, kemudian mengecek akun dompet digitalnya para calon penerima. Lalu, ada evaluasi kelayakan, itu dari segi profesi apakah sudah layak dari standar untuk Bagirata karena ada sistem skoring di platform ini,” jelas pria berperawakan rambut gondrong ini.
Setelah para calon penerima lolos verifikasi, lanjut Lody, mereka akan ditampilkan di platform tersebut. Untuk mengantisipasi adanya identitas ganda pada calon penerima, Bagirata juga sudah menyiapkan sistem pelaporan, fitur ini bertugas unutk menghindari penyalahgunaan platform.
“Platform Bagirata saat ini difasilitasi dengan metode pembayaran Gopay, Jenius, dan Dana yang bisa langsung masuk ke dompet digital para pekerja yang terdampak, jadi platform ini hanya menjembatani proses subsidi silang,” ucap anak kedua dari tiga bersaudara ini.
Kepedulian seorang Lody Andrian tidak muncul semata-mata karena pandemi COVID-19 ini saja. Lody mengaku memiliki ketertarikan terhadap isu pemberdayaan masyarakat, salah satu hal nyata yang dilakukan, ketika ia menciptakan lagu-lagu yang mengandung berbagai komentar sosial bersama bandnya, bernama Fakecivil yang sudah berdiri sejak 2008 silam.
Sementara itu, platform Bagirata yang kini sudah berjalan hampir setahun telah menyelamatkan lebih dari 1.000 orang dalam hal finansial, bagi mereka yang terdampak pandemi. Ke depannya, Lody berharap agar Bagirata tetap bisa membantu para pekerja yang terdampak secara maksimal.
“Tantanganya bagaimana cara semua orang yang kena dampak mendapat bantuan. Ke depan akan menyelesaikan tantangan tersebut, yaitu bagaimana cara mendistribusi dana secara merata, mungkin nantinya akan ada kerjasama berkelanjutan dengan beberapa pihak,” tutup Lody. (far)
Baca juga:
Bantu Penanganan COVID-19, Eminem Lelang Jordan 4 Rare Item!
Bagikan
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19

KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI

COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin

COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif

Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
