Bagaimana Stres Finansial yang Dialami 'Sandwich Generation'?


Terjepit secara finansial di antara merawat anak-anak dan sekaligus menafkahi orang tuanya yang telah lanjut usia. (Unsplash/Muhammad Daudy)
SANDWICH generation menjadi kelompok orang yang mengalami stres finansial. Ini karena terjepit secara finansial di antara merawat anak-anak dan sekaligus menafkahi orang tuanya yang telah lanjut usia.
Dalam survei Policygenius Sandwich Generation, lebih dari 60% responden mengatakan bahwa mereka stres mengenai biaya untuk mengurus setidaknya tiga generasi, yakni orang tua mereka, diri sendiri atau pasangan, dan anak-anak.
Baca Juga:

“Para ibu generasi sandwich merasakan lebih banyak stres daripada kelompok usia lainnya. Karena mereka menyeimbangkan perawatan anak-anak yang sedang tumbuh dan orang tua yang menua,” tulis American Psychologycal Association.
Tak heran, banyak dari generasi sandwich mengalami stres finansial. Pada Agustus 2020, Financial Health Network menerbitkan laporan yang menunjukkan bahwa hampir dua pertiga orang di Amerika Serikat rentan secara finansial. Ditambah, inflasi yang tak terkendali telah menyebabkan harga melambung tinggi.
The Financial Health Institute mengartikan tekanan keuangan sebagai suatu kondisi yang merupakan hasil dari pengalaman keuangan dan ekonomi yang menimbulkan kecemasan, kekhawatiran, atau rasa kekurangan yang disertai dengan respons stres fisiologis. Studi tahun 2014 dari Yale University mengeksplorasi gagasan bahwa beberapa masalah kesehatan mental sebenarnya disebabkan masalah uang.
Baca Juga:

Menurut Ramsey Solutions, beberapa tips finansial yang dapat diambil oleh generasi sandwich.
Jujur
Jika kamu adalah seorang generasi sandwich, mungkin sudah tahu rasanya untuk membagi uang ke beberapa pos. Kamu harus merawat orang tua dan anak-anak kamu, tetapi kamu harus pastikan bahwa kamu telah memiliki sumber finansial.
Pastikan terlebih dahulu kamu telah terbebas dari hutang berarti kamu telah siap untuk mendukung orang lain secara finansial. Jika kamu masih terlilit utang, sebaiknya jujur bahwa kamu tidak dapat membantu mereka. Dengan langkah ini dapat mengurangi anggaran dan mengubah gaya hidup menjadi lebih sederhana.
Perawatan lansia
Kamu dapat menyesuaikan kembali sesuai dengan kebutuhan orang tua. Yang paling penting adalah pastikan orang terdekatmu aman dan dirawat dengan baik. Pastikan perawatan yang kamu pilih sesuai dengan yang dibutuhkan orang tua. Jika memang membutuhkan perawatan, putuskan yang sesuai dengan anggaran kamu.
Investasi
Sebaiknya, kamu melakukan investasi untuk masa depan anak-anakmu. Kamu harus menginvestasikan 15% dari pendapatan sebelum pajak kamu. Dengan investasi sebagian dari gaji, kamu dapat menikmati hari tua tanpa membebankan anak. (vca)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke

Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
