Media Sosial

Awas Tertipu, Kenali 'Catfishing' di Media Sosial

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Minggu, 05 Juli 2020
Awas Tertipu, Kenali 'Catfishing' di Media Sosial

Termotivasi karena mereka merasa kesepian. (Foto: The Queen's Journal)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

PERNAHKAH kamu menghadapi orang yang melakukan penipuan berkedok cinta dengan menggunakan identitas orang lain di media sosial? Ya, ini adalah salah satu sisi negatif media sosial yang disalahgunakan. Pelaku catfishing biasanya melakukan ini karena beberapa faktor.

Mengutip laman Hellosehat, catfishing adalah istilah untuk menggambarkan seseorang dengan menggunakan foto dan identitas orang lain untuk membuat identitas baru di media sosial.

Baca juga:

Lakukan 'Social Media Detox' Untuk Bantu Tingkatkan Kesehatan Mental

Istilah ini diambil dari nama sebuah film dokumenter keluaran 2010 yang bercerita tentang seseorang yang menjalani hubungan dengan pasangan beridentitas palsu.

Intinya adalah berpura-pura menjadi orang lain untuk menarik perhatian korbannya. Mereka juga bisa membuat akun palsu untuk membentuk persona agar lebih meyakinkan.

Awas Tertipu, Mengenal 'Catfishing' yang Sering Terjadi di Media Sosial
Pelaku phising menggunakan identitas lain untuk menipu. (Foto: Metro)

Tujuan yang paling sering dilakukan adalah untuk menjalin hubungan asmara. Catfishing tidak hanya dilakukan oleh remaja saja melainkan juga orang dewasa.

Ada dua pihak yang merasa dirugikan, yakni mereka yang menjadi sasaran dan orang-orang yang identitasnya diambil. Apalagi jika identitas itu dilakukan untuk berbuat hal negatif, perilaku ini akan membuat reputasi yang buruk terhadap orang aslinya.

Parahnya, catfishing bisa dilakukan oleh seorang pedofil atau predator yang berpura-pura menjadi remaja atau orang berstrata tinggi.

Mereka akan memancing target untuk membagikan informasi pribadi serta mengajak bertemu. Pertemuan ini nantinya bisa berujung penculikan atau penyerangan.

Baca juga:

Waspada Serangan 'Phising' di Media Sosial, Begini Cara Menghindarinya

Lalu, apa yang mendasari terjadinya catfishing di media sosial? Mereka melakukanya untuk sekadar bersenang-senang, mencari perhatian, atau hanya karena bosan dengan rutinitas sehari-hari.

Dari sebuah survei yang dilakukan oleh Psych.org pada 27 orang yang pernah melakukan catfishing, 41 persen dari mereka mengaku merasa kesepian dan membutuhkan teman mengobrol.

Sepertiga dari seluruh koresponden menyatakan ketidakpuasannya pada penampilan fisik masing-masing. Oleh sebab itu, mereka menggunakan foto orang lain dan membuat identitas palsu untuk mendapat perhatian.

Awas Tertipu, Mengenal 'Catfishing' yang Sering Terjadi di Media Sosial
Bahkan ada yang mengeksplorasi seskualitas. (Foto: NordVPN)

Ada juga yang bertujuan untuk mengeskplorasi seksualitas atau identitas gender. Salah satu responden perempuan mengakui ketertarikannya terhadap perempuan lain. Ia pun terpaksa membuat identitas baru di media sosial sebagai seorang laki-laki.

Fenomena ini bisa jadi sangat berbahaya. Berikut adalah ciri-ciri pelaku catfishing yang perlu kamu waspadai:

1. Mereka mengaku sebagai seseorang dengan jabatan tinggi dan seringkali mengulangnya.

2. Tidak bersedia melakukan panggilan video.

3. Profil terlihat baru dan tidak terisi lengkap.

4. Tidak ada foto diri dari akun orang lain.

5. Terburu-buru menyatakan cinta walau baru kenal.

6. Perhatikan jawaban ketika ditanya tentang profesi atau hal-hal yang biasa dilakukan. (and)

Baca juga:

Kamu Ingin Berhenti Bermain Media Sosial Selamanya? Nih Kiatnya

#Media Sosial #Tips Media Sosial #Penipuan
Bagikan
Ditulis Oleh

Ananda Dimas Prasetya

nowhereman.. cause every second is a lesson for you to learn to be free.

Berita Terkait

Lifestyle
Pakar Siber Ungkap Tiga Ciri Dasar Pelaku Penipuan Digital yang Suka Bikin Korban Tergesa-gesa
Sudhista menekankan bahwa pencegahan paling efektif adalah gabungan dari teknologi keamanan yang kuat dan tingkat kesadaran pengguna yang tinggi
Angga Yudha Pratama - Selasa, 04 November 2025
Pakar Siber Ungkap Tiga Ciri Dasar Pelaku Penipuan Digital yang Suka Bikin Korban Tergesa-gesa
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Pertamina Kasih Duit Rp 7 Juta Buat Netizen yang Unggah Citra Baik di Media Sosial
Pertamina memberikan imbalan Rp 7 juta bagi netizen yang mengunggah citra baiknya di media sosial. Lalu, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 29 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Pertamina Kasih Duit Rp 7 Juta Buat Netizen yang Unggah Citra Baik di Media Sosial
Indonesia
DPR Desak Aparat Tangkap Jaringan Pengiriman Pekerja Online Scam ke Kamboja
Banyak dari mereka awalnya dijanjikan pekerjaan yang layak, tapi ternyata dijadikan pekerja paksa dalam aktivitas penipuan online lintas negara.
Dwi Astarini - Jumat, 24 Oktober 2025
DPR Desak Aparat Tangkap Jaringan Pengiriman Pekerja Online Scam ke Kamboja
Indonesia
Akun Medsos yang Hina Bahlil Dilaporkan ke Polisi, Direktur P3S: Sangat Tidak Etis
Direktur Political and Public Policy Studies, Jerry Massie menilai, pelaporan akun medsos yang dinilai menghina Bahlil tidak etis. Sebab, hal itu masih dalam batas wajar.
Soffi Amira - Rabu, 22 Oktober 2025
Akun Medsos yang Hina Bahlil Dilaporkan ke Polisi, Direktur P3S: Sangat Tidak Etis
Indonesia
AMPG Laporkan Akun Medsos yang Hina Bahlil, Polda Metro Jaya Sebut Cuma Konsultasi
AMPG melaporkan sejumlah akun medsos yang menghina Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia. Polda Metro Jaya mengatakan, bahwa baru sebatas konsultasi hukum saja.
Soffi Amira - Rabu, 22 Oktober 2025
AMPG Laporkan Akun Medsos yang Hina Bahlil, Polda Metro Jaya Sebut Cuma Konsultasi
Indonesia
Kisah Kocak Staf DPR Gadungan: Janji Lolos Polisi, Uang Korban Dipakai Beli Barang Kampung Hingga Bayar Utang
AR sengaja menggunakan identitas palsu sebagai staf anggota Dewan
Angga Yudha Pratama - Selasa, 14 Oktober 2025
Kisah Kocak Staf DPR Gadungan: Janji Lolos Polisi, Uang Korban Dipakai Beli Barang Kampung Hingga Bayar Utang
Indonesia
Polisi Tangkap Penipu Berkedok Staf DPR, Janjikan Korban Jadi Anggota Polri dengan Setoran Rp 750 Juta
Bermodus sebagai 'Orang Dalam', penipu berkedok staf DPR terancam 4 tahun penjara.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 14 Oktober 2025
Polisi Tangkap Penipu Berkedok Staf DPR, Janjikan Korban Jadi Anggota Polri dengan Setoran Rp 750 Juta
Lifestyle
RIP Foto! Instagram Ganti Total Tampilan, Reels dan DM Jadi 'Anak Emas'
Adam Mosseri umumkan uji coba tampilan baru dengan tab khusus Reels dan DM
Angga Yudha Pratama - Senin, 13 Oktober 2025
RIP Foto! Instagram Ganti Total Tampilan, Reels dan DM Jadi 'Anak Emas'
Indonesia
Buronan CEO Investree Adrian Asharyanto Gunadi Dibawa Pulang ke RI Lewat Mekanisme NCB to NCB
CEO Investree Adrian Asharyanto Gunadi (AAG) telah ditetapkan sebagai buronan internasional melalui Red Notice Interpol sejak November 2024.
Wisnu Cipto - Sabtu, 27 September 2025
Buronan CEO Investree Adrian Asharyanto Gunadi Dibawa Pulang ke RI Lewat Mekanisme NCB to NCB
Indonesia
Pimpinan MPR Dukung Penerapan Kebijakan Satu Orang Satu Akun Media Sosial
Senator daerah pemilihan Sulawesi Tengah itu juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, penyedia platform, dan masyarakat sipil dalam mengawal implementasi kebijakan tersebut.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 19 September 2025
Pimpinan MPR Dukung Penerapan Kebijakan Satu Orang Satu Akun Media Sosial
Bagikan